Memanfaatkan Setiap Detik untuk Giat Bersumbangsih

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru) , Fotografer : Anthony, Suyardi Hartombing, Tim Bagus Foto (Tzu Chi Pekanbaru)


Acara prosesi Waisak sedang berlangsung. Para pembawa puja (pelita, air dan bunga) berjalan dari 2 arah hingga tiba di Altar Buddha yang didesign bentuk lingkaran.

Masih teringat Alec Shixiong, salah satu pengunjung bazar vegetarian Tzu Chi Pekanbaru yang diadakan pada tanggal 13 April 2014 lalu yang telah menjadi kunci pembuka pintu jalinan jodoh antara Tzu Chi dengan Alec Shixiong. Setelah mendapatkan nomor telepon genggamnya, relawan Tzu Chi dengan giat mengajak Alec Shixiong untuk bersumbangsih di Tzu Chi. Dan gayung pun, selalu disambut dengan hangat oleh Alec Shixiong.


Relawan Tzu Chi dengan penuh ketulusan membimbing umat untuk melakukan pemandian Buddha rupang.

Pada pukul 09.00 pagi, tiba di kantor Tzu Chi Pekanbaru sebagai tempat dilaksanakannya perayaan tiga hari besar yakni hari Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia, Alec Shixiong sudah membaur dengan relawan lainnya untuk melakukan persiapan. Alec Shixiong yang “tidak memilih kerja” dengan sukacita melakukan apa saja. Termasuk mengkoordinir barisan pada saat prosesi Waisak, persiapan di lapangan, dan juga “pencipta” keterharuan bagi putra putri yang sedang membasuh kaki ibunya di perayaan hari Ibu, termasuk putri kesayangannya. Tersirat bahwa Alec Shixiong memiliki pengetahuan Dharma yang dalam dan juga kebijaksanaan. Setiap bahasa yang diucapkannya semakin menambah keterharuan antara ibu dan anak yang menimbulkan penyesalan sehingga anak meminta maaf kepada ibu. Ia berharap: “Bisa memberikan anak satu kesadaran ‘kecil’ dimana mereka mulai untuk menyadari keberadaan orangtua,” ungkapnya sembari menyentilkan jari jempol dan jari telunjuknya sebagai simbol kata “kecil”nya tersebut.


Rudy shixiong, karena adanya cintakasih dan perasaan tidak tega menyakiti makhluk, telah bervegetarian hingga 20 tahun lamanya turut mengikuti acara prosesi Waisak Tzu Chi.

Master Cheng Yen berkata: “Perbuatan baik membutuhkan kamu, saya, dan dia untuk bersama-sama mewujudkannya”. Sekitar 402 hadirin dari berbagai kalangan dan relawan telah bersama-sama mewujudkan satu prosesi Waisak yang agung dan khidmat yang diadakan pada hari Minggu, 11 Mei 2014.


Artikel Terkait

Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

02 Juni 2014 Setiap tahun di bulan Mei, insan Tzu Chi di seluruh dunia merayakan hari Tri suci Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia.  Dengan perayaan Waisak, kita mengingat jasa dan budi luhur sang Buddha yang telah membabarkan Dharma, membimbing kita untuk  memperoleh kebijaksanaan.
Waisak 2558: Kisah Dari Balik Layar

Waisak 2558: Kisah Dari Balik Layar

14 Mei 2014

Peringatan Hari Waisak, hari Ibu Internasional, hari Tzu Chi sedunia untuk tahun 2014 telah berlangsung dengan sukses pada hari Minggu, 11 Mei 2014 bertempat di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk.

Perayaan Waisak Tzu Chi: Partisipasi Sekolah Buddhis Melantunkan Doa

Perayaan Waisak Tzu Chi: Partisipasi Sekolah Buddhis Melantunkan Doa

04 Juni 2014 “Doa Jutaan Insan” merupakan tema yang diusung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam perayaan Waisak 2014. Agar Waisak dapat dijalankan sesuai dengan tema yang ditentukan, segenap relawan dari semua lini terus bekerja keras untuk menggalang lebih banyak para Bodhisatwa. Sekolah-sekolah Buddhis di bawah pengawasan Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) turut serta dalam kegiatan perayaan ini.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -