Menerapkan Kebajikan Sejak Dini

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)

doc tzu chi

Para relawan Tzu Chi mengajak 20 calon murid kelas budi pekerti Tzu Chi Bandung senam bersama dalam kegiatan sosialisasi kelas budi pekerti, di Aula Jing Si Bandung, Minggu, 12 November 2017.

Pelajaran budi pekerti pada zaman sekarang ini sudah mulai jarang keberadaannya. Padahal ini sebenarnya sangat penting agar anak dapat lebih berbakti kepada orang tua. Untuk itu Tzu Chi Bandung mengadakan sosialisasi kelas budi pekerti Tzu Chi yang berlangsung di Aula Jing Si Bandung, Minggu, 12 November 2017.

Kegiatan ini disambut positif para orang tua di wilayah Bandung dan diikuti oleh 20 calon murid kelas budi pekerti. Dalam sosialisasi ini, relawan mengenalkan budaya humanis Tzu Chi yang mengedepankan Bersyukur (Gan En), menghormati (Zun Zhong) dan mencintai (Ai). Ketiganya merupakan prinsip dasar sekaligus jiwa dalam misi budaya humanis Tzu Chi. Ini juga merupakan suatu bekal hidup dalam membentuk karakter atau sifat seorang anak agar menjadi lebih baik lagi.

Bersyukur (Gan En), menghormati (Zun Zhong) dan mencintai (Ai) merupakan budaya interaksi antar sesama manusia sebagai teladan yang diwariskan turun temurun. Karena itu di Tzu Chi terdapat kelas budi pekerti yang mana anak dan orang tua bersama-sama belajar.

“Sambil menemani anak mereka juga sambil belajar. Sebetulnya perilaku dari anak itu adalah contoh baik dari orang tua. Jadi kita juga berharap apa yang kita ajarkan di sini itu bisa berkesinambungan dengan apa yang nanti diajarkan oleh orang tua di rumah,” kata Ernie Lindawati relawan Tzu Chi dari Jakarta kepada para orang tua.

doc tzu chi

Pada kegiatan ini, beberapa relawan Tzu Chi dari Jakarta menyampaikan sosialisasi kepada orang tua yang hadir.

doc tzu chi

Relawan sedang membantu salah satu anak untuk menulis ungkapan rasa kasih sayangnya kepada orang tua.

Sementara itu pendidikan moral yang diterapkan bukan hanya bagi anak saja, orang tua pun harus dilibatkan. Karenanya kelas budi pekerti mengedepankan membangun karakter setiap individu dengan kebaikan, mencintai, menghormati dan bersyukur. Bila bibit yang ditanamkan baik maka hasilnya pun akan lebih baik.

“Bagaimana bibit ini bisa tumbuh bagus, itu harus ada peng-air-an dari orang tua, jadi sebetulnya ini memang perlu dilibatkan orang tua," tambah Ernie.

doc tzu chi

Ernie Lindawati, relawan Tzu Chi dari Jakarta memberikan penjelasan mengenai kelas budi pekerti kepada para orang tua

doc tzu chi

Melisa (berkacamata) mendapatkan pelukan serta ungkapan kasih sayang dari anaknya usai mengikuti kelas budi pekerti.

Pada kegiatan ini, relawan membagi acara menjadi dua bagian. Yang pertama kelas pendidikan dan bermain bagi anak-anak yang dibimbing langsung oleh relawan dari Jakarta. Selanjutnya, kelas sosialisasi bagi orang tua.  Di kelas pendidikan dan bermain anak, relawan Tzu Chi mengajak anak-anak bermain sekaligus mengenalkan bagaimana cara bersyukur dan mengungkapkan tanda cinta kepada orang tua. Rupanya anak-anak terlihat gembira dan menikmati apa yang disuguhkan oleh para relawan dari Jakarta.

Ketika kelas digabungkan, rasa haru menyelimuti ruangan Aula Jing Si, di mana anak-anak mengucapkan rasa syukur disertai pelukan hangat kepada orangtua.  Melisa (34) salah satu orang tua yang mengikuti sosialisasi kelas budi pekerti ini terkesan dan mengaku kelas budi pekerti memang sangat berguna baik bagi anak-anak maupun orang tua.

"Satu hal yang saya petik dari sosialisasi ini, bahwa anak-anak kita harus punya bekal dan bibit itu harus ditanam oleh kita. Setelah ikut sosialisasi ini ada keinginan untuk mengikuti kelas budi pekerti ini. Dengan kegiatan ini orang tua pun ikut belajar cara mendidik anak dengan baik lagi," kata Melisa.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bersama Dalam Momen Kemerdekaan

Bersama Dalam Momen Kemerdekaan

28 Agustus 2019

Sebulan sekali relawan komunitas He Qi Utara 1 mengadakan kelas pendidikan budaya humanis di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke. Pada 25 Agustus 2019, pertemuan itu diisi dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-74. Sebanyak 20 relawan, 3 guru Tzu Chi School, 26 anak rusun, serta dibantu oleh 17 kakak- kakak dari organisasi Edukita bergembira bersama.

Menyelami Makna Sutra Bakti Seorang Anak

Menyelami Makna Sutra Bakti Seorang Anak

30 Desember 2015
Untuk menumbuhkan rasa hormat dan berbakti kepada orang tua, relawan Tzu Chi Medan mengadakan pementasan Drama Musikal Isyarat Tangan Sutra Bakti Seorang Anak yang diadakan bertepatan dengan penutupan Kelas Budi Pekerti pada Minggu, 13 Desember 2015. Acara yang digelar di Selecta Ballroom  Lantai 5 Medan ini melibatkan 180 orang anak.
Malu dan Takut Berbuat Jahat

Malu dan Takut Berbuat Jahat

16 September 2016

Kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dibagi menjadi dua kelompok belajar yang terdiri dari kelas usia kecil dan usia besar. Keduanya belajar untuk malu dan takut berbuat jahat. Banyak tekad luhur yang diucapkan usai mengikuti kelas yang dilaksanakan pada tanggal 11 September 2016.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -