Mengembangkan Sifat Malu dan Takut Berbuat Jahat

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Purwanto, relawan pendidikan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengajarkan sifat Hiri (malu berbuat jahat) dan Ottappa (takut akan akibat dari perbuatan jahat) kepada anak-anak Kelas Budi Pekerti, 10 September 2017.

Memasuki tahun ajaran baru, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun memulai Kelas Budi Pekerti untuk yang pertama kalinya. Di pertemuan pertama yang dilakukan pada 10 September 2017 tersebut, tim pendidikan Tzu Chi ingin menanamkan sifat Hiri (malu berbuat jahat) dan Ottappa (takut akan akibat dari perbuatan jahat). Tema yang senada pun diangkat: Malu Berbuat Jahat Dan Takut Akibatnya.

Seperti biasanya kegiatan ini dibagi menjadi dua kelas, kelas A berada di ruangan atas dan dibawakan oleh Purwanto, sedangkan untuk kelas B berada di ruangan bawah dan dibawakan oleh Rini. Sebanyak 70 anak, 49 relawan, dan para orang tua turut ikut dalam kegiatan ini.

Di masing-masing kelas tersebut, anak-anak Kelas Budi Pekerti diajarkan mengenai malu dan takut. Dalam penjelasannya, Purwanto sempat bertanya-tanya pada anak-anak tentang yang mana yang lebih mudah: berbuat baik atau jahat? Sebagian anak pun menjawab bahwa berbuat jahat lebih mudah dilakukan daripada berbuat baik. “Semua itu tergantung bagaimana pikiran dan niat kita,” ucap Purwanto. Ia pun memutarkan sebuah video yang intinya mengajak anak-anak untuk selalu melakukan perbuatan baik. “Tidak semua orang dari kita mampu melakukan hal besar, tetapi kita dapat memulai melakukan hal kecil dengan cinta yang besar,” jelas Purwanto di depan anak-anak Kelas Budi Pekerti.

Siswa Kelas Budi Pekerti tampak serius mencatat hal-hal penting yang dituturkan oleh relawan.

Untuk memudahkan pemahaman, para pengajar Kelas Budi Pekerti memberikan materi dalam bentuk video.

Sementara itu di kelas lainnya, penjelasan Rini tidak jauh berbeda. Ia pun memutarkan sebuah video tentang perbuatan jahat dan baik. Di video pertama, kisahnya mengenai seorang anak bernama Diva dan teman-temannya yang mengambil buah di rumah orang lain dengan tanpa izin. Diva meminjam sepatu temannya dan menggunakannya untuk mengambil buah itu. Ia melemparnya kuat-kuat dengan harapan bisa menjatuhkan buahnya. Buahnya memang terjatuh bersama sepatunya, tapi tidak lama jatuh, sepatu itu langsung digigit dan dibawa lari oleh anjing. Mereka pun merasa menyesal.

Untuk cerita kedua, Diva dan teman-teman mulai belajar untuk berbuat baik. Suatu kali Diva yang sedang bermain bersama temannya didatangi oleh seorang nenek yang meminta belas kasihan. Diva dan teman-tamannya lalu berdiskusi. Sebelum pergi bermain, orang tua masing-masing anak memang sudah memberikan uang jajan untuk mereka. Mereka berniat membeli es krim dengan uang itu. Ketika berdiskusi, mereka memutuskan untuk memberikan uang dari orang tua mereka kepada si nenek. Meski awalnya mereka berat hati, tapi dengan rasa welas asih, mereka ikhlas memberikan uang jajan untuk cinta kasih kepada sesama.

Purwanto dan Rini, relawan pendidikan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merasa sifat malu berbuat jahat dan takut akan akibat dari perbuatan jahat sejatinya harus dikembangkan. Sebaliknya, anak-anak perlu didorong untuk tidak perlu takut untuk berbuat baik dan bermanfaat. Semoga melalui materi Kelas Budi Pekerti ini para siswa bisa menerapkan rasa malu dan takut yang benar dalam kehidupan mereka.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses

Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses

18 Januari 2017
Kelas budi pekerti Xiao Tai Yang yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2017 mengupas tentang Percaya Diri. Materi ini diberikan sejak dini agar setiap anak tidak memiliki rasa minder maupun malu jika berkomunikasi dengan orang lain.
Membina Cinta Kasih Anak-anak Sejak Usia Dini

Membina Cinta Kasih Anak-anak Sejak Usia Dini

10 Oktober 2018

Kamp Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban telah berlangsung dua hari yaitu 6-7 Oktober 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Puncak acaranya yaitu pada acara penutupan di sore hari kedua yang bertema “Aku datang, Aku senyum, Aku bahagia.

Belajar Menghargai Perjuangan  Orang Tua

Belajar Menghargai Perjuangan Orang Tua

23 Mei 2018
Dalam pembelajaran Kelas Budi Pekerti yang diadakan oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 20 Mei 2018, siswa-siswi diberikan materi tentang berbakti kepada orang tua. Mereka diajarkan untuk menghargai dan mensyukuri pemberian dan kondisi orang tua dalam keadaan apapun. 
Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -