Membina Diri dengan Semangat Sutra Lotus

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo, Lo Wahyuni (He Qi Utara)

Livia Shijie sebagai koordinator acara  bersama relawan Menghirup Harumnya Dharma

Menghirup Keharuman Dharma (Xun Fa Xiang ) kini dapat dilakukan oleh relawan Tzu Chi Indonesia.  Kamis 2 Oktober 2014 pukul 19.03 WIB sebanyak 47 orang peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi dan umum dengan serius mendengarkan, menyimak dan mengikuti Xun Fa Xian di Jing Si Pluit. Menghirum Keharuman Dharma diadakan secara rutin pada Sabtu jam 1 siang dan Kamis jam 7 malam. Kegiatan mulia ini sudah berlangsung sejak 27 September 2014. Untuk mengikuti secara langsung dapat menyaksikannya pada pukul 06.40 WIB di Gedung Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.  “Pembabaran Sutra Teratai (Sutra Lotus) dalam Xun Fa Xiang adalah pertama kali dilakukan oleh Tzu Chi.   Sebelumnya, belum pernah dilakukan oleh pemeluk Buddha manapun,” tukas  Livia Shijie sebagai koordinator acara.

Para peserta dengan serius menyimak tayangan video Xun Fa Xiang oleh Master Cheng Yen  tentang Sutra Lotus.  Dalam Mazhab Tzu Chi  tertera,  untuk melakukan puja bakti  menggunakan Sutra Lotus. Semua relawan Tzu Chi  maupun kantor penghubung di seluruh dunia akan melafalkan Sutra Lotus pada saat mengikuti kebaktian.  Ketika melafalkan Sutra Lotus harus dilakukan  dengan segenap hati dan penuh ketulusan. Karena setiap huruf (Aksara Mandarin) dalam Sutra Lotus adalah pusaka yang berharga.  Isi keseluruhan Sutra Lotus  terdiri dari 60.000 lebih huruf.   Puja Bakti dilakukan dengan ‘Satu Huruf Satu Namaskara’. Saat acara menjelang perayaan ulang tahun Tzu Chi, para relawan akan melakukan namaskara keseluruhan huruf dari Sutra Lotus ini. Master mengharapkan setiap relawan Tzu Chi,  saat bernamaskara memvisualisasikan diri, seolah-olah mereka sedang mengikuti perjamuan agung di gunung Gridhakuta dengan Buddha dan para  Bodhisatwa.  Bernamaskara dengan hati penuh ketulusan dan takzim serta memberi penghormatan kepada Triratna (Buddha, Dharma, Sangha) di sepuluh penjuru. Serta membayangkan seolah-olah  mempersembahkan dupa dan bunga kepada para Buddha dan Bodhisatwa.  “Waktu namaskara yang singkat, bukanlah berarti hal tersebut sulit dilakukan.  Namun dalam pelatihan diri di Tzu Chi, belajarlah  dengan kesungguhan hati agar hal ini dapat dilaksanakan” kata Master Cheng Yen

 “Buddha ada di Gunung Gridhakuta. Binalah dengan baik Gridhakuta kita”.  Gunung Gridhakuta adalah tempat Sang Buddha membabarkan Dharma kepada ribuan pengikutnya.   Di gunung yang terletak di India, hingga saat ini menjadi tempat ziarah para pemeluk agama Buddha di seluruh penjuru dunia.

Pikiran Hal Terpenting Dalam Pembinaan Diri

Dalam pembinaan diri, pikiran memiliki peranan terpenting.  Pikiran adalah pelopor segalanya. Semua hal terletak pada sebersit niat dalam pikiran.  Pikiran senantiasa timbul (lahir) dan lenyap (mati).  Timbul, berlangsung, berubah dan lenyap adalah empat kondisi dalam pikiran yang harus senantiasa dicermati dalam diri setiap orang.   Melatih diri  juga berarti melatih pikiran,  agar dapat berpikir secara jernih dan  Ikrar tetap dapat dipertahankan. Master menekankan “Tekad harus seluas samudra, batin teguh tak tergoyahkan”. Adanya tekad besar, maka ada kekuatan besar pula untuk mewujudkannya.

Ketika Xun Fa Xiang salah seorang relawan sharing dengan sukacita

“Perjalanan ribuan kilometer dimulai dari satu langkah”.  Pepatah ini tepat untuk menggambarkan   untuk melakukan pekerjaan  besar, haruslah dimulai dari satu hal kecil dulu. Mempelajari Dharma sejati tidaklah mudah dipahami.  Namun harus dimulai dengan mengikuti Xung Fa Xiang secara rutin.  Diikuti  juga dengan kegiatan bedah buku di setiap komunitas.  

Setiap manusia pada dasarnya memiliki hakikat setara Buddha.  Selama hidup di dunia, batin manusia telah tertutup oleh kotoran noda-noda batin.  Keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan dan prasangka buruk.  Dharma ibarat air yang akan mengikis noda-noda batin yang melekat di dalam diri manusia. Marilah kita membina diri di jalan Bodhisatwa  dengan mempraktekkan semangat Sutra Lotus.

Artikel Terkait

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -