Menjadikan Cobaan Hidup sebagai Pemacu Semangat
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul KhotimahMichael dan Friecil rutin datang mengikuti pertemuan para penerima bantuan Tzu Chi yang digelar setiap bulannya di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Jalan Pegangsaan II Kelapa Gading.
Walau harus menghadapi cobaan berat di kehidupan keluarganya, Michael (16) dan adik perempuannya Friecil (15) mampu tumbuh menjadi murid berprestasi. Kedua remaja penerima bantuan Tzu Chi ini juga tumbuh menjadi anak yang santun.
Di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang ada di Jalan Pegangsaan II Kelapa Gading, Michael dan Friecil tampak serius berbincang dengan Lily, relawan Tzu Chi. Keduanya lalu menerima sejumlah uang untuk biaya sekolah. Sudah tiga tahun ini mereka mendapat bantuan pendidikan dari Tzu Chi.
Saat ini Michael bersekolah di SMK Alodia Bekasi, sementara adiknya bersekolah di SMA Galatia Bekasi. Keduanya sama-sama duduk di bangku kelas 10. Keduanya juga aktif ikut kegiatan ekstrakulikuler. Dalam pertemuan bulanan Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) mereka pun selalu hadir bahkan tak pernah datang terlambat.
“Saya lihat hasil rapor mereka bagus. Anaknya sopan dan proaktif. Kalau diberikan informasi apa, merespon dengan baik. Semoga kontribusi dari Tzu Chi ini dapat mengurangi beban, pikiran, sehingga mulus untuk pendidikannya ini,” harap Lily.
Di balik
semua yang dari luar tampak biasa saja, siapa sangka Michael dan Friecil
mendapatkan cobaan hidup yang berat. Saat masih tinggal di Sukabumi dan duduk
di kelas 6 SD, orang tua Michael dan Friecil dipenjara karena kasus penggelapan
uang. Uang yayasan dibawa kabur oleh orang lain, namun sebagai penanggung
jawab, orang tua mereka mau tak mau turut bertanggung jawab. Sejak saat itu keduanya
diasuh oleh sang nenek, Merry (71) dan pindah ke Bekasi.
Kedua orang
tuanya meminta maaf atas musibah ini dan berpesan agar Michael dan Friecil
dapat mandiri selama tinggal bersama sang nenek. “Belajar dan jangan
menyusahkan nenek, bantu nenek, pesan mama waktu itu,” kata Michael.
Salah satu kegiatan dalam gathering adalah memilah sampah daur ulang, mengikuti materi, serta berbagi kisah.
Lily, relawan Tzu Chi mengaku sangat menghargai kesungguhan Michael dan Friecil dalam kegiatan belajarnya.
Agar bisa terus bersekolah, Merry mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Merry datang langsung ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Tak butuh waktu lama, relawan Tzu Chi datang meninjau ke rumah neneknya dan kemudian menyetujui permintaan bantuan ini.
Cobaan hidup yang menimpa mereka di usia yang masih terlalu muda rupanya tak membuat mereka terpuruk. Cobaan hidup ini justru mereka jadikan pemacu semangat sehingga mereka kerap meraih peringkat pertama. Michael bercita-cita menjadi pengusaha, sementara Friecil ingin menjadi arsitek.
“Saya suka baca buku-buku tentang bisnis. Suka mengikuti,” kata Michael.
“Kalau saya
tertarik dengan bangunan-bangunan, suka search
denah-denah,” ujar Friecil.
Prestasi
mereka membuat Merry, sang nenek pun bahagia. “Bangga saya. Kalau saya ambil
rapor, senang sekali karena kan ranking terus,” ujarnya sambil tertawa dengan
renyah.
Bersama Neneknya, Merry, kakak beradik ini datang ke depo dengan naik angkutan umum.
Kini badai telah berlalu, kedua orang tua Michael dan Friecil juga sudah dua bulan ini menghirup udara bebas. Kakak beradik ini menyambut hangat orang tua mereka dan memberikan satu pesan.
“Kami bilang ke mama papa agar jauh lebih berhati-hati saja, jangan terlalu percaya sama orang, jadikan semua ini pelajaran,” ujar Friecil.
Kakak beradik ini juga menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas dukungan materiil dan moril Tzu Chi selama ini.
“Terima kasih banyak sudah membantu kami saat kami dalam keadaan terpuruk sekali sampai sekarang sudah bisa pulih kembali,” kata Friecil.
Artikel Terkait
PAT 2023: Doa Bersama Pemberkahan Awal Tahun 2023 Bersama para donator dan Penerima Bantuan Tzu Chi.
16 Februari 2023Yayasan Buddha Tzu Chi kantor cabang Medan mengadakan Pemberkahan Awal Tahun 2023 bersama para donator dan masyarakat umum.
Ramah Tamah dengan Penerima Bantuan Tzu Chi
16 Januari 2024Ramah Tamah yang digelar komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Titikuning Medan pada 7 Januari 2024, memberikan sukcita bagi para Gan En Hu.
Tak Ingin Sekadar Diberi
29 Juli 2020Bambang Haryanto (60) merupakan seorang penginjil yang menjadi penerima bantuan Tzu Chi. Ia menerima bantuan biaya hidup, sudah dua tahun ini. Tak ingin sekadar menerima, ia juga ingin memberi. Setiap Selasa dan Kamis ia datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat untuk membantu memilah sampah daur ulang.