Membangkitkan Semangat Memotret Momen yang Humanis

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Gunawan Halim (Tzu Chi Medan)

Amir Sumardi menjelaskan apa itu Zhen Shan Mei dan misi Budaya Humanis Tzu Chi kepada Murid Yayasan Perguruan Husni Thamrin ketika mengikuti kelas Seni Fotografi Berbudaya Humanis.

“Sejarah merupakan akumulasi daripada setiap momen yang berlalu. Jadi genggamlah setiap momen yang ada untuk menciptakan sejarah.” Kata Perenungan Master Cheng Yen

Kemajuan teknologi dan media sosial yang terus melaju, serta platform digital yang terus memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi dengan membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan lain memaksa masyarakat harus ikut berkembang. Namun tidak hanya sebagai penikmat, masyarakat sebaiknya juga membagikan hal yang mengandung nilai positif. Untuk mendukung hal ini, relawan Zhen Shan Mei (dokumentasi) Tzu Chi Komunitas He Qi Jati Medan mengadakan kelas Seni Fotografi Berbudaya Humanis sebagai wujud sumbangsih kepada generasi muda yang mempunyai aspirasi di bidang Foto.

Kelas pada 25 Maret 2023 itu diberikan kepada siswa jenjang SMA di Yayasan Perguruan HUsni Thamrin, Jl. Galang No. 1 – Medan. Di dalam kelas ini para peserta mendapatkan pembelajaran teknik dasar fotografi yang benar dan hasil karya yang mengandung nilai budaya humanis yang positif, serta mengandung nilai Zhen (benar), Shan (bajik), dan Mei (indah).

Amir Soemardi, relawan Tzu Chi pada hari itu terlebih dahulu menjelaskan kepada para siswa tentang sejarah dan misi budaya humanis Tzu Chi. Melalui misi budaya humanis Tzu Chi ini mereka selalu menyebarkan kebajikan dan kisah kisah yang inspiratif untuk mengukir sejarah Tzu Chi.

Darmawan selaku Kepala SMA Yayasan Perguruan Husni Thamrin mengharapkan muridnya untuk mengikuti pembelajaran kelas Senifotografi berbudaya humanis dengan baik.Hasil yang baik untuk menambah ilmu mereka dalam teknik foto dan budaya humanis.

Kepala SMA Perguruan Husni Thamrin, Darmawan menyambut baik kelas seni fotografi ini. Ia sekilas menceritakan bahwa kegiatan ini adalah kerja sama kedua yang telah mereka lakukan setelah pembukaan titik green point.

“Saya sangat besar harapan dan percayakan kepada relawan Tzu Chi dan karena melihat di kerja sama sebelumnya, murid kita sangat sukacita. Semoga murid kita mau bersikap baik dan berbudi luhur, serta mampu memanusiakan manusia,” tutur Darmawan, “untuk kegiatan ini, semoga mencapai hasil yang baik dan anak didik kita juga suka. Jadi kami mengharapkan akan adanya kegiatan yang lain lagi nantinya.”

Liani wakil relawan Zhen Shan Mei komunitas He Qi Jati Medan pun bersukacita dengan berbagai kerja sama yang dilakukan. Melalui kelas ini, ia pun sepakat dengan Darmawan bahwa semoga setiap orang mau belajar sehingga hasil yang di dokumentasi akan bagus dan berbudaya humanis sehingga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari. “Semoga hasil dokumentasinya bisa menginspirasi orang banyak untuk ikut menyebarkan cinta kasih dan kebajikan dengan harapan dapat menjadi bibit dan memperpanjang barisan Tzu Chi,” ungkapnya.

Praktik Langsung di Kelas Seni Fotografi
Leo Rianto, relawan Zhen Shan Mei yang berkesempatan berbagi materi pada hari itu mengajak murid untuk ikut belajar teknik foto dasar yang baik. Pertama mereka harus memperhatikan kemampuan dasar kamera masing-masing, spesifikasi, dan resolusi lensa. Namun bukan saja mengenai kemampuan dasar fotografi, tetapi juga bagaimana cara untuk menghasilkan suatu karya yang mempunyai nilai budaya humanis dan estetis.

Leo Rianto menjelaskan teknik dasar fotografi kepada murid, mulai dari cara memegang smartphone, serta pengambilan objek foto lainnya.

“Suatu karya yang berbudaya humanis adalah hasil karya yang dapat menginspirasi orang banyak untuk berbuat kebajikan dan yang mengandung kebenaran, bajik, dan indah,” tutur Leo.

Selesai mengikuti kelas, para murid langsung praktik mengambil foto di lingkungan sekolah dengan menggunakan smartphone. Mereka dibagi dalam beberapa group dan dipandu relawan sebagai mentor.

Ketika memasuki sesi praktik, peserta dibagi menjadi beberapa group dan di pandu oleh seorang mentor.

Pelajaran Baru di Dunia Fotografi
Kevin Hendratmo, murid kelas SMA X IPS adalah salah satu peserta yang mengikuti kelas Seni Fotografi Berbudaya Humanis. Kevin memang sudah hobi foto. Kunjungan relawan ke sekolah mereka telah menambah wawasan dan pengetahuannya.

Kevin Hendratmo, senangnya bisa mengikuti kegiatan ini, ia mendapatkan ilmu yang belum pernah didapatkan.

“Kami diajari cara ambil foto yang bagus dengan melihat pencahayaan, objek, garis objek, dan beberapa bagian lainnya,” kata Kevin senang bisa jadi peserta dan mendapatkan ilmu yang belum pernah ia dapatkan. “Saya awalnya juga suka foto-foto, jadi di kelas kali ini saya ingin belajar dan mendapatkan teknik atau ilmu yang lebih baik dan cara foto estetik,” imbuhnya.

Dari budaya humanis yang dijelaskan, Kevin mengaku ingin belajar untuk lebih bersyukur karena masih banyak orang yang hidup dalam penderitaan. “Semoga Yayasan Buddha Tzu Chi terus berkembang dan bisa membantu yang lebih susah di seluruh pelosok dunia,” harap Kelvin.

Fioline mencoba mendokumentasi dengan smartphone. Setelah mendapat pembelajaran hari ini ia semakin paham untuk mendapatkan hasil yang bagus.

Fioline, murid kelas X IPA, juga senang dan bisa mendapat manfaat dari pembelajaran hari itu. “Saya ini suka foto apapun yang terlihat bagus. Biasanya saya akan memfoto langit kalau sedang di jalanan. Kalau ke beberapa tempat yang bagus atau barang yang unik, saya juga akan foto,” ujar Fioline, “hari ini saya diajari bukan hanya teknik pengambilan foto yang bagus aja, tetapi media yang mampu mengabadikan momen yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Mencari kebenaran, keindahan dan kebaikan dan bertujuan untuk menjadi saksi semangat.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Bersama Merekam Jejak Cinta Kasih

Bersama Merekam Jejak Cinta Kasih

08 November 2023

Tzu Chi Batam pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 mengadakan pelatihan bagi relawan Zhen Shen Mei (dokumentasi) dengan tema “Budaya Humanis adalah Jiwa Dari Semua Misi Tzu Chi”. Acara ini dihadiri oleh total 78 relawan yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut terkait rekam jejak cinta kasih di Tzu Chi.

"Ayo Menulis..."

14 Juli 2014 Dalam kesempatan ini disampaikan materi tentang bagaimana menulis untuk Media Tzu Chi. Semangat para peserta tampak terlihat dari cepatnya tugas-tugas praktik menulis yang dilakukan saat itu.
Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi Indonesia

Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi Indonesia

04 Juli 2014
Dalam penerapannya, relawan Zhen Shan Mei mempunyai peran yang tidak kalah penting karena menjadi sumber informasi bagi mereka yang tidak ikut serta dalam satu kegiatan, termasuk sumber informasi bagi Master Cheng Yen.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -