Menjalin Kasih di Baksos Kesehatan Tzu Chi Bandung

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan dan Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto
Relawan Tzu Chi, mengajak pasien-pasien untuk bernyanyi bersama hal ini dilakukan agar para pasein merasa nyaman dengan acara bhakti sosial kesehatan ini. Selain itu, para pasien pun bisa lebih akrab dengan relawan Tzu Chi.

Suatu kepedulian yang sangat mulia dari sekelompok insan manusia terhadap nasib para masyarkat kurang mampu dalam mengatasi kesehatan yang dinilainya memberatkan untuk berobat pada dokter.

 

 

Yayasan Buddha Tzu Chi mencoba turut andil dalam mengurangi penderitaan masyarakat yang tergolong dalam kaum marjinal. Maka pada tanggal 24 Maret 2013, Tzu Chi Bandung yang bekerjasama dengan KOMANDO RESIMEN Mahasiswa Mahawarman Batalyon IV KOMPI-E Universitas Pasundan Bandung, mengadakan kegiatan bhakti sosial kesehatan umum secara gratis. Kegiatan tersebut berlokasi di Universitas Pasundan Bandung, Fakultas Ekonomi. Jl. Taman Sari, No. 8. Bandung.

Terselenggaranya kegiatan ini merupakan wujud kesetiakawanan sosial antara Yayasan Buddha Tzu Chi dengan Mahasiswa dalam mensejahterakan masyarakat yang kurang beruntung. Selain itu, baksos ini pun menjalin jalinan jodoh dengan masyarakat sekitar, dimana para warga yang ikut dalam baksos ini dapat menularkan cinta kasih Tzu Chi untuk saling tolong menolong antar sesama. Kerjasama tersebut telah membuahkan hasil yang cukup manis karena dalam pelayanan kesehatan ini berhasil menghimpun sebanyak 174 pasien, yang melibatkan 62 relawan Tzu Chi Bandung.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan muda-mudi Tzu Chi, yaitu Anita, membantu pasein yang sudah lanjut usia yang telah mengikuti baksos kesehatan umum (kiri).
  • Relawan Tzu Chi, yaitu Harun lam menerima penghargaan dari Komandan KOMPI E UNPAS, Siti Fatma Mega Surya. Atas apresiasi Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memerangi kemiskinan dengan menyelenggarakan baksos kesehatan umum secara gratis (kanan) .

Sementara itu tujuan dari baksos ini adalah mengurangi penderitaan masyarakat yang kurang mampu, walaupun baksos secara gratis ini diadakan di tengah kota namun, warga yang masih hidup digaris kemiskinan masih memerlukan perhatian. Hal ini difokuskan pada masalah kesehatan yang mereka hadapi dan dorongan untuk menuju keberhasilan. 

"Kegiatan hari ini tentu dasarnya ajakan dari pada temen-temen mahasiswa atau dari Mahawarman Universitas Pasundan dalam rangka mereka mewujudkan kepedulian kepada warga yang kurang mampu di sekitar kampus. Jadi kita mendukung ya dalam arti kata memang melalui survei tidak banyak memang warga di sini tapi masuk kategori kurang mampu, kurang lebih kita dapet antara 200 orang ya mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat tentu bagi warganya juga kepada temen-temen mahasiswa Unpas sendiri, dalam hal ini mereka sehingga bisa mewujudkan kepedulian kepada masyarakat,” ujar ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja.

foto  foto

Keterangan :

  • Ruswana (kanan) merasa bersyukur dengan adanya baksos kesehatan yang diadakan oleh Tzu Chi ini, karena terasa sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kurang mampu seperti dirinya (kiri) .
  • Relawan baru Tzu Chi, menerangkan aturan obat kepada para pasein. Yang dianjurkan oleh dokter (kanan) .

Baksos kesehatan umum dimulai pada pukul 09.00-12.00 WIB. Terlihat para relawan Tzu Chi bersama mahasiswa bahu membahu membantu pasien yang mengikuti pelayanan kesehatan gratis. Mulai dari pendaftaran, mengantarkannya pada dokter hingga pengambilan obat. Sehingga hal ini dapat menjalin tali persaudaraan antara warga setempat dan relawan Tzu Chi. Adanya bakti sosial kesehatan secara gratis ini tentunya sangat diharapkan oleh warga yang kurang mampu dan manfaat dari kegiatan ini pun sangat dirasakan oleh semua warga yang mengikuti pelayanan kesehatan tersebut. Selain meringankan biaya sehari-hari, warga pun dapat berkonsultasi dengan dokter secara langsung mengenai penyakit yang dideritanya dan mendapatkan obat secara cuma-cuma.

Hal ini dirasakan oleh salah satu pasien yang mengikuti baksos tersebut, yaitu Ruswana (46). Menurutnya baksos ini sangat membantu bagi warga yang kurang mampu. Khususnya bagi warga yang hidup di perkotaan, dengan tingkat pengeluaran biaya yang cukup besar. “Terima kasih banyak, kalau ada mah terus, ada khususnya gitu lah, ada tempatnya untuk membantu disini, di Bandung khususnya. Kepada yang udah melaksanakan acara ini saya ucapkan banyak terima kasih,” ungkap Ruswana.

Kasih sayang tidak dapat dengan memohon pada orang lain, melainkan diperoleh dari sumbangsih yang diberikan. Kata perenungan Master Cheng Yen tersebut tergambar jelas pada kegiatan bakti sosial kesehatan ini. Para insan Tzu Chi bersama Mahasiswa saling bahu membahu meringankan beban penderitaan bagi masyarkat yang tidak mampu.
  
 

Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Batam : Melatih Enam Paramita

Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Batam : Melatih Enam Paramita

03 Maret 2015 Para relawan Tzu Chi berusaha memperkenalkan Enam Paramita tersebut melalui pameran ini. “Melalui pameran Enam Paramita ini, kami mengharapkan para hadirin dapat mengenal enam paramita dan bagaimana cara untuk melatih enam paramita,” ujar Budi, relawan Tzu Chi sekaligus koordinator acara.
Akhir yang Indah dalam Hidup

Akhir yang Indah dalam Hidup

06 Juni 2016
Perjalanan hidup Ji Ma Mi dan Chen Ming Zhe penuh liku. Jatuh bangun hingga kemudian mengenal Tzu Chi dan bertekad seterusnya membaktikan hidup untuk membantu orang lain.
Perhatian untuk

Perhatian untuk "Seniman Bangunan"

01 April 2010
Sejak pagi hari, kesibukan juga sudah tampak di ruang dapur Aula Jing Si. Relawan Tzu Chi memasak bubur kacang hijau untuk dibagikan kepada para seniman bangunan.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -