Mengikis Kegelapan serta Noda Batin

Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Joliana (He Qi Barat)

Sabtu, 10 Januari 2015 di Depo Pelestarian lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat kembali mengadakan kegiatan menghirup harumnya Dharma (Xun Fa Xiang).

Sabtu, 10 Januari 2015 di Depo Pelestarian lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat kembali diadakan kegiatan menghirup harumnya Dharma (Xun Fa Xiang). Kegiatan ini adalah mendengarkan ceramah Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi dan rutin dilakukan oleh relawan Tzu Chi setiap Sabtu dan Minggu mulai jam 06.00-07.30. Sebanyak 17 orang  hadir pada Xun Fa Xiang kali ini dengan Baruna SW sebagai kordinator acara. Kegiatan ini dilaksanakan pagi hari karena pada umumnya di pagi hari pikiran masih sangat jernih.

Pada Xun Fa Xiang kali ini, Master Cheng Yen membahas  topik,  “Mengikis kegelapan serta noda batin, mencapai pencerahan” yang  menjelaskan bahwa “Kebodohan adalah akar kegelapan batin, ia menutupi hakikat yang murni dan membuat pikiran kita mudah berubah mengikuti pengaruh dunia luar sehingga timbullah banyak noda batin.”

Untuk memberikan perumpamaan yang lebih konkrit, Master Cheng Yen pun menjabarkannya dalam sebuah cerita. Diceritakan seorang pedagang mie yang terkena SARS dan ditangani dokter yang handal. Karena merasa sering menyembuhkan penyakit tersebut, dokter tersebut pun menjadi lengah dan tidak menjaga kesehatannya sendiri. Pada saat waktunya dikarantina, dokter itu malah lebih memilih jalan-jalan ke Jepang. Setelah pulang ternyata dokter ini sakit SARS. Kejadian ini membuat Negara Jepang gempar. 

Joliana, relawan Tzu Chi (pegang Mike)turut memberikan sharing kepada para peserta mengenai pemahaman yang ia dapat setelah mendengar ceramah Master Cheng Yen.

Meski para  dokter berada di garis depan tapi mereka juga harus bisa menjaga diri sendiri harus mengikuti peraturan. Semua harus mematuhi peraturan yang ada jangan karena tidak ada masalah menganggap enteng sehingga membawa masalah bagi orang lain, negara lain, maupun kehidupan kita sendiri. Ini adalah hal yang sangat tidak bijaksana dan merupakan kebodohan. Di dunia ini banyak penyakit yang tidak kasat mata, kita harus rendah hati dan menyadari keterbatasan diri kita, dan mematuhi peraturan yang ada. Ini diperlukan kebijaksanaan.

Karena itu kita hendaknya senantiasa menjaga hati dan pikiran, berusaha melenyapkan kegelapan batin dan mengikis ketidak tahuan dengan segera,  berupaya membuat cahaya batin kita segera terpancar keluar

Di sesi Sharing Joliana, relawan Tzu Chi mengatakan jika hanya manusia yang bisa memahami ketidak kekalan. “Sebagai manusia kita kadang suka lupa dan lengah, merasa diri sudah baik sehingga malas untuk mendengarkan dharma dan menganggap sepele hal-hal tertentu yang berakibat tidak baik untuk orang lain dan diri sendiri,” ungkap Joliana.

Begitu juga Sharing dari Setiawan mengatakan untuk xun fa xiang kali ini dia berpendapat harus ada keseimbangan antara praktek dan teori. Dari awal ada xun fa xiang dia selalu datang dan mulai merasakan perubahan pada diri nya. “Sekarang saya  peduli terhadap orang lain, mau membantu dan egois nya berkurang,” tutur Setiawan kepada para peserta.


Artikel Terkait

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -