Menggalang Hati, Mempelajari Kehidupan

Jurnalis : Junett Lee (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)
 
 

fotoSecara rutin para relawan Tzu Chi mengunjungi warga Bebenah Kampung di Kampung Belakang, Dadap, untuk membina jodoh baik yang telah terjalin.

“Untuk menghapus malapetaka di dunia, harus dimulai dari memperbaiki kondisi hati manusia.” (Master Cheng Yen)

 

Pada tanggal 14 Agustus 2010, beberapa relawan Tzu Chi berkumpul di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi untuk bersiap–siap menuju daerah Kampung Belakang, Dadap. Melalui kegiatan ini para relawan berharap dapat membangkitkan rasa cinta kasih warga Kampung Belakang. Sebagian warga di sini pernah menerima bantuan Tzu Chi dalam bentuk renovasi rumah program Bebenah Kampung.

Sebulan sekali, relawan He Qi Barat secara rutin mengunjungi rumah warga program Bebenah Kampung Tzu Chi. Dari 82 warga penerima bantuan, sekitar 80% warga telah menjadi donatur tetap Tzu Chi. Para relawan menelusuri setiap gang untuk menggalang hati para warga program Bebenah Kampung. Panas terik sang surya dan jalan becek yang mereka telusuri tidak menghalangi tekad untuk menggalang lebih banyak lagi Bodhisattva Dunia. Setelah berjalan beberapa waktu, dari kejauhan terlihat dua orang nenek menyambut kedatangan para relawan  dengan senyum penuh kehangatan. Salah satunya adalah Nenek Pii. Nenek Pii adalah salah satu donatur tetap Tzu Chi. Ia sangat ramah. Baginya relawan Tzu Chi bagai keluarganya sendiri karena setiap kali relawan datang, ia selalu memberikan senyuman serta pelukan hangat kepada para relawan. Nenek Pii juga selalu menjadikan relawan Tzu Chi sebagai tempat curhat ketika mengalami suka dan duka.

foto  foto

Ket : - Para relawan bertandang dari rumah ke rumah, berharap perlahan-lahan dapat membangkitkan rasa              cinta kasih warga. (Kiri)
         - Dari 82 warga penerima bantuan, sekitar 80% warga telah menjadi donatur tetap Tzu Chi. (Kanan)

Beberapa relawan mengantarkan Nenek Pii pulang ke rumah sambil membantunya mengangkat kayu bakar yang baru saja diambil Nenek Pii dari ranting pohon kering tidak jauh di belakang rumahnya. Nenek Pii sudah tidak begitu ingat umurnya karena dulu tidak ada akte lahir dan waktu itu masih zaman penjajahan Belanda. Ia hanya mengira-ira umurnya sekitar 80 tahun. Nenek Pii juga menceritakan bahwa zaman dulu hidupnya susah sekali. Ia harus berjalan berpuluh–puluh kilometer untuk berjualan demi keluarga dan anak-anaknya. Nenek Pii mempunyai  8 anak, terdiri dari 4 putra dan 4 putri. Meski usianya telah lanjut, sewaktu ditanya apakah ia menjalankan puasa, Nenek Pii menjawab, “Saya tetap puasa dan sholat.”

foto  foto

Ket : - Nenek Pii adalah salah satu donatur tetap Tzu Chi. Setiap kali relawan datang, ia selalu menyambut              gembira. Baginya relawan Tzu Chi bagai keluarganya sendiri. (kiri)
         - Berbuat kebajikan tidak memandang usia apakah tua atau muda dan kaya atau miskin, asalkan kita              mempunyai tekad yang teguh untuk menolong orang lain. (kanan)

Sepanjang perjalanan pulang, kisah Nenek Pii meresap dalam hati relawan Tzu Chi. Berbuat kebajikan tidak memandang usia apakah tua atau muda dan kaya atau miskin, asalkan kita mempunyai tekad yang teguh serta kemauan yang kuat untuk menolong orang lain. Selama kita tinggal di bawah atap langit yang sama dan berpijak pada bumi yang sama, kita adalah satu keluarga tanpa membedakan ras,suku,bangsa dan agama. 

  
 
 

Artikel Terkait

Sukacita Dalam Pelatihan Pengurus 4 in 1 di Jakarta

Sukacita Dalam Pelatihan Pengurus 4 in 1 di Jakarta

10 Januari 2022

Relawan Tzu Chi Jakarta dan Tangerang pada Minggu, 9 Januari 2022 mengikuti Pelatihan Pengurus 4 in 1 bagi relawan yang menjadi koordinator di Misi Amal dan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi.

PAT 2022: Kisah Penampilan Memukau Persamuhan Dharma Adaptasi Sutra (Bag. 2)

PAT 2022: Kisah Penampilan Memukau Persamuhan Dharma Adaptasi Sutra (Bag. 2)

13 Desember 2022

Apabila beberapa relawan sempat terkendala dengan beberapa kondisi dalam mempersiapkan penampilan Sutra. Relawan ini pun mempunyai kendala masing-masing namun mampu menghadapinya dan memberikan penampilan terbaik.

Ketulusan dalam Mecintai Orang Tua

Ketulusan dalam Mecintai Orang Tua

26 November 2014

Bagi relawan Tzu Chi, pelayanan yang diberikan bagi penghuni panti jompo ini merupakan suatu bentuk bakti bagi para orang tua. Pelayanan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi mencerminkan layaknya orang tua sendiri. 

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -