Membersihkan Rumah Kita Bersama

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Linawati Musim (He Qi Utara)

Dalam kegiatan bersih-bersih Aula Jing Si, Turut serta Davidson Lim (Kanan) dan Keluarga datang membantu. Sejak pagi, mereka telah tiba untuk membantu relawan membersihkan ruangan-ruangan yang akan digunakan untuk pelatihan nanti.

Dalam rangka persiapan Kamp Pelatihan Relawan Biru Putih se-Indonesia yang berlangsung pada 9 - 11 Oktober 2015, relawan Tzu chi pun mengadakan kegiatan bersih-bersih Aula Jing Si. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (3-4 Oktober 2015) melibatkan 150 relawan komunitas Jakarta dari beberapa wilayah (He Qi). Setiap komunitas mendapat “ladang” berkahnya sendiri, Relawan dari wilayah timur dan barat merapikan kamar yang akan digunakan relawan untuk menginap, sedangkan utara membersihkan Aula Jing Si lantai 1 dan 4.

Semua melakukan tugasnya masing-masing. Ada yang mengelap kursi, jendela, pintu, lantai, dan perabotan. Relawan yang membersihkan kamar tidur juga bertugas memasang sprei kemudian melipat matras dan selimut dengan rapi. Salah satu relawan yang bertugas di bagian ini, Goh Po Peng, walau kondisi kakinya dalam keadaan sakit dan tidak leluasa bila ditekuk atau duduk di lantai, ia tetap datang ikut serta bersumbangsih. “Kemarin membersihkan lantai, jendela, hari ini memasang sprei dan bed cover. Harapan saya supaya teman-teman yang mengikuti Pelatihan Relawan Biru Putih termasuk yang dari luar kota walaupun lelah mengikuti pelatihan, tapi (mereka) mendapatkan sambutan yang nyaman, kamar yang rapi dan bersih,” tuturnya penuh harap.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (3-4 Oktober 2015) melibatkan 150 relawan komunitas Jakarta dari beberapa wilayah.


Davidson dan ibunya sedang membersihkan kursi teratai yang berada di lantai 4 aula Jing si. Kegiatan bersama keluarga ini memberikan kesan positif baginya karena pada hari itu ia bisa bersama-sama dengan keluarga melakukan aktivitas dan berjumpa dengan banyak orang.

Walau keringat bercucuran, tapi makin mengeluarkan tenaga mengelap, perasaan yang timbul adalah makin bahagia. Melalui kegiatan seperti ini, relawan dapat berkumpul melakukan hal bajik, sebuah kebersamaan yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Inilah yang dirasakan oleh Nelley, relawan Tzu Chi. “Ada sedikit capek yah, tapi kebanyakan rasa senangnya sih,” ungkapnya penuh syukur karena menurutnya, dengan membersihkan Aula Jing Si juga sekaligus membersihkan hatinya.

 

Selain membersihkan aula, relawan juga merapikan dan melipat sprei dan kasur agar para peserta pelatihan dapat beristirahat dengan nyaman dan tenang.

Layaknya Membersihkan Rumah Sendiri

Selain Nelley, ada juga relawan cilik, Davidson Lim yang mengelap kursi teratai di lantai 4 Aula Jing Si. Ia mengelap dengan cekatan, sukacita terpancar dari raut wajahnya walaupun keringat membasahi rambut dan dahinya. Ia datang bersama kedua orang tuanya, Budiarto dan Sutinah, serta kakaknya Anderson Lim. Davidson yang kini duduk di kelas 2 SD Sekolah Tzu chi, berdua bersama kakaknya, mereka rajin dan senang membantu mama membersihkan rumah dan mencuci piring. Menurut Sutinah, Davidson tidak mau kalau lunch box yang ia pakai di sekolah setiap harinya dicuci orang lain, harus dia sendiri yang mencucinya. “Senang, di rumah biasa bantuin mama beres-beres,” jelas Davidson diiringi senyum Sutinah yang telah 3 tahun mengenal Tzu Chi. Dengan membawa semangat yang sama, Davidson dan Anderson membersihkan bagian-bagian dalam Aula Jing Si seperti sedang membersihkan rumah sendiri. Budiarto menuturkan bahwa anak-anak selama ini memang telah dibiasakan membantu di rumah supaya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dari semangat para relawan, pria atau wanita, tua maupun muda ini, semoga dapat menjadi inspirasi munculnya bibit-bibit cinta kasih yang makin banyak tersebar.


Artikel Terkait

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -