Menerapkan Pendidikan Karakter Sejak Dini

Jurnalis : Vincent Salimputra (He Qi Utara 2), Fotografer : Vincent Salimputra (He Qi Utara 2)

Sebanyak 28 partisipan Tzu Shao Ban hadir untuk mengikuti penjelasan materi pendidikan karakter oleh Christine.


Pendidikan memiliki peranan penting dalam memberikan bimbingan yang tepat kepada sumber daya manusia, termasuk anak-anak. Apabila seseorang menyimpang dari jalan yang benar dalam kehidupan, akan membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membimbingnya kembali ke jalur yang benar. Oleh karena itu, dalam mendidik anak-anak, haruslah dimulai dengan pembentukan karakter.

Penerapan pendidikan karakter sejak usia dini sangat menentukan kemampuan anak-anak dalam mengembangkan potensi guna membangun karakter pribadinya. Tidak hanya itu, mereka akan belajar mengenal emosi dan semakin matang dalam mengelola emosinya, yang akan menjadi bekal penting dalam menyongsong masa depan yang penuh tantangan.

Mengapa Kejujuran dan Amanah itu Penting?

Dengan adanya video kompilasi mengenai aktivitas xiao pu sa dan tzu shao men, diharapkan dapat memotivasi lebih banyak orang untuk menerapkan pola makan vegetaris.


Menyadari pentingnya pendidikan karakter, para relawan Misi Pendidikan di komunitas He Qi Utara 2 menggenggam kesempatan dengan mengangkat tema tersebut dalam kelas bimbingan budi pekerti pada 26 September 2021. Masih dilakukan secara daring, kelas yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB tersebut dihadiri oleh 76 partisipan.

Sebelum masuk dalam penjelasan materi inti, acara didahului dengan penayangan sebuah video kompilasi mengenai aktivitas para xiao pu sa dan tzu shao men dalam menerapkan pola makan vegetaris di rumah mereka masing-masing. Pada pertemuan kelas dua bulan sebelumnya, mereka juga telah diberikan penjelasan mengenai manfaat bervegetaris. Sebuah pesan bijak mengenai vegetarian dari Master Cheng Yen mengiringi akhir video tersebut.

Acara kemudian berlanjut dengan sesi pendidikan karakter yang terbagi menjadi dua kelas, Qin Zi Ban dan Tzu Shao Ban. Christine sebagai pemateri dalam kelas Tzu Shao Ban mengawali sesi dengan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari itu. Setelah mengikuti kelas ini hingga selesai, Tzu shao men diharapkan dapat mengerti pentingnya keseragaman ucapan dan perbuatan. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat bersikap jujur kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Tak bisa dipungkiri, hampir setiap orang pasti pernah berkata bohong semasa hidupnya. Terkadang, seseorang terpaksa berkata bohong demi suatu kebaikan. Apapun alasannya, kebohongan tetaplah kebohongan yang dapat berujung pada sakit hati dan kekecewaan. Berkata jujur adalah suatu keharusan. Termasuk dua nilai karakter lainnya yang hendak ditanamkan kepada tzu shao men dalam penyampaian materi kali ini, yaitu menepati janji serta melakukan sesuatu yang tidak melanggar aturan atau norma.

Tzu shao men diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas agar mereka dapat memahami nilai karakter di balik contoh yang diberikan.


Lebih lanjut, Christine pun memberikan beberapa contoh petikan percakapan untuk dijadikan bahan diskusi dengan tzu shao men, apakah mereka menyadari pernah melakukan hal yang dicontohkan atau malah terus mengulanginya tanpa sadar hingga menjadi sebuah kebiasaan.

Melalui diskusi tersebut, Christine ingin menyampaikan pesan kepada tzu shao men agar mereka dapat memahami bahwa hal-hal yang dicontohkan merupakan perilaku atau sikap yang tidak baik dan tidak boleh diulangi kembali. Mereka seharusnya jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan, dapat menepati apa yang telah dikatakan serta melakukan sesuatu karena hal itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, bukan dikarenakan faktor ada tidaknya orang lain yang melihat.

Melengkapi pesan yang ingin disampaikan, Christine mengajak tzu shao men menonton sebuah film singkat berjudul “Trustworthiness – 6 Pillars”. Salah satu dari 6 pilar karakter manusia yang diangkat dalam film tersebut menekankan pentingnya kejujuran dan amanah dalam lingkungan sosial.

Dengan mempraktikkan kejujuran dan amanah dalam kehidupan sehari-hari, dapat meningkatkan rasa saling percaya dan kasih sayang baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan. Selain itu, juga dapat menghindari perselisihan dalam pertemanan serta menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Dan dalam skala yang lebih luas, dapat mewujudkan lingkungan bernegara yang aman dan nyaman. Tidak ketinggalan, Christine juga membagikan tips-tips yang berguna bagi tzu shao men agar dapat menjadi seseorang yang jujur dan amanah.

Menonton film animasi dapat menjadi salah satu cara untuk mendidik karakter anak. Terutama film animasi yang mengandung nilai edukasi dan tidak mengandung kekerasan. Sehubungan dengan tema kelas budi pekerti kali ini, juga ditayangkan sebuah film animasi yang mengisahkan seorang pedagang jujur.

Sesi pendidikan karakter dalam Tzu Shao Ban kali ini menitikberatkan pada 3 nilai karakter yang akan ditanamkan dalam diri tzu shao men.


Di sebuah kota terdapat sebuah keluarga miskin, terdiri dari nenek tua dan cucu perempuan yang hidup saling bergantungan. Suatu hari, ada dua pedagang perhiasan yang berkunjung ke kota tersebut. Hampir semua gadis, tak terkecuali sang cucu tertarik untuk membeli perhiasan dari mereka. Ia pun merengek kepada neneknya untuk dibelikan sebuah kalung mutiara dengan menukarkan mangkuk warisan keluarganya sebagai penggantinya.

Sang nenek tidak dapat menolak permintaan cucunya tersebut. Keduanya juga tidak mengetahui bahwa mangkuk tersebut adalah mangkuk emas yang sangat bernilai. Seorang pedagang tidak jujur berusaha menipu mereka dengan mengatakan bahwa mangkuk tersebut tidak bernilai sama sekali. Namun, pada akhirnya pedagang jujur yang mendapatkan mangkuk tersebut karena ia berterus terang mengungkapkan nilai mangkuk tersebut, bahkan dengan kereta dan perhiasan yang dibawanya sekalipun tidak sebanding harganya.

Sang nenek sangat mengapresiasi kejujuran pedagang tersebut dengan bersedia menukarkan mangkuk tersebut dengan semua barang bawaan pedagang jujur tersebut. Sang cucu juga mendapatkan kalung mutiara yang diinginkannya.

“Kejujuran merupakan intisari manusia, begitu berbohong, diri sendiri tidak hanya hidup di bawah bayangan takut orang lain mengetahui. Begitu diketahui, hubungan antara manusia akan segera dibatasi oleh tembok. Kepercayaan orang lain padamu akan segera mendapatkan diskon. Karena itu, ucapan dan perbuatan yang jujur merupakan cara terbaik dalam membangun hubungan sesama manusia,” simpul Christine.

Sesi pendidikan karakter hari itu pun ditutup dengan sebuah film pendek inspiratif berjudul “Simple Act of Kindness”. Film ini bercerita mengenai keseharian seorang pemuda yang berbuat hal sederhana nan positif bagi orang-orang asing yang ditemuinya.

Kolaborasi antara Tzu Chi dan PaGamO

Vincent mengenalkan dan menjelaskan prosedur untuk bermain game PaGamO termasuk mengikuti kompetisinya kepada para partisipan yang hadir.


Salah satu cara untuk menyebarkan pemahaman pentingnya pelestarian lingkungan adalah dengan memberikan pendidikan lingkungan dan pengetahuan mitigasi bencana dengan cara yang menarik. Oleh karena itu, Tzu Chi berkolaborasi dengan platform pembelajaran berbasis game PaGamO dan sejumlah institusi pendidikan Taiwan lainnya menggelar sebuah event e-sport berskala global.

Dalam event tersebut, para peserta dari enam negara berbeda (Indonesia, Taiwan, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Kanada) akan saling berkompetisi untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana.

Dalam kelas budi pekerti hari itu, Vincent berkesempatan mengenalkan game yang berbasis web tersebut kepada para partisipan yang hadir sekaligus menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh mereka agar dapat mulai bermain dan mengikuti kompetisinya. Semua orang dari berbagai kalangan usia yang berminat terhadap pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana dapat mendaftar di website PaGamO (https://www.esportsopen.pagamo.org/2021tzuchi-ep-worldcup) untuk mengikuti kompetisi.

Pendaftarannya telah dibuka sejak tanggal 30 Agustus 2021 hingga 29 Oktober 2021. Bagi yang mendaftar paling lambat tanggal 29 Oktober 2021 akan mendapatkan item-item khusus yang dapat digunakan dalam game tersebut.

Ada babak penyisihan yang harus dilalui oleh para peserta yang telah terdaftar sebelum dinyatakan lolos ke babak final untuk memperebutkan sejumlah hadiah. Dalam kurun waktu tanggal 26 November hingga 29 November 2021, setiap peserta harus login ke website PaGamO untuk menjawab berbagai pertanyaan yang tersedia. Tidak perlu berlama-lama, hanya membutuhkan waktu selama 30 menit hingga 1 jam, karena para peserta juga terbatas dalam menggunakan energi yang tersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Setiap kali peserta menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan score tambahan, namun bila sebaliknya tidak mendapatkan apa-apa. Hanya 30 peserta peringkat teratas dari setiap negara yang akan mendapatkan hadiah dan berhak lolos ke babak final, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 27 Maret 2022.

Melalui gameplay yang interaktif dan menyenangkan, diharapkan dapat turut berkontribusi dalam menumbuhkan kesadaran dan pemahaman terhadap para peserta mengenai pelestarian lingkungan.

“Ucapan dan perbuatan jujur dapat menyelesaikan hambatan di antara manusia.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pendidikan Budi Pekerti yang Didasari Cinta Kasih

Pendidikan Budi Pekerti yang Didasari Cinta Kasih

01 April 2015 Hari itu, 1 Maret 2015 dipilih untuk menjadi momen perkenalan perdana kelas Qin Zi Ban di tahun ajaran 2015 sekaligus melakukan ramah tamah perayaan imlek karena suasana hari raya imlek masih terasa hangat.
Memahami Arti dari Bulan Tujuh Penuh Berkah

Memahami Arti dari Bulan Tujuh Penuh Berkah

15 Agustus 2019

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti. Siswa-siswi diberikan materi mengenai Bulan 7 Penuh Berkah agar mereka mengerti maknanya sesuai ajaran Buddha.

Percaya Diri Sebagai Kunci Keberhasilan

Percaya Diri Sebagai Kunci Keberhasilan

17 Oktober 2017

Pada Minggu, 15 Oktober 2017 diadakan kegiatan rutin kelas budi pekerti (xiao tai yang) di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada kesempatan ini, kelas budi pekerti mempelajari tema tentang kepercayaan diri.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -