Menanam Benih Kebajikan Melalui Celengan Bambu

Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Toni (Tzu Chi Pekanbaru)
 
 

foto
Ming Ai Shijie dengan penuh suka cita menjelaskan semangat celengan bambu kepada para penghuni panti kusta.

Kota Bagansiapiapi merupakan salah satu Ibu Kota Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Kota tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat. Lama perjalanan dari kota Pekanbaru ke kota Bagansiapiapi sekitar 6 jam. Tzu Chi Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir telah menggelar acara Pemberkahan Akhir Tahun di kota Bagansiapiapi ini, yang dirangkai dengan kunjungan kasih ke Panti Kusta maupun kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan yang ada di kota ini.

 

Panti Kusta yang bagi sebagian orang memandang sebagai kawasan “terlarang” dan terkucil. Namun hal ini tidak berlaku bagi Insan Tzu Chi. Pada tanggal 10 Agustus 2013, 12 Insan Tzu Chi yang terdiri dari relawan Tzu Chi kantor penghubung Pekanbaru dan relawan setempat kembali mengunjungi Panti Kusta. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kunjungan kali ini relawan menggelar Sosialisai Misi Amal Tzu Chi (SMAT) kepada para penghuni panti. Ada pun kegiatannya meliputi acara nonton bersama kisah Tzu Chi, kegiatan-kegiatan Tzu Chi, kisah-kisah yang inspiratif, dan pertukaran celengan bambu hingga nyanyi bersama satu keluarga.

Setelah nonton bersama kisah Tzu Chi, Ming Ai Shijie, relawan setempat menjelaskan dengan penuh cinta kasih tentang cara bersumbangsih melalui celengan bambu, hanya dengan menyisihkan beberapa rupiah setiap hari kita sudah bisa membantu orang. Inilah tanda cinta kasih dari kita untuk membantu orang. Kita harus menanamkan benih-benih kebajikan yang bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik. Kardono Shixiong menambahkan bahwa kita jangan memohon Bodhisatwa Avalokitesvara menolong orang, tapi kita juga bisa jadi Bodhisatwa untuk membantu orang lain. Gabungan dari beberapa orang yang berhati cinta kasih akan menjadi Bodhisatwa seribu tangan yang punya kekuatan untuk membantu orang.

foto   foto

Keterangan :

  • Penghuni panti juga mengungkapkan bahwa mereka bahagia bisa turut bersumbangsih melalui celengan bambu (kiri).
  • Enam penghuni panti menunjukkan tanda cinta kasih melalui celengan bambu (kanan).

“Satu batang sumpit akan mudah dipatahkan, tetapi gabungan dari banyak sumpit akan sulit dipatahkan. Begitu juga dengan gabungan cinta kasih banyak orang akan menghasilkan kekuatan besar,” begitu kata-kata yang dianalogikan oleh Ming Ai Shijie. “Walaupun kita di sini, tapi cinta kasih kita bisa disalurkan ke masyarakat luas,” Abun Shixiong menambahkan.

Penghuni panti juga mengungkapkan bahwa mereka bahagia bisa turut bersumbangsih melalui celengan bambu dan merasa apa yang mereka perbuat ini tidak seberapa. Sebuah cinta kasih yang perlu kita jadikan contoh.

  
 

Artikel Terkait

Satu Rasa Dalam Penanggulangan Bencana

Satu Rasa Dalam Penanggulangan Bencana

26 September 2018
Sebanyak 10 orang relawan Tzu Chi Padang ikut dalam Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia dalam memberikan bantuan langsung kepada korban gempa di Lombok, NTB. Sejak 28 Agustus - 17 September 2018, relawan Tzu Chi Padang terus memberikan bantuan langsung kepada para korban.
Doa untuk Rumah Insan Tzu Chi Indonesia

Doa untuk Rumah Insan Tzu Chi Indonesia

03 Februari 2010
“Semen untuk bangun Aula Jing Si,” katanya polos. Tak hanya berkata-kata, ia pun menunjukkan letak Aula Jing Si kepada saya. “Kenapa mau bantu Tzu Chi?” tanya saya lagi. “Senang karena Tzu Chi itu suka bantuin orang,” katanya singkat. 
Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

04 Januari 2021
Cuaca mendung tak menyurutkan semangat peserta kelas budi pekerti Tzu Chi di He Qi Barat untuk mengikuti Temu Kangen secara virtual yang mengusung tema “Bakti kepada Orang Tua”. Kegiatan kali ini sungguh berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang juga berlangsung secara virtual akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai. 
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -