Latihan Prosesi: Awal Masyarakat Penuh Berkah

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

Sosialisasi Doa Jutaan Insan

Pada Sabtu pagi, 2 Mei 2015, 19 relawan Tzu Chi melakukan kegiatan latihan prosesi perayaan tiga hari besar di Vihara Buddhasena yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Ananda, umat wihara, dan masyarakat umum.

Pada Sabtu pagi, 2 Mei 2015, Vihara Buddhasena yang terletak di jalan Batu Tulis No. 6 Bogor kedatangan 9 relawan Tzu Chi dari Jakarta. Kedatangan relawan Tzu Chi Jakarta ini ditujukan untuk membantu 10 relawan Tzu Chi asal Bogor dalam menggelar latihan prosesi perayaan tiga hari besar Tzu Chi. Kegiatan latihan ini sendiri diikuti oleh 44 siswa-siswi SMP dan SMA Ananda, 65 orang umat Vihara Buddhasena, dan masyarakat umum asal Cibinong.

“Pagi ini sebenarnya ada kelas bagi siswa-siswi SMA Ananda. Namun, saya meminta mereka ikut latihan prosesi ritual tiga hari besar Tzu Chi agar mereka dapat mengerti makna dari perayaan ritual tiga  hari besar Tzu Chi ini,” ujar Nio She Mi (39), Kepala SMA Ananda.

Sosialisasi Doa Jutaan Insan

Lantunan lagu saat pradaksina mampu membantu menenangkan batin. Hal ini diakui oleh Yulia, salah satu relawan Tzu Chi asal Cibinong yang giat menggalang Bodhisatwa dunia.

Wanita yang akrab disapa Mimi ini menambahkan perkenalan Sekolah Ananda dengan Tzu Chi diawali dengan kegiatan pelestarian lingkungan yang digelar oleh salah satu relawan Tzu Chi Bogor. “Saat kita diberikan informasi bahwa akan diselenggarakan ritual tiga hari besar Tzu Chi, Sekolah Ananda Bogor mendukung dan mengajak siswa-siswi ikut dalam prosesi ritual ini. Momen ritual Tzu Chi ini berbeda dengan Waisak di wihara umumnya sehingga siswa-siswi ini akan mendapatkan pengalaman spiritual yang berbeda,” tambah Mimi yang juga merupakan relawan Tzu Chi itu.

Salah satu siswi, Cristyna Natalia (17) juga turut mengajak ayahnya. “Saat mendengar lantuanan lagu prosesi waisak membuat hati saya tersentuh dan bertekad untuk mengubah diri saya menjadi lebih baik,” tutur gadis yang juga merupakan penerima bantuan pendidikan dari Tzu Chi itu.

Menjelang kegiatan perayaan ini, para relawan semakin giat menggalang hati masyarakat untuk ikut mendoakan dunia yang bebas dari bencana dalam kegiatan perayaan tiga hari besar Tzu Chi. Salah satu relawan yang giat menjaring lebih banyak Bodhisatwa dunia adalah Yulia, relawan asal Cibinong. Meski mendapat kendala seperti stiga perbedaan keyakinan, Yulia tetap semangat mensosialisasikan bahwa kegiatan Doa Jutaan Insan itu lintas agama- tidak membeda-bedakan. Menyerapi makna perayaan ini yang membuat batinnya tenang juga menjadi salah satu alasan mengapa Yulia tekun menggalang hati masyarakat luas.

“Saat mengikuti latihan ini, perasaan saya sangat senang. Saat kita merasa capek dengan segudang pekerjaan  di rumah, tetapi pada saat melakukan ritual pemandian, bersujud di kaki sang Buddha, timbul perasaan terharu. Saat mendengar lantunan lagu pradaksina, membuat batin tenang, segala kerisauan, dan masalah hilang. Jadi, saya mengajak banyak orang untuk merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan. Ada beberapa orang yang saat diajak tidak mau ikut, tetapi saat mengikuti latihan, dan merasakan hal yang berbeda akhirnya ia mau ikut dalam prosesi ritual ini,” pungkas Yulia.

Hal ini tak berbeda dengan yang dirasakan oleh Sukendro, Ketua Vihara Buddhasena. Dirinya tersentuh saat mengikuti kegiatan Waisak Tzu Chi pada tahun lalu sehingga ia mengajak teman-temannya untuk ikut kegiatan Doa Jutaan Insan 10 Mei mendatang.

Sosialisasi Doa Jutaan Insan

Sukendro (tengah), Ketua Vihara Buddhasena yang juga merupakan relawan Tzu Chi berharap kegiatan ini dapat menjadi awal terciptanya dunia yang bebas dari bencana.  

“Ada sesuatu yang berbeda dengan waisak dari wihara umumnya. Perasaan ini membuat saya ingin mengajak teman lainnya untuk merasakan apa yang saya rasakan pada ritual tahun kemarin di Jakarta. Dengan kegiatan Doa Jutaan Insan ini, semoga dunia bebas bencana,” tambah Sukendro yang kini juga menjadi relawan Tzu Chi.

Insan Tzu Chi berharap kegiatan Doa Jutaan Insan ini dapat mengawali terwujudnya pesan cinta kasih dari Master Cheng Yen yaitu mewujudkan masyarakat yang penuh berkah melalui ketulusan jalinan kasih antarsesama dan pendidikan moral serta kesadaran lingkungan.


Artikel Terkait

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -