Memaknai Bulan 7 Penuh Berkah

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Calvin, Yogie, Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah diawali dengan melantunkan GathaPendupaan (Lu Xiang Zan) oleh seluruh relawan yang hadir.

Bervegetarian adalah salah satu cara menyelamatkan kehidupan dan bumi. Inilah yang ditekankan dalam peringatan bulan tujuh penuh berkah kali ini. Untuk merangkul lebih banyak Bodhisatwa yang memiliki niat tulus untuk bervegetarian, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan sosialisasi bulan tujuh penuh berkah, Minggu, 20 Agustus 2017.

Relawan yang hadir pada kegiatan kali ini berjumlah 62 orang. Lantunan Gatha Pendupaan (Lu Xiang Zan) dan dilanjutkan dengan Gatha Pembukaan Sutra (Kai Jing Ji) mengawali kegiatan ini. Agar lebih memahami makna bulan tujuh penuh berkah, relawan disuguhkan ceramah Master Cheng Yen dengan judul Mengakumulasi Berkah dan Melindungi Bumi.

Dalam ceramahnya, Master menekankan kepada relawan agar senantiasa mendatangkan niat baik untuk menciptakan berkah. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan berkah. Diperlukan niat dan tekad yang tulus dalam melakukan perbuatan baik. Seperti halnya kehidupan manusia yang penuh dengan penderitaan, kita dapat mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan dan menciptakan berkah bagi dunia.

Sukmawati memberikan simpulan mengenai ceramah Master Cheng Yen yang berjudul Mengakumulasi Berkah Dan Melindungi Bumi.


Relawan juga disuguhi penampilan drama tentang bervegetarian yang diperankan anak-anak Tzu Shao.

Seperti juga yang diungkapkan relawan Sukmawati, “berkah harus kita cari sendiri, jangan ditunggu.” Penderitaan datang dari perilaku manusia. Seiring perkembangan zaman, manusia semakin kehilangan pola pikir yang baik dan berperilaku semena-mena. Seperti dalam drama yang dibawakan oleh anak-anak Tzu Shao yang menceritakan tentang kehidupan seorang pemburu yang dengan beringas membunuh hewan untuk dijadikan santapan. Hingga akhirnya dia sadar bahwa menjaga kehidupan merupakan salah satu cara menyelamatkan bumi.

Dalam ajaran Buddha, menyakiti bahkan membunuh merupakan salah satu pelanggaran Pancasila Buddhis (lima latihan kemoralan). Membunuh berarti merampas kehidupan makhluk lain. Untuk itu di bulan tujuh penuh berkah kali ini relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengajak agar lebih menghargai dan mencintai kehidupan. Salah satunya dengan vegetarian.

Di pertengahan kegiatan, Tzu Shao menyuguhkan isyarat tangan kepada seluruh relawan yang hadir.


Keluarga Lissa bervegetarian dalam rangka menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Lissa, salah satu relawan Tzu Chi, punya cara memaknai bulan tujuh. “Saya memaknai bulan tujuh penuh berkah ini dengan sosialisasi kepada orang lain agar dapat mengurangi mengkonsumsi makanan non-vege. Keluarga saya semua ikut vege, tidak ada paksaaan sedikitpun dari saya, justru mereka sendiri yang ingin ikut bervegetarian. Saya malah senang dan mendukung mereka” lanjut Lissa dengan bangga. “Saya harap kita semua dapat menyayangi hewan dan menyayangi kehidupan,” pungkas Lissa.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -