Melihat Dunia Lebih Jelas

Jurnalis : Doc Tzu Chi, Fotografer : bakti sosial kesehatan

Setelah buka perban mata, para relawan mengingatkan pasien untuk mematuhi anjuran dokter. Selain membawa pulang obat dan perban, pasien juga diberikan kertas yang berisi aturan serta anjuran pasca operasi.

Tzu Chi Singkawang kembali menggelar bakti sosial kesehatan pengobatan katarak dan pterygium yang melayani sekurangnya 200 orang pada 5-7 Agustus 2016. Bakti sosial ini menjawab kebutuhan masyarakat Singkawang dan sekitarnya akan dokter spesialis mata yang jumlahnya sedikit.  

Mencari Terang ke Kota Singkawang

Membeningkan Penglihatan, Menjernihkan Hati

Baksos Kesehatan Mata untuk Masyarakat Singkawang


Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-111 : Harapan Baru Tulang Punggung Keluarga

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-111 : Harapan Baru Tulang Punggung Keluarga

24 Maret 2016
Bunyamin, pedagang basreng (baso goreng) yang lolos screening penyakit Hernia mendapatkan penanganan pada saat Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111, 18-20 Maret 2016 di RSUD Cianjur.
Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Cahaya Harapan untuk Masyarakat Kepulauan Riau

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-144 di Batam: Cahaya Harapan untuk Masyarakat Kepulauan Riau

12 September 2024

Setelah melalui berbagai tahap pemeriksaan (screening), sebanyak 59 orang pasien asal Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu (Kepulauan Riau) berhasil lolos dan menjalani operasi di RS Budi Kemuliaan Batam.

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tiga Puluh Tahun Hidup dengan Penyakit Hernia

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-142 di Lampung: Tiga Puluh Tahun Hidup dengan Penyakit Hernia

06 Desember 2023

Baksos kesehatan Tzu Chi ke-142 di Lampung membawa kebahagiaan untuk Ismanto (42) yang mengalami hernia sejak sekolah dasar. Rasa sakit terus menghantui Ismanto saat bekerja. Setelah dioperasi, Ismanto kini terbebas dari sakit yang menyertainya selama 30 tahun lebih.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -