Memperkuat Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi

Jurnalis : Juniwati Huang (He Qi Utara), Fotografer : Widarsono, Henry Tando (He Qi Utara)
 
 

fotoAkwang Shixiong sebagai salah satu fasilitator sesi video menunjukkan bagaimana cara penggunaan alat kepada peserta training relawan dokumentasi Tzu Chi.

“Komitmen, Dedikasi, dan Harapan”, tiga hal itulah yang melatarbelakangi realisasi training relawan dokumentasi atau sering disebut 3 in 1 (video, foto, dan tulisan) Tzu Chi kerjasama antara He Qi Utara dan Barat yang berlangsung sejak 8 Januari 2010 hingga 9 April 2010 lalu. Menyadari bahwa relawan dokumentasi Tzu Chi (3 in 1) di Indonesia belum berkembang secara optimal, ide pembuatan training relawan dokumentasi ini muncul dengan harapan dapat menjadi sarana pengembangan kuantitas dan kualitas relawan 3 in 1.

Sharing Ilmu dan Pengetahuan
Sejak awal bergabung di bulan April 2008 sebagai relawan 3 in 1 dengan media fotografi, Widarsono Shixiong menunjukkan konsistensinya dalam berkontribusi bagi 3 in 1 Tzu Chi. Dipimpin oleh Widarsono selaku Koordinator 3 in 1 He Qi Utara, training dengan gagasan untuk memperkuat barisan pencatat sejarah mulai dirancang.

"Saya terinspirasi dengan tayangan DAAI TV tentang 3 in 1 (6 Desember 2009-red), kebetulan ada profil saya di situ. Setelah saya melihat tayangan tersebut, saya mulai berdiskusi dengan Henry Shixiong (Wakil koordinator 3 in 1 He Qi Utara), bagaimana kalau kita adakan training 3 in 1 untuk memperkuat barisan-barisan pencatat sejarah Tzu Chi baru,” kata Widar,  ”Henry mendukung dan bersedia menjadi pengajar. Lalu saya mulai kontak-kontak dengan Juni Shijie, Amel Shijie dan Akwang Shixiong untuk dimintai kesediaan menjadi pengajar di 3 in 1 sesuai bidang masing-masing. Kemudian mulai kita susun jadwal pembagian tugas mengajar dan mempromosikan kegiatan Training 3 in 1 ini melalui e-mail dan FB (facebook). Akhirnya tanggal 8 Januari 2010 sebagai pembukaannya.” Wilayah Utara dan Barat yang berdekatan serta frekuensi pertemuan dengan Akwang Ahixiong sebagai koordinator 3 in 1 He Qi Barat yang tinggi menjadi dasar pertimbangan Widarsono bekerja sama dengan He Qi Barat. 

Dengan total 12 kali pertemuan, training diawali dengan sejarah dan landasan budaya 3 in 1 Tzu Chi, serta visi misi 3 in 1 yang merupakan jiwa  peliputan kegiatan Tzu Chi. Secara bergantian, materi tentang foto, tulisan, dan video mulai mewarnai pertemuan 3 in 1 yang umumnya berlangsung setiap Jumat malam di Jing Si Books & Cafe Pluit, Jakarta Utara. Pemberian dasar materi di setiap bidang (foto, tulisan, dan video) diharapkan dapat memberikan bekal landasan yang kuat bagi peserta yang telah menggeluti bidang tersebut ataupun pemula. Secara bertahap materi diperdalam hingga sharing dari para relawan, jurnalis, dan fotografer 3 in 1 yayasan yang dalam kesehariannya menjalani bidang tersebut sehingga sarat pengalaman. ”Ada beberapa materi, mungkin saya pernah denger, tapi cukup menyenangkan di-refreshing lagi. Cara penyajian yang bukan menggurui tapi lebih ke sharing ilmu dan pengalaman bikin jadi lebih enjoy dan lebih mudah menerimanya,” ungkap Joni, salah seorang peserta yang secara konsisten mengikuti training dari awal hingga akhir.

foto  foto

Ket : - Widarsono, Koordinator Relawan Dokumentasi Tzu Chi yang selalu hadir dalam setiap pertemuan              training tengah memberikan sharing video kepada para peserta. (kiri)
          - Henry Tando dalam sharing pengenalan kamera. Materi training ini memang didasarkan untuk saling             berbagi pengalaman dan pengetahuan antar relawan.  (kanan)

Kerinduan dan Antusiasme Berbagi
Setiap peserta berpartisipasi dengan motivasi dan harapannya tersendiri. Pada umumnya, harapan untuk menambah wawasan dan mengasah keterampilan menjadi hal yang utama. ”Ilmu jurnalistik mahal, tapi bisa dapat ilmu dan sharing dari sini,” ungkap Herfan yang merupakan salah seorang pengajar di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Training relawan 3 in 1 yang mencakup aspek video, foto, dan tulisan menjawab kebutuhan Herfan, ”Dalam jurnalistik, tidak hanya menulis, tapi juga ada foto dan video. Kemampuan saya hanya transkrip, jadi tidak bisa mengajar di bidang yang lain,” ujar Herfan yang juga dipercaya sebagai pembimbing dan pelatih ekstrakurikuler jurnalistik di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.  Saat mendapatkan informasi training 3 in 1 dari Suriadi Shixiong, Herfan pun mengajak serta tim asuhannya.

Jarak antara Sekolah dan Jing Si Books & Cafe Pluit yang sempat menjadi kendala berhasil diatasinya dengan mengusahakan pinjaman mobil antar jemput sekolah. Antusiasme tim jurnalistik sekolah juga tercermin dalam konsistensi dan partisipasi aktif mereka dalam setiap pertemuan training. ”Bagus sekali, baik pengajar maupun peserta cukup antusias. Terutama peserta dari SMK Cinta Kasih yang selalu ikut kelas yang kami adakan. Hubungan yang terjalin tentunya menjadi semakin akrab antara pengajar dan peserta,” kesan Widarsono terhadap pelaksanaan training.

Tidak hanya ilmu, training ini seakan menjawab ’kerinduan’ peserta untuk berbagi rasa dengan sesama peminat dan menjalin jodoh baik dalam komunitas 3 in 1. ”Tentunya dengan diadakannya training ini, saya jadi lebih kenal dan makin akrab dengan beberapa Shixiong- Shijie, kenal lebih banyak teman baru,” ujar Joni Shixiong seraya tersenyum. Partisipasinya dalam training ini juga membuka wacana baru bagi Joni akan minatnya terhadap tulisan, ”Awal saya tertariknya sama video dan foto sih. Tapi yang paling berkesan justru bukan dari 2 hal yang saya suka, tapi lebih ke naskah yang baru bagi saya. Saya jadi tertarik dengan penulisan.”

Kombinasi teori dan praktik dalam setiap bidang, termasuk pengenalan dan penggunaan alat video dan kamera, semakin memperkaya pemahaman peserta. Setelah mengenal satu sama lain, para relawan pun dapat saling mendukung termasuk dalam hal peminjaman alat. ”Sisa bergandengan tangan dengan relawan, bisa belajar banyak hal, dan juga dapat akses untuk peminjaman alat,” ungkap Herfan, yang merasa bahwa salah satu kendala terkait dengan ketersediaan alat. Diikuti oleh sekitar 30 peminat dengan jumlah peserta yang bervariasi pada setiap pertemuannya, kegiatan ini semakin mengukuhkan eksistensi 3 in 1 Tzu Chi Indonesia dan menjadi wadah pendukung perkembangan relawan 3 in 1.

foto  foto

Ket : - Anand Yahya, fotografer dari Tim Media Cetak Tzu Chi sedang menunjukkan contoh-contoh foto dalam             sesi teknik pengambilan foto. (kiri).
         - Sharing tentang prinsip peliputan media Tzu Chi dalam sesi video dan foto oleh Hendrik dari DAAI TV             Jakarta, Divisi Humanitarian. (kanan)

Berbagi kisah dan kebijaksanaan
”Kesan saya yang kedua, menantang. Dulu pernah nulis di koran, di sini bisa nggak menuangkan kasih yang universal, bagaimana menuangkan prinsip ’Zheng, Shan, Mei’ (benar, bajik, indah) itu,” kata Herfan mengungkapkan kesannya terhadap training 3 in 1 yang sekaligus mengingatkan perbedaan peliputan berita Tzu Chi dengan media lainnya.

Prinsip dasar 3 in 1 yaitu liputan yang mengandung unsur kebenaran, sesuai kenyataan yang terjadi; unsur kebajikan yaitu nilai-nilai kebaikan; dan unsur keindahan, yang berarti disampaikan dengan bahasa dan tampilan yang indah. Prinsip ini senantiasa diingatkan dalam setiap pertemuan training agar semakin dijiwai oleh relawan 3 in 1. ”Angle kita bukan kegiatan, tapi manusia. Makanya ada budaya kemanusiaan. Dasarnya adalah bagaimana kita memahami penderitaan orang lain, bagaimana (kita) melihat penderitaan dari sudut pandang yang berbeda, dan bagaimana insan-insan 3 in 1 bisa mendidik orang yang diliput supaya bisa membantu orang lain,” tegas Hendrik dari DAAI TV, Divisi Humanitarian dalam suatu pertemuan. Menurut Hendrik, tulisan ataupun liputan akan menjadi hidup dan menyentuh saat jurnalis/penulisnya telah memahami penderitaan orang lain, dan melepaskan ke-Aku-an serta menjernihkan pikirannya saat meliput.     

Tantangan sekaligus pembelajaran diri bagi relawan 3 in 1, tidak hanya untuk berbagi kisah, namun juga kebijaksanaan melalui pemahaman penderitaan manusia. Selain menumbuhkan kebijaksanaan bagi diri sendiri, juga menginspirasi kebijaksanaan orang lain dari hasil karyanya. Demikianlah harapan terbesar karya relawan 3 in 1 sesuai dengan visi Tzu Chi yang juga merupakan visi 3 in 1, (1) Menyucikan hati manusia, (2)  Mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera, dan (3) Mewujudkan dunia terhindar dari bencana.

Walau tergolong sederhana dan masih membutuhkan banyak penyempurnaan dalam hal pelaksanaan dan pengajar training, namun niat baik, ketulusan, dan semangat tim telah merampungkan tekad pelaksanaan training tersebut selama 3 bulan. Namun tidak berhenti di sana, tim relawan 3 in 1 yang telah terbentuk pun bersatu hati untuk melanjutkan dan mengembangkannya. ”Rencana selanjutnya, saya berharap kegiatan ini tidak saja hanya di training 3 bulan ini saja tapi juga dilanjutkan dengan sharing-sharing antara relawan 3 in 1 (semua He Qi: Utara, Barat, Selatan, dan Timur), maupun dari Tim Media Cetak Tzu Chi dan DAAI TV juga bisa saling memberikan masukan dan wawasan baru khususnya untuk relawan 3 in 1, agar berkarya lebih baik lagi. Jia You . . , relawan 3 in 1,” ungkap Widarsono dengan penuh semangat.

  
 
 

Artikel Terkait

Penuangan Celengan Bambu dan Doa Bersama bagi Warga Ukraina

Penuangan Celengan Bambu dan Doa Bersama bagi Warga Ukraina

25 Mei 2022

Para staf Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi mewujudkan kepedulian mereka bagi warga Ukraina dengan menuangkan celengan Cinta Kasih dan doa bersama pada Jumat, 20 Mei 2022.

Suara Kasih: Berdoa dengan Tulus

Suara Kasih: Berdoa dengan Tulus

07 September 2012 Sejak disosialisasikan, ada banyak orang yang melakukan daur ulang. Saya sungguh bersyukur. Selain itu, setiap orang berdedikasi dengan kesatuan hati dan tekad demi melindungi bumi. Lihatlah Relawan Cai yang mengimbau setiap orang agar mengurangi pemakaian kantong plastik. 
Tzu Chi Medan Terus Salurkan Bantuan Kebutuhan Medis

Tzu Chi Medan Terus Salurkan Bantuan Kebutuhan Medis

06 April 2020

Sejak 30 Maret 2020 relawan bergerak menyalurkan bantuan APD tahap 3 ke rumah sakit yang ada di Medan dan sekitarnya, juga ke instansi pemerintahan. Tahap 3 ini Tzu Chi Medan mendistribusikan 40.000 buah masker dan 300 pasang sepatu boot, 650 buah baju Coverall serta hand sanitizer.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -