Mempererat Kekompakan Dengan Pelatihan Relawan Abu Putih

Jurnalis : Hidayat Sikumbang (DAAI TV Medan) , Fotografer : Eric Wardi (Tzu Chi Tebing Tinggi)

Tony Honkley, relawan Komite Tzu Chi asal Medan memberikan materi pelestarian lingkungan kepada para peserta Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 di Tzu Chi Tebing Tinggi.

Pelatihan Relawan Abu Putih merupakan salah satu tahapan penting dalam proses pembinaan relawan di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman relawan terhadap Misi dan Filosofi Tzu Chi, serta menanamkan nilai-nilai seperti cinta kasih terhadap sesama, kebijaksanaan, dan budaya humanis. Melalui pelatihan ini, relawan diajak untuk mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari dan menyebarkan cinta kasih yang tulus kepada sesama.

Oleh karena itu, Tzu Chi Tebing Tinggi menyelenggarakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 yang bertempat di Kantor Penghubung Tzu Chi Tebing Tinggi. Kegiatan ini diikuti oleh 51 peserta yang berasal dari Tebing Tinggi, Tanjung Balai, dan Pematang Siantar serta didampingi oleh 23 relawan yan menjadi panitia pelatihan. Relawan Komite Tzu Chi Medan dan Tebing Tinggi ditunjuk sebagai narasumber untuk membagikan pengalaman dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan yang dijalankan oleh Tzu Chi Indonesia.

Peserta sangat antusias mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 dengan mencatat materi-materi yang disampaikan.

Isyarat tangan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan relawan saat Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 Tzu Chi Tebing Tinggi.

Selama pelatihan berlangsung, peserta dibekali dengan materi perjalanan Tzu Chi Indonesia, prinsip relawan Abu Putih, dan semangat melayani tanpa pamrih. Peserta pelatihan merasakan kehangatan dan penuh semangat saat pemateri memberikan ilmu tentang nilai-nilai kemanusiaan dan pengalaman selama bertugas sebagai relawan Tzu Chi Indonesia. Para peserta Pelatihan Relawan Abu Putih juga melakukan tanya jawab dengan para pemateri yang sudah berpengalaman selama bertugas menjadi relawan Tzu Chi. Selain sesi tanya jawab, kegiatan ini juga diisi dengan ice breaking yang mempererat tali persaudaraan antar relawan lintas daerah. Melalui pelatihan ini, diharapkan para relawan dapat memperkuat tekad dan semangat untuk menjalankan Misi Kemanusiaan Tzu Chi Indonesia.

Wardi, Ketua Tzu Chi Tebing Tinggi mengatakan para peserta kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih terlihat antusias saat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. “Sangat penting, pelatihan ini tidak hanya sekadar kegiatan, tapi membina batin seorang relawan, ada banyak kegiatan kemanusiaan yang akan dijalani setiap relawan dan itulah mengapa kegiatan ini menjadi penting sekali untuk relawan baru yang ingin mengabdi bersama Tzu Chi Indonesia,” ungkap Wardi.

Hua Ni, relawan Komite Tzu Chi asal Medan menekankan pentingnya kekompakan antar relawan dan pembinaan batin dalam menjalankan Misi-Misi Tzu Chi.

Salah satu peserta Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3, Agustina Sinulingga yang berasal dari Tanjungbalai, Asahan, merasakan kesan mendalam setelah mengikuti rangkaian kegiatan. Ketertarikannya dengan Tzu Chi bermula saat kehadiran relawan Tzu Chi Indonesia di Tanjungbalai, Asahan yang rutin membantu warga yang membutuhkan. “Saya tertarik bergabung karena melihat langsung kegiatan sosial yang dilakukan Tzu Chi Indonesia di Tanjung Balai. Kalau kita bisa turut serta bersama Tzu Chi Indonesia, kenapa tidak?” ungkap Agustina Sinulingga.

Dalam pelatihan ini, Hui Nie seorang relawan Komite Tzu Chi Indonesia asal Medan menekankan pentingnya kekompakan antar relawan dan pembinaan batin dalam menjalankan Misi Tzu Chi Idi ndonesia. Menurutnya, Tzu Chi bukan sekadar ladang amal, tetapi juga tempat untuk melatih diri dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. “Sebagai perpanjangan tangan Master Cheng Yen, para relawan diajak untuk terus memperpanjang barisan agar semakin banyak orang yang bisa terbantu. Kita berharap para relawan baru dapat terus mengabdi di barisan kerelawanan Tzu Chi Indonesia, bisa melanjutkan estafet ini dan pulang ke rumah batin di Hua Lien, Taiwan,” ungkap Hui Nie.

Djohar Djaja, menyampaikan bahwa misi budaya humanis mempunyai peran penting dalam kegiatan sosial yang dijalankan relawan Tzu Chi.

Tony Honkley, relawan Komite Tzu Chi Indonesia asal Medan juga berkesempatan menyampaikan pesan untuk para peserta Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3. Dalam pesannya, ia menyinggung bahwa setiap relawan punya peran penting sebagai penyelamat lingkungan, melalui misi pelestarian lingkungan yang dijalankan Tzu Chi Indonesia.

Pada sesi akhir, relawan Tzu Chi, Djohar Djaja menyampaikan bahwa misi budaya humanis mempunyai peran penting dalam kegiatan sosial yang dijalan kan Tzu Chi Indonesia. Dalam menjalankan misi budaya humanis, relawan bertugas mendokumentasikan setiap kegiatan dan menjaga nilai Zhen Shan Mei (Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan). “Kita di Tzu Chi dengan menjunjung filosofi Zhen Shan Mei bisa mendokumentasikan lewat menulis skrip, menulis artikel, fotografi, dan videografi. Ada pelatihan yang bisa diikuti bagi relawan yang bergabung di misi budaya humanis itu sendiri,” ungkap Djohar.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Semangat Belajar Mengenal Tzu Chi

Semangat Belajar Mengenal Tzu Chi

08 Maret 2024

Tzu Chi Makassar mengadakan  Pelatihan Relawan Abu Putih 1  di Kantor Tzu Chi Makassar (27/02/2024). Di sesi pertama, peserta diajak melihat video sejarah berdirinya Tzu Chi dan semangat celengan bambu.

Ayo Jadi Relawan

Ayo Jadi Relawan

19 April 2018
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pelatihan menjadi relawan untuk siapa saja yang ingin bergabung kedalam barisan relawan Tzu Chi pada Minggu, 15 April 2018. Kegiatan ini pun diikuti oleh 80 peserta.
Pelatihan Relawan Zhen Shan Mei:

Pelatihan Relawan Zhen Shan Mei: "Satu Goresan, Seribu Kebaikan"

23 April 2025

Lewat mini workshop desain yang hangat dan penuh semangat, relawan Zhen Shan Mei (Dokumentasi) Tzu Chi komunitas He Qi PIK dan Muara Karang belajar membuat e-flyer yang inspiratif pada Sabtu, 19 April 2025.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -