Menebar Senyuman untuk Saudara di Filipina

Jurnalis : Pungki Arisendi (Tzu Chi Tajung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Beverly Clara, Dwi Hariyanto, Prawira (Tzu Chi Tajung Balai Karimun)
 
 

foto
Penggalangan dana yang dilakukan ditoko-toko yang berjualan di pasar oleh relawan Tzu Chi termasuk para Xiao Tai Yang.

“Bersumbangsihlah pada saat Anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama Anda masih bisa melakukannya 
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)”

 

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri dan masih membutuhkan bantuan dari manusia lain bahkan makhluk lain. Meskipun seseorang mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

foto   foto

Keterangan :

  • Penjual sayur pun turut bersumbangsih membantu sesama yang menjadi korban bencana Topan Haiyan di Filipina (kiri).
  • Relawan Tzu Chi bergegas menuju lokasi penggalangan dana pada tanggal 24 November 2013 (kanan).

Pada hari Minggu, 24 November 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana Topan Haiyan di Filipina. Kegiatan ini dimulai pukul 06.30 sampai pukul 09.00 WIB yang diikuti oleh 35 relawan yang dibagi menjadi 9 kelompok dan ditempatkan di 9 lokasi di kota Karimun. Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat Karimun karena banyak masyarakat yang memberikan dana. “Saya mendukung dan percaya pada Yayasan Buddha Tzu Chi karena saya yakin sumbangan yang saya berikan akan sampai ketujuannya,“ kata Titin. Ibu Titin ini merupakan salah satu orang yang berkali-kali memberikan sumbangan setiap bertemu dengan relawan. Tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang mendukung kegiatan penggalangan dana ini, bahkan ada beberapa orang Filipina yang sedang berlibur juga memberikan dana. Mereka (warga Filipina) sangat senang dengan kegiatan penggalangan dana yang digalang oleh Tzu Chi. Salah satu dari mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi.

Semoga dengan jalinan jodoh, pancaran sinar cinta kasih dan bantuan yang diberikan ini, kehidupan saudara kita yang berada di Filipina menjadi lebih baik. Dan semoga tidak ada lagi bencana yang terjadi sehingga kehidupan di dunia ini akan lebih aman dan damai. Kehidupan manusia memang tidak kekal.

 

 
 

Artikel Terkait

Tolong Sampaikan Kepada Tzu Chi, Kami Bahagia Menerima Bantuan Ini

Tolong Sampaikan Kepada Tzu Chi, Kami Bahagia Menerima Bantuan Ini

20 Mei 2020

Kapten Inf Jasmungin yang menjabat sebagai Pasiter Kodim dari Komando Distrik Militer atau Kodim 0606/Kota Bogor tampak begitu semangat ketika tiba lagi di lapangan Sekolah Tunas Harapan. Jarum jam di arlojinya baru menunjukkan pukul 7.30 WIB. Padahal hingga pukul sembilan malam tadi, ia masih berada di sini, di area yang menjadi lokasi pembagian 500 paket bantuan dari Tzu Chi Indonesia pagi itu, Minggu 18 Mei 2020.

Suara Kasih: Semua Makhluk Hendaknya Hidup Saling Berdampingan

Suara Kasih: Semua Makhluk Hendaknya Hidup Saling Berdampingan

13 Juni 2013 Kita juga melihat kemarin, di Taipei, hujan petir yang disertai hujan es dan angin ribut menumbangkan beberapa pohon dalam waktu sekejap. Kondisi iklim menjadi ekstrem akibat pikiran manusia yang tidak harmonis.
Waisak 2556: Kasih Sayang untuk Ibu

Waisak 2556: Kasih Sayang untuk Ibu

14 Mei 2012 Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, mengadakan perayaan hari raya Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia yang kini menginjak 46 tahun.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -