Dengan antusisas, para mahasiswa dan mahasiswi berkumpul untuk mempraktikkan langsung bagaimana cara memilah sampah dengan benar.
Para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Internasional Batam (UIB) kembali menunjukkan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi pada Minggu, 17 November 2025. Kegiatan pelestarian lingkungan ini, rutin dilaksanakan setiap bulan tepatnya pada minggu ketiga. Kegiatan ini kembali menarik perhatian para mahasiswa dan mahasiswi UIB untuk ikut berpartisipasi. Mereka yang berpartisipasi datang dari berbagai organisasi, ada yang berasal dari UIB Social Activities (USA), Teater Warna UIB, dan Comparative Law Student Association (COLSA).
Dalam kegiatan ini, 85 mahasiswa dan mahasiswi UIB mengunjungi berbagai titik pemilahan dan mempraktikkan secara langsung proses pemilahan sampah yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi. Para relawan juga memberikan wawasan mengenai berbagai macam jenis sampah yang bisa diolah, serta pentingnya kegiatan pelestarian lingkungan dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Dari awal kita bersama-sama belajar bagaimana proses daur ulang dengan memisahkan sampah, mengecilkan kaleng, memisahkan sampah-sampah organic, dan non-organik dengan prinsip 6R,” ujar Rizki Ramadhan Anuar, peserta dari COLSA.
Ray Alifha Rizqi, peserta dari UIB Social Activities, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan pelestarian lingkungan. “Sebelumnya saya kurang peduli terhadap lingkungan, tetapi sekarang saya bisa berkontribusi dalam kegiatan daur ulang ini. Saya juga baru mengetahui bahwasannya dari botol bekas bisa didaur ulang menjadi celana yang layak digunakan, maka dari itu sampah jangan langsung dibuang dulu dan jika memungkinkan kelola sampah itu,” ujarnya.
Sosialisasi dan Tur Aula Jing Si
Yoga, salah satu relawan Tzu Chi, membawakan materi sosialisasi tentang Sejarah berdirinya Tzu Chi dan misi yang dijalankan Tzu Chi.
Setelah melakukan kegiatan daur ulang, mahasiswa dan mahasiswi UIB berkumpul di Aula Jing Si, Tzu Chi Batam untuk mengikuti sosialisasi singkat seputar Tzu Chi dan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi). Dalam sesi ini, dijelaskan sejarah dan filosofi Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah berdiri hingga saat ini. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai prinsip-prinsip yang mendasari setiap kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi.
Kegiatan dilanjutkan dengan tur Aula Jing Si, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk mengenal lebih dalam sejarah Tzu Chi, dan melihat secara langsung berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan misi Tzu Chi.
Dari Tutup Botol Bekas Menjadi Gantungan Kunci
Untuk lebih mendalami kegiatan misi pelestarian lingkungan, para peserta diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam praktik daur ulang sederhana, yaitu dengan membuat gantungan kunci dari tutup botol bekas yang telah dipilah pada kegiatan pelestarian lingkungan sebelumnya. Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya mempraktikkan pengetahuan yang telah diperoleh pada titik pemilahan, tetapi juga menerapkan prinsip recycle dengan mengubah benda yang semulanya dianggap sampah, menjadi benda yang memiliki nilai guna.
Salah satu peserta menunjukan hasil karya gantungan kunci dari tutup botol bekas yang telah dikumpulkan.
Mahasiswa dan mahasiswi UIB dibagi menjadi beberapa kelompok, mereka bekerja sama untuk menciptakan gantungan kunci dengan berbagai variasi dan bentuk. Selain mengajarkan metode daur ulang yang unik, kegiatan ini juga melatih kesabaran, kreativitas, dan kemampuan kerja sama tim sambil mempererat hubungan antar organisasi, tidak hanya di kalangan peserta, tetapi juga untuk relawan Tzu Ching.
Peserta dari organisasi UIB Social Activities, Chealcelya Yolanda Dealova, merasakan kebahagiaannya saat mengikuti kegiatan ini. “Kegiatan pembuatan gantungan kunci ini sangat menarik, anak muda sekarang memang menyukai benda yang unik-unik. Dan karena proses pembuatan gantungannya juga tidak instan, jadi kita bisa menikmati setiap prosesnya bareng-bareng bersama teman sambil seru-seruan.”
Relawan Tzu Ching saat mempersiapkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat gantungan kunci dari sampah plastik.
From trash to treasure, spirit to refresh adalah sebuah upaya untuk mengubah sampah menjadi benda yang bermanfaat, sekaligus menyegarkan kembali semangat untuk peduli terhadap lingkungan di kalangan mahasiswa. Perjalanan misi pelestarian lingkungan hingga saat ini dilakukan rutin supaya menginspirasi mereka yang sebelumnya kurang peduli terhadap lingkungan, agar dapat menemukan cara untuk berkontribusi melalui kebiasaan-kebiasaan kecil yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap langkah kecil dalam mengelola sampah dengan bijak bukan hanya upaya menjaga lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan bagi bumi dan generasi mendatang.
Editor: Fikhri Fathoni