Mengalahkan Rasa Takut Berdonor Darah
Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat)
Para calon pendonor sedang mendaftar ditemani para relawan Tzuchi.
Sebagian orang sudah menjadikan donor darah sebagai kegiatan rutin atas nama kemanusiaan. Namun ada juga yang sudah memiliki niat baik itu akan tetapi masih takut untuk memulai. Padahal donor darah dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Selain itu donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan sang pendonor sendiri. Lalu bagaimana cara menghilangkan rasa takut tersebut?
Tzu Chi He Qi Pusat, Xie Li Sunter kembali mengadakan kegiatan kemanusiaan donor darah pada Minggu, 05 Juni 2016. Bertempat di lantai dasar RS Royal Progress, pagi-pagi sekali, sekira 22 relawan Tzu Chi dan enam orang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan segala peralatan mulai dari tempat pendaftaran, tempat tidur untuk pengambilan darah, juga bingkisan bagi pendonor. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08:30-10:30 WIB merupakan kerja sama Tzu Chi Indonesia dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan RS Royal Progress Jakarta Utara.
Para relawan sendiri sangat memahami jika rasa takut akan jarum suntik dan darah kerap menjadi penghalang seseorang untuk berdonor darah. Karena itu para relawan berusaha menenangkan, menghibur, memberi dukungan moril kepada para calon pendonor sehingga bisa menghilangkan rasa takut mereka. Tercatat sebanyak 44 calon pendonor yang mendaftar, namun 27 orang saja yang berhasil berdonor karena memenuhi persyaratan kesehatan.

Para relawan Tzuchi memberikan pendampingan agar pendonor merasa santai.
Hal senada diutarakan Elly (47 tahun) yang juga pertama kali berdonor darah. Elly mengatakan pendampingan dari para relawan cukup membantunya lebih tenang. Ia pun sangat senang akhirnya berhasil menaklukkan rasa takutnya. “Wawasan saya bertambah setelah datang ke kegiatan ini, semoga darah yang saya bagikan dapat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Semoga lebih banyak orang lagi yang berbagi kasihnya dengan ikut donor darah.” ujar Elly.
Elly menambahkan, rasa lega bercampur senang setelah berdonor darah membuatnya bertekad untuk melakukannya lagi pada kesempatan selanjutnya. Rasa senang makin bertambah karena Elly juga mendapatkan bingkisan buku tentang kekuatan hati.
Sementara itu Tikwanto Lim (48 tahun), salah seorang relawan Tzu Chi yang sudah sibuk menyukseskan kegiatan ini masih menyempatkan diri untuk berdonor darah. Baginya, kegiatan donor darah merupakan kesempatan baik untuk berbuat baik. Karena itu dia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. “Sebaiknya dalam usia masih mampu dalam memenuhi pasokan darah, demi berkontribusi untuk orang lain. Itu yang memberanikan saya mendonorkan darah. Sekarang udah usia jadi tersadarkan harus do something”, kata Tikwanto.
Tikwanto berharap lebih banyak lagi orang-orang yang terpanggil untuk berdonor darah demi membantu orang lain. Dengan terus memotivasi diri sendiri bahwa dalam hidup harus saling tolong menolong, niscaya rasa takut berdonor akan perlahan hilang.
Artikel Terkait
Kita Sehat, Mereka Selamat
28 April 2015
Dua Sukacita Dalam Donor Darah
16 Februari 2023Untuk kedua kalinya kegiatan donor darah dilakukan di Tzu Chi Hospital. Sebelumnya, relawan dari komunitas He Qi Utara 1 kerap melakukannya di Sekolah Permai, Pluit, Jakarta Utara.
Sebuah Terobosan Agar Anak-anak Muda Memahami Pentingnya Donor Darah
08 November 2022Untuk membantu persediaan stok darah PMI, komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Medan Perintis bekerja sama dengan PMI dan Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) mengadakan kegiatan donor darah.







Sitemap