Mengurangi Derita Korban Kebakaran

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 

fotoMembungkukkan badan dan mengucapkan terima kasih kepada para penerima bantuan telah mengundang ketertarikan anak-anak untuk turut ikut menghormati penerima bantuan.

Rabu 2 Juni 2010, sebuah kebakaran berskala besar terjadi di jalan Pertanian Utara, Kelurahan Klender, Kecamatan  Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebanyak 380 rumah hangus terbakar di empat RT, yaitu RT 005, 007, 010, dan 012. Akibat dari bencana ini 550 kepala keluarga atau 2100 jiwa kehilangan tempat tinggalnya. Penyebab dari kebakaran ini belum diketahui secara pasti, namun dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh ledakan kompor minyak dari salah satu rumah di RT 010, RW 01. Kebakaran hebat ini baru bisa dipadamkan menjelang tengah malam dengan bantuan 20 unit mobil pemadam kebakaran.

Paket Bantuan Kebakaran
Usai si jago merah padam, esok harinya bantuan dari berbagai instansi sudah banyak berdatangan. Meski sudah mendapatkan bantuan tenda penampungan, makanan, serta pengobatan, para pengungsi umumnya masih mengeluh dengan kurangnya air bersih. Mengingat masih melekatnya derita masyarakat akibat bencana, maka pada hari Senin 7 Juni 2010, relawan Tzu Chi datang untuk memberikan 550 paket bantuan bencana berupa ember, peralatan mandi, handuk, pakaian, sepasang sandal pria, sepasang sandal wanita, sepasang sepatu anak-anak, dan selimut.  

Pembagian paket bantuan yang singkat ini ternyata memberikan rasa suka cita bagi para korban bencana. Salah satunya adalah Neneng Sarifah, Ketua RT 010 yang bersama suaminya Kusnadi. Ia merasa sangat gembira dan terharu atas kepedulian Tzu Chi yang memberikan paket bantuan bencana kepada warganya. Menurutnya, paket-paket  yang diberikan oleh Tzu Chi sangat rapi dan dibagikan secara teratur sehingga para korban tidak berebutan saat mengambilnya. Neneng sebagai ketua RT yang juga menjadi korban kebakaran berusaha bekerja seobjektif mungkin dalam mendata siapa-siapa saja warganya yang terkena musibah. Meski dalam menjalani tugasnya itu ia sempat beberapa kali mendapatkan keluhan dan cemoohan dari beberapa warga yang tidak ia masukan dalam data penerima bantuan. “Yang saya data adalah warga yang rumahnya kebakaran saja. Yang tidak menjadi korban kebakaran tidak saya data walaupun ia marah. Saya harus bertanggung jawab pada Tzu Chi,” katanya.

foto  foto

Ket :  -Saat pembagian kupon tidak jarang Neneng Sarifah (baju biru) selaku ketua RT 010 mendapat protes dari              warganya yang tidak dimasukan ke dalam daftar penerima bantuan. (kiri)
         - Hujan yang turun cukup deras tidak menyurutkan relawan Tzu Chi dalam menjalankan misi pembagian             paket bantuan. (kanan)

Setelah semua kupon habis dibagikan kepada para korban sejak pukul 10.00 pagi, maka tepat pukul 14.30 proses pembagian peket kebakaran itu mulai dilaksanakan. Chandra, wakil Camat Duren Sawit yang hadir pada hari itu, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas kepedulian dan partisipasinya kepada warga yang terkena musibah. “Terima kasih kepada teman-teman Buddha Tzu Chi yang dengan susah payah telah menyiapkan apa yang dibutuhkan warga kami. Mudah-mudahaan apa yang diberikan oleh teman-teman Buddha Tzu Chi bisa berguna dengan baik,” kata Chandra.

Selain itu, Nurdin dan Rosidah warga RT 10 yang menerima paket bantuan juga merasa cukup terhibur dengan kedatangan relawan Tzu Chi. Baginya bantuan dalam bentuk pangan dan sandang sesungguhnya sudah cukup ia terima, tetapi kehadiran dan perhatian dari relawan telah mampu mengubur kesedihannya dan menyadari bahwa masih banyak orang yang peduli pada penderitana orang lain.

foto  foto

Ket :  -Dahulu setiap musim penghujan daerah klender ini selalu dilanda banjir. Kini setelah banjir dapat diatasi             mereka kembali didera masalah, yaitu kebakaran. (kiri)
         -Banyak warga korban kebakaran yang merasa terharu dengan sikap relawan yang sepenuh hati saat             membagikan barang bantuan. (kanan)

“Saya merasa bersyukur masih banyak orang yang datang dan peduli pada kami. Sebetulnya untuk pakaian dan makanan sih sudah cukup malah berlimpah. Tapi perhatian dari relawan bisa mengurangi kesedihan,” ungkap Nurdin haru.  

 
 

Artikel Terkait

Kasih Orangtua Tiada Tara

Kasih Orangtua Tiada Tara

12 Oktober 2011 Menyambut kelahiran Saki, Anton dan keluarga merasa bahagia sekaligus pilu, karena Saki yang baru lahir memiliki bentuk bibir yang sumbing. Melihat kondisi Saki yang demikian, Anton dan keluarga hanya bisa pasrah. ”Persoalan ini kita terima, karena anak ini pemberian Yang Maha Kuasa,” ungkap Anton.
Setetes Darah Penuh Kasih Tiada Batas

Setetes Darah Penuh Kasih Tiada Batas

23 Juli 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru mengadakan kegiatan donor darah, dengan setetes darah penuh kasih tiada batas ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap tenggang rasa sesama. Sebanyak 114 Bodhisatwa yang masuk kriteria pendonoran darah sudah siap untuk berpartisipasi tuk berbuat kebajikan pada acara ini.
Terus Mendukung Percepatan Vaksinasi Nasional

Terus Mendukung Percepatan Vaksinasi Nasional

05 Juli 2021

Tzu Chi Batam bekerjasama dengan Dinkes Kota Batam menggelar vaksinasi Covid-19. Pada Sabtu, 26 Juni 2021, vaksinasi diadakan di Aula Jing Si Batam, dan 1.068 peserta berhasil divaksin.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -