Melangkah Dengan Tekad

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi Jakarta, Sjukur Zhuang, sedang mensosialisasikan kegiatan bedah buku di hadapan para relawan Tzu Chi Bandung.

Pada tanggal 12 Maret 2012, para relawan Tzu Chi Jakarta dari He Qi Selatan melakukan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung. Tujuan dari kunjungan kerja ini adalah untuk melakukan sharing. Para relawan Tzu Chi diharapkan bersama-sama memiliki tekad yang kuat demi kemajuan Tzu Chi.

 

Pokok bahasan dalam kegiatan sharing kali ini adalah kendala apa saja yang dialami oleh Tzu Chi Bandung selama menjalankan visi dan misi Tzu Chi. Selain itu, ada juga sosialisasi mengenai kegiatan Bedah Buku Master Cheng Yen. Hal tersebut dilaksanakan mengingat Tzu Chi Bandung giat melakukan kegiatan bedah buku.

Kegiatan bedah buku bertujuan untuk menyelami dan mewariskan ajaran Jing Si, manfaat yang diperoleh dalam kegiatan bedah buku ini salah satunya adalah keakraban antar relawan yang jodohnya terjalin dalam kegiatan bedah buku.

foto    foto

Keterangan :

  • Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung Herman Widjaja menyampaikan sambutannya dalam acara kunjungan kerja relawan Tzu Chi Jakarta dari He Qi Selatan (kiri).
  • Para relawan Tzu Chi Bandung sedang mencatat paparan dan intisari dari sharing yang disampaikan oleh relawan Tzu Chi Jakarta. (kanan).

“Bedah buku untuk menjalin jodoh baik dan keakraban di dalam keluarga Tzu Chi,” kata Sjukur Zhuang, relawan Tzu Chi Jakarta yang mensosialisasikan kegiatan bedah buku pada hari itu. Menurut Sjukur, kegiatan bedah buku ini dapat memberikan inspirasi antar relawan. “Duduk bersama-sama untuk sharing, untuk menceritakan pengalaman hidupnya, untuk memberikan inspirasi,” ujarnya.

Keteguhan Hati
Langkah awal untuk terus aktif mengikuti kegiatan bedah buku adalah dengan tekad. Para relawan Tzu Chi hendaknya terlebih dahulu memiliki keteguhan hati dalam mengikuti kegiatan bedah buku. “Bedah buku adalah awal untuk tekad. Harus ada keteguhan untuk tekad,” ujar Like Hermansyah, relawan Tzu Chi Jakarta yang turut ambil bagian mensosialisasikan bedah buku.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Jakarta, Like Hermansyah sedang mensosialisasikan pelestarian lingkungan dengan mendaur ulang sampah (kiri).
  • Relawan Tzu Chi Bandung, Ruchiyat Kurniadi sedang memberikan komentarnya mengenai kegiatan sosialisasi pelestarian lingkungan dengan daur ulang sampah (kanan).

Dalam kesempatan itu, Like Shijie juga turut melakukan sosialisasi mengenai pelestarian lingkungan dengan daur ulang sampah. Like Shijie mengatakan bahwa konsep sebenarnya dalam pelestarian lingkungan adalah menggalang hati. “Konsep pelestarian lingkungan adalah galang hati, bukan galang sampah,” katanya.

Dan hal penting lainnya adalah tetap melakukan sharing ketika sedang menjalankan misi pelestarian lingkungan. Sharing bisa dilakukan dengan para relawan baru maupun relawan senior karena manfaatnya dapat menyentuh hati seseorang secara luas. “Sharing bisa menyentuh orang hingga tak terhingga,” ucap Like Shijie.

Dengan adanya kegiatan ini, kita dapat memikul tanggung jawab untuk menangani berbagai masalah yang terjadi di dunia dan memberikan manfaatnya bagi semua orang di dunia. Dan dengan menekuni kegiatan ini, kita dapat menyelami Dharma sebagai upaya untuk tidak menghilangkan setiap bait-bait kehidupan.

  
 

Artikel Terkait

Internasional: Mendonorkan Tubuh

Internasional: Mendonorkan Tubuh

22 September 2011
Di suatu hari, pada saat sedang menemani suaminya untuk melakukan tes kesehatan, ia secara tidak sengaja mengetahui bahwa dirinya terkena kanker paru–paru dan penyakitnya sudah menyebar ke bagian-bagian lain tubuhnya.
Relawan Penggalang Dana: Rasa Syukur Sari

Relawan Penggalang Dana: Rasa Syukur Sari

07 Oktober 2009 Waktu itu ketika aku sedang tidur, tiba-tiba aku merasakan tanah bergerak dengan guncangan cukup kuat sehingga aku terbangun dan secepatnya menyelamatkan diri melalui tangga darurat dari lantai 15.
Menerima Sepotong Hati

Menerima Sepotong Hati

20 Maret 2009 Jumat, 20 Maret 2009, kedatangan relawan Tzu Chi ke vihara di atas pegunungan ini bertujuan mengumpulkan celengan bambu dari warga dan anak-anak. Daerah ini dikenal sebagai tempat yang mengalami kekeringan di musim kemarau. Saat ini, musim kemarau sudah menjelang. Maka, warga yang umumnya bekerja sebagai petani, hanya dapat menanam padi dua kali dalam setahun.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -