Memberi Perhatian Kepada Opa dan Oma di Panti Jompo

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Aini (Tzu Chi Medan)

Murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri. Semua bergembira ria dalam lagu Tahun Baru Tahun Naga (Long Long De Xi Nian).

Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan kembali mengunjungi opa dan oma di panti jompo setelah sempat terhenti sejak tahun 2020 karena masa pandemi. Terselip perasaan haru dan bahagia, ketika akhirnya murid-murid kelas budi pekerti bersama para relawan dapat mengunjungi para opa dan oma pada 25 Februari 2024. Mentari pagi di hari minggu itu bersinar terang dan hangat seakan ikut bergembira ria dalam kegiatan ini.

Panti Jompo Taman Bodhi Asri ini sangat terkenal di Kota Medan, beralamat di Jalan Bintang Terang Ujung No. 53 Medan dan sangat mudah dijangkau. Tempatnya luas, asri, dan bangunannya tertata rapi. Perjalanan kesana ditempuh sekitar 30 menit. Dua bus besar dan beberapa mobil relawan beriring-iringan menuju panti. Untuk peserta kunjungan kasih yang tinggal di daerah Gatot Subroto, Binjai, dan sekitarnya mereka pergi dengan kendaraan masing-masing.

Perayaan ulang tahun bersama opa dan oma tentunya memberikan kesan istimewa, perasaan haru dan bahagia bercampur satu.

Kelly Alyse Tanary, murid kelas budi pekerti Tzu Chi memainkan alat musik petik tradisional Tiongkok (guzheng). Penampilan Kelly memukau para hadirin dalam lagu Hati yang Bersyukur.

Rombongan relawan dan murid-murid kelas budi pekerti berjumlah 210 orang, termasuk papa mama, tamu luar, Tzu Ching, danDa Ai Mama. Panti Jompo Taman Bodhis Asri sendiri saat ini dihuni oleh 86 orang oma dan opa.

Sebelum berangkat murid-murid kelas budi pekerti diberi arahan apa yang akan dilakukan selama di panti supaya semuanya lebih sepaham, sepakat, dan sejalan.

“Ini adalah kunjungan kita dengan anak-anak kelas bimbingan budi pekerti. Kita mengajak mereka ke panti supaya mereka bisa belajar untuk berbakti sejak dini. Anak-anak menghibur kakek dan nenek penghuni panti dengan berbagai talenta. Hari ini kita juga memberikan barang kebutuhan sehari hari,” kata Irwanto, koordinator kegiatan, “kita berharap dengan kunjungan ini kita bisa menghibur para penghuni panti. Semoga anak-anak bisa belajar untuk lebih patuh, bersyukur, dan berbakti kepada orang tua.”

Lalita Lowell Tankiono menampilkan keahliannya bermain biola, membawakan lagu nostalgia Rembulan Mewakili Isi Hatiku (Yue Liang Dai Biao Wo De Xin).

Tzu Ching yang enerjik juga ikut menghibur opa dan oma.

“Selamat tahun baru imlek, semoga di tahun Naga ini Opa-Oma diberkati dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan selalu,” kata Tjiek Fang dan Vincent Julianto membuka acara, dilanjutkan dengan pertunjukan isyarat tangan Ayah Menarik Kerbau (A Ba Kan Cui Gu) membuat para hadirin ikut larut dalam kegembiraan musim panen telah tiba, hasil ladang melimpah ruah.

Alat musik petik atau dikenal dengan nama Guzheng dimainkan oleh Kelly Alyse Tanary, murid kelas budi pekerti dalam lagu Imlek He xin Nian dan Hati Yang Bersyukur (Gan En De Xin). Untuk mempersiapkan penampilan ini, Kelly berlatih selama sebulan penuh. “Saya di kelas budi pekerti Tzu Chi sudah dua tahun. Hari ini saya datang dengan mama dan tante saya, main guzheng dan menari. Semoga opa dan oma senang dan terhibur, serta dan sehat selalu,” kata Kelly.

Ada juga penampilan biola yang dibawakan oleh Lalita Lowell Tankiono, seorang remaja berbakat. Lalita menghibur opa dan oma dengan gesekan biolanya yang merdu, membawakan lagu nostalgia Rembulan Mewakili Isi Hatiku (Yue Liang Dai Biao Wo De Xin). “Saya suka main biola, piano dan sudah 5 tahun saya belajar kelas biola. Hari ini bisa tampil di depan opa dan oma saya merasa sangat senang,” ungkap Lalita.

Agnes Pardosi, salah seorang Tzu Ching juga ikut melayani opa dan oma, membagikan semangkok kembang tahu untuk dicicipi.

Dewa Rezeki yang membagikan angpau dan atraksi baraongsai cilik menambah kebahagian opa dan oma penghuni panti.

Salah satu penghuni panti adalah Opa Chen Fu Hua yang sudah berusia 63 tahun. Ia telah menghuni panti ini selama 8 tahun dan mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus kepada relawan Tzu Chi Medan yang telah meluangkan waktu untuk mengadakan kegiatan ini. “Kunjungan dan kegiatan ini sangat menghibur kita, kami para orang tua sangat senang dan gembira. Merayakan imlek untuk kita, serta memberikan makanan, minuman yang sehat juga angpau, kami sangat senang sekali, terima kasih semuanya. Semoga Tuhan membalas kebaikannya,” kata Opa Chen Fu Hua.

Irwanto, Koordinator kegiatan menyerahkan barang-barang kebutuhan panti secara simbolis kepada Ketua Pengurus Panti Jompo Taman Bodhi Asri

Pada kesempatan ini relawan juga memberikan beberapa kebutuhan panti, seperti masker, deterjen, kopi dan gula yang diterima oleh ketua pengelola Panti Jompo Taman Bodhi Asri. Acara ditutup dengan foto bersama, pembagian angpau oleh Dewa Rezeki serta atraksi barongsai dengan diikuti barisan pembawa Bao buah persik serta buah jeruk, benar-benar meramaikan suasana Aula panti. Dewa Rezeki juga mengunjungi opa dan oma yang tidak leluasa keluar dari kamar karena kondisi fisik yang lemah. Dapat berbagi kebahagian dengan opa dan oma tentunya adalah harapan kita semua.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Ketegaran Menghadapi Ujian Kehidupan

Ketegaran Menghadapi Ujian Kehidupan

24 Juli 2019

Susanti, seorang pejuang penyakit autoimun (penyakit lupus) selama 14 tahun. Pada tahun 2019, dokter mendeteksi adanya tumor otak yang beresiko menyebabkan kebutaan bila tidak segera dioperasi. Sempat putus asa dan pasrah, semangat Susanti akhirnya bisa tumbuh berkat dukungan, bantuan, doa, dan pendampingan dari keluarga dan relawan Tzu Chi.

“Kunjungan Kasih Menebarkan Cinta Kasih dan Kepedulian ”

“Kunjungan Kasih Menebarkan Cinta Kasih dan Kepedulian ”

18 Februari 2014 Kegiatan kunjungan kasih diawali dengan mengunjungi Adil Farhan Arrohmatan, seorang anak balita berusia 3 tahun. Adil adalah pasien penderita hernia yang telah menjalankan operasi melalui Program Kepedulian 5 Km.
Cermin Cinta Kasih Universal

Cermin Cinta Kasih Universal

27 April 2018
Relawan Tzu Chi Bandung mengunjungi rumah tujuh pasien penyandang disabilitas yang mayoritas adalah anak-anak dalam masa pertumbuhan. Relawan menyemangati para orang tua dan melihat perkembangan kondisi kesehatan pasien.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -