Menguatkan Tekad dan Semangat
Jurnalis : Lisda Martono (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara)
|
| ||
Nony Intan sebagai pembawa acara hari itu, langsung memulai acara dengan mengajak semua relawan sama-sama memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen, lalu dilanjutkan dengan pradaksina atau lebih dikenal meditasi berjalan sebagai cara untuk memusatkan konsentrasi. Selesai relawan mengikuti pradaksina, Like Shijie Ketua He Qi Utara, memberi kabar gembira dan bersyukur bahwa di He Qi Utara wilayah Jakarta telah bertambah 2 wilayah Hu Ai. Kemudian semua peserta menyambut 18 orang komite yang baru dilantik tahun ini di Taiwan. Mereka tampil bersama maju ke depan dan bergiliran memberi sharing pengalaman mereka selama di Taiwan dan menyebutkan nama yang diberikan oleh Master Cheng Yen. Ani Wijaya salah satu anggota komite yang baru dilantik, dalam kesehariannya adalah seorang ibu rumah tangga. Ia mengurus anak, membantu suami, dan menjadi relawan fungsionaris Tzu Chi.
Keterangan :
“Pahlawan adalah nama yang diberikan untuknya oleh Master Cheng Yen. Usianya masih muda, pintar hingga mendapat beasiswa di Austen, Texas. Tetapi selesai mendapatkan gelar, ia lebih memilih kembali ke Taiwan dan bekerja di Tzu Chi,” cerita Henry Tando salah satu komite dalam sharing hari itu, mengenai relawan Taiwan yang menjadi Dui Fu-nya (Pendamping) selama di masa pelantikan komite. Kisah ini menggugah hati para peserta, bahwa makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan benda melainkan keberadaan cinta kasih dalam hati. Harus ada Niat dan Tekad | |||
Artikel Terkait

Membina Pribadi yang Peduli Sesama
19 Februari 2014 Di usia mereka masih sangat kecil, penanaman cinta kasih sudah seharusnya diberikan agar kelak saat mereka dewasa, mereka lebih bisa menghargai dan menerapkan apa yang mereka dapat di masa kecil.
Suara Kasih: Kembali ke Jalan Kebenaran
20 Februari 2012
Mataku Pelita Hidupku
12 Desember 2019Sudah tiga tahun mata Aang terkena katarak, berawal dari mata kirinya, kemudian mata kanannya. Saat ini biaya hidup mereka bergantung pada kedua anaknya yang memutuskan berhenti kuliah dan bekerja. Setelah dioperasi kataraknya (22/11/2019), Aang bertekad untuk kembali bekerja memperbaiki perekonomian keluarga.