Membangkitkan Cinta Kasih Melalui Sosialisasi Donor Darah

Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho, Wismina, Valentina, Asriani ( (Tzu Chi Pekanbaru)

doc tzu chi

Relawan Mawie Wijaya sedang berbincang dengan penjaga toko mengenai donor darah di Mall Ciputra.

Unit transfusi darah (UTD) PMI kota Pekanbaru selama bulan puasa mendirikan stand donor darah di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Pekanbaru. Mal tersebut di antaranya Mall SKA, mulai 28 Mei 2017 hingga 24 Juni 2017. Di Mall Ciputra sejak 28 Mei 2017 hingga 11 Juni 2017. Sementara di Giant Nangka digelar sejak 12-24 juni 2017.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 19.00-22.00 WIB. Stand ini diadakan untuk menjaga stok darah agar mampu memenuhi kebutuhan darah yang cukup tinggi di Kota Pekanbaru yaitu 3.500-4.000 kantong per bulan. Sedangkan pendonor siang hari selama bulan puasa sangat sedikit.

UTD PMI Kota Pekanbaru pun mengajak berbagai pihak untuk menyukseskan kegiatan ini. Misalnya saja pusat pembelanjaan dan Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru sebagai tenaga sukarela pendamping PMI untuk merangkul pengunjung supaya mau mendonorkan darah seperti yang sudah pernah dilakukan oleh insan Tzu Chi di bulan puasa tahun lalu. Tzu Chi pun tidak ragu untuk mendukung kesempatan yang diberikan PMI karena kegiatan ini berarti untuk menolong orang-orang yang membutuhkan darah.


Alec menyambut  pengunjung dengan ramah dan menyosialisasikan kegiatan donor darah yang berada di mall.

Kegiatan ini juga sejalan dengan salah satu filosofi Tzu Chi yakni cinta kasih yang tanpa memandang hubungan darah dan welas asih yang senasib sepenanggungan. Meskipun tidak mengenal orang yang akan menggunakan darah yang dikumpulkan, relawan Tzu Chi hampir setiap hari ke mall dengan sepenuh hati merangkul pengunjung yang lalu lalang untuk membangkitkan cinta kasih dan welas asih pengunjung melalui donor darah.

Relawan menggunakan berbagai atribut donor darah untuk menarik perhatian pengunjung mall. Berbagai sambutan dari pengunjung mall, ada yang bersedia mendonorkan darah, ada yang menolak, dan ada yang tidak peduli. Meski demikian, banyak juga yang penuh cinta kasih di mana rata-rata setiap hari ada belasan kantong darah yang terkumpul di satu pusat perbelanjaan.

Kegiatan ini bukan hanya berarti bagi yang membutuhkan darah, maupun pendonor untuk mempraktekkan cinta kasih dan welas asih, tapi juga merupakan lahan pelatihan bagi relawan Tzu Chi. Pelatihan itu seperti berlatih  berdana. Baik berdana waktu, tenaga, dan senyuman. Selain itu juga untuk melatih sila dengan berperilaku dan bertutur dengan sopan santun, melatih kesabaran ketika menghadapi berbagai penolakan, melatih semangat untuk terus mengajak, melatih konsentrasi dengan tidak mundur, hingga akhirnya mendapatkan kebijaksanaan dari pelatihan diri ini.

Seperti yang dirasakan oleh Jimmy yang tidak ragu memanfaatkan waktu untuk mengajak pengunjung mall mendonorkan darah. “Mendapat banyak penolakan membuat saya belajar bersabar,” ujarnya.

Jimmy (mengenakan rompi) begitu semangat mengajak pengujung yang turun dari tangga ekskalator di Mall Ciputra Seraya.


Alice sedang mengajak pengunjung Mall Ska untuk mendonorkan darah.

Hal senada juga diutarakan Mawie Wijaya. “Demi menolong sesama, kadang ketemu orang yang kita ajak, lihat kita pun tidak mau. Ya sikapi dengan sukacita saja, di situ kita belajar menerima keadaan yang tidak sesuai harapan kita,” kata Mawie Wijaya.

Demikian juga yang dirasakan Rina Marlina yang baru pertama kali ikut kegiatan ini. “Awalnya canggung, soalnya belum pernah ikut, tapi setelah dibiasakan akhirnya terbiasa. Setelah ikut sosialisasi donor darah, hati merasa senang karena bisa mengajak orang untuk ikut berdonor dan orang yang membutuhkan darah bisa terbantu, sekalian juga melatih mental,” tuturnya.


Artikel Terkait

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -