Menjaga Rumah Sekaligus Menghargai Bumi

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

fotoDengan penuh gembira para relawan bekerja sama dengan para karyawan untuk membersihkan pelataran di depan Aula Jing Si.

Ketika matahari mulai keluar dari peraduan dan udara dingin pagi mulai menghangat. Beberapa barisan orang berseragam abu putih maupun biru putih mengawali kegiatan mereka di pagi hari nan cerah dengan bertandang ke Aula Jing Si Indonesia. Kedatangan mereka ke Aula Jing Si adalah untuk membersihkan Aula Jing Si – rumah para insan Tzu Chi Indonesia. Acara ini diadakan pada tanggal 30 Oktober 2012,  di bagian luar Aula Jing Si Lantai satu dan lantai dua ini.

 

“Pada acara bersih-bersih kali ini, relawan hanya membersihkan di bagian luar lantai satu dan lantai dua. Bersih-bersih Aula Jing Si ini sebenarnya merupakan persiapan untuk menyambut peresmian Jing Si Tang pada tanggal  7 Oktober 2012 nanti. Karena Aula Jing Si merupakan rumah insan Tzu Chi se-Indonesia maka ga ga ada salahnya kita (relawan Tzu Chi) bantu bersih-bersih rumah ini. Supaya kebersamaan kita selalu ada ,” ujar Hemming Suryanto, PIC kegiatan bersih-bersih.  

 Sebanyak lebih kurang 100 orang dari 4 He Qi (Barat, Timur, Utara dan Selatan) berkumpul dan melakukan pembagian tugas. Dengan penuh rasa gotong royong mereka menyapu, menyikat, dan mengepel lantai ubin. Bagi relawan sendiri, melakukan kegiatan bersih-berish ini seperti melakukan olah raga di pagi hari. Selain sehat untuk tubuh dan pikiran, juga dapat mempererat hubungan antar relawan.

foto   foto

Keterangan :

  • Dalam membersihkan pelataran Aula Jing Si, relawan dibagi kedalam 4 kelompok untuk mmberishkan di beberapa titik (kiri).
  • Tan Giok Cin dengan penuh semangat dan gembira membersihkan lantai ubin Aula Jing Si. Dirinya mengatakan jika dengan banyak melakukan aktivitas, dirinya menjadi lebih bugar (kanan).

Dalam melakukan kegiatan para relawan juga turut menjaga Bumi.  Mereka memperhatikan jumlah air yang digunakan untuk mengepel dan menyikat ubin lantai. Sebab,  dalam ceramahnya Master Cheng Yen selalu mengimbau para relawan untuk hemat dalam menggunakan sumber daya alam, termasuk air. Untuk mengepel lantai, setiap relawan diberikansebuah ember berukuran sedang. Sedangkan untuk menyikat lantai ubin, karena luasnya pelataran yang harus disikat, maka relawan menggunakan selang panjang dengan volume air yang kecil.

Dalam kelompok barisan relawan, terdapat beberapa Bodhisatwa lansia (Lau Pusa) yang turut bersumbangsih. Dengan penuh ketulusan hati dan sukacita mereka membersihkan Aula Jing Si seperti membersihkan rumah mereka sendiri. Salah satu diantara mereka ialah Tan Giok Cin. Relawan Tzu Chi yang telah berusia 71 tahun ini, datang mengikuti acara ini dengan penuh sukacita. “Hari ini saya Cuma bantu-bantu untuk sikat lantai dan mengepel lantai, “ ujar Tan Giok Cin.

Relawan yang telah bergabung dengan Tzu Chi sejak tahun 2003 ini mengatakan jika dengan bekerja di Tzu Chi dirinya semakin sehat. Dulunya, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.” Kita kalo ada kerja, badan baru bisa sehat. Kalo diam-diiam saja dirumah, badan bisa tambah lemas dan sepi. Apalagi di setiap kegiatan Tzu Chi banyak relawan, jadi kalo kerja selalu bersemangat. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, jika ada kesempatan harus diambil,”terang Tan Giok Cin dengan senyum sumringah. 

  
 

Artikel Terkait

Terus Melatih Diri

Terus Melatih Diri

08 April 2016

Agar relawan dapat lebih optimal menggarap ladang berkah yang telah diciptakan pada setiap kegiatan, tim kebaktian Tzu Chi Batam mengadakan Gong Xiu atau pelatihan bersama pada hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016 di ruang kebaktian kantor Tzu Chi Batam.

Memberi Semangat di Rumah Batin

Memberi Semangat di Rumah Batin

09 Mei 2016

Relawan He Qi Barat mengadakan kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) dan diajak berkunjung ke Aula Jing Si untuk mengenal lebih dekat Tzu Chi pada tanggal 24 April 2016. Sebanyak 34 para penerima bantuan dan pendamping mengikuti kegiatan ini dengan penuh sukacita. 

Suara Kasih: Mengikis Nafsu Keinginan

Suara Kasih: Mengikis Nafsu Keinginan

22 Maret 2012 Lihatlah para pengusaha dari berbagai negara yang datang ke Taiwan untuk mengikuti kamp Jing Si. Selain mempelajari cara memperoleh keuntungan, yang terpenting adalah mereka bisa memahami cara menumbuhkan kebijaksanaan.
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -