Menjalin Tali Persaudaraan Melalui Baksos Kesehatan Tzu Chi

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)


Terlihat tim dokter dari TIMA bersama relawan medis melakukan pemeriksaan dengan penuh hati-hati pada setiap pasein yang ditanganinya.

Misi kemanusian Tzu Chi terus berlanjut dengan mengembangkan cinta kasihnya pada setiap manusia, serta membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu. Dalam hal ini difokuskan pada gangguan kesehatan yang dialaminya.

Kegiatan bakti sosial sekaligus menjadi wadah untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan lanjutan yaitu dengan cara mendatangi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini dilakukan karena lebih efektif dalam menghimpun pasien penerima bantuan. Selain itu, masyarakat sekitar pun bisa lebih memahami dan mengenal lebih dekat mengenai visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengedepankan aksi sosial kemanusian.

Pada hari Minggu tanggal 13 April 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan umum dan gigi yang berlangsung di Komplek Sumber Sari No. 1 (blok Ager Sari), tepatnya Kantor Serbaguna RT. 05/RW. 10 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Pada baksos kesehatan ini berhasil menangani sebanyak 217 pasien yang terdiri dari; umum 205 pasien dan gigi 12 pasien, sementara itu pasien kasus (penanganan khusus) sebanyak 11 pasien. Kegiatan ini melibatkan 71 relawan Tzu Chi Bandung.

Tujuan utama dari kegiatan bakti sosial ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu. Bersamaan itu, dengan adanya bakti sosial merupakan kesempatan baik menjalin jodoh dengan pasien kasus (penanganan khusus).


Para relawan Tzu Chi Bandung mempersembahkan lagu isyarat tangan "Satu Keluarga" kepada pasien baksos kesehatan umum dan gigi, serta mengajak mereka untuk ikut memeragakannya.


Relawan Tzu Chi Bandung membantu dan mendampingi para pasien yang ikut dalam kegiatan bakti sosial kesehatan umum dan gigi Tzu Chi Bandung, di komplek Sumber Sari, Bandung.

Menurut relawan Tzu Chi, Margaretha Teguh yang juga sebagai penanggung jawab bakti sosial di Sumber Sari, terpilihnya lokasi tersebut karena Ia paham betul warga Sumber Sari yang masih banyak memerlukan pertolongan dari pihak lain khususnya mengenai kesehatan. "Saya ingin membantu orang kurang mampu dalam bidang kesehatan di lingkungan Sumber Sari ini. Kedua, saya ingin sosialisasi Tzu Chi di lingkungan tempat saya tinggal, dan ketiga, saya ingin menjaring kasus-kasus daerah sini," katanya. "Harapannnya bisa menolong karena tadi juga ada beberapa kasus (penanganan khusus), kita bisa menolong orang-orang itu dan semoga kerjasama ini bisa berlanjut ada manfaatnya untuk warga di sini serta berusaha agar menjaring relawan juga di daerah sini,” lengkap Margareth.

Memahami dan Merasakan
Di setiap baksos kesehatan peran relawan Tzu Chi  senantiasa melayani pasien. Misalnya saja memapah para pasien lansia yang kesulitan dalam berjalan, hingga memberikan motivasi dan mendampingi pasien dalam menjalani pengobatan.

Sapaan hangat relawan Tzu Chi begitu dirasakan oleh sebagian pasien yang mengikuti baksos tersebut. Terlihat ketika relawan Tzu Chi berinteraksi langsung dengan para pasien, canda dan ria serta komunikasi yang terjalin harmonis telah menyelimuti pada kegiatan baksos kesehatan ini sehingga suasana pun terasa hangat dan penuh dengan kekeluargaan.

Hal ini dirasakan oleh salah satu pasien yang mengikuti kagiatan baksos Tzu Chi yaitu  Asep Usin (59), menurutnya pelayanan yang ditunjukan oleh para relawan Tzu Chi sangat baik mulai dari berkomunikasi hingga tindakan yang diberikan oleh para relawan seperti mendampingi para pasien yang sedang berobat.


Asep Usin (59) warga blok Ager Sari RT 06 RW 10 sedang mendapatkan pemeriksaan dari tim dokter Tzu Chi (TIMA). Ia pun bersyukur dengan adanya baksos kesehatan secara gratis ini.


Relawan Tzu Chi Bandung menjelaskan aturan penggunaan obat pada setiap pasien yang telah mendapatkan pemeriksaan dan resep dari dokter.

"Saya senang sekali melihat relawan-relawan ini ramah-ramah semuanya ngebantu saya terus ke yang (pasien) lain juga. Alhamdulillah, sangat memuaskan apa yang telah ditunjukkan oleh para relawan ini (relawan Tzu Chi-Red). Terus terang saya ucapkan beribu-ribu terima kasih dengan adanya bakti sosial kesehatan ini mudah-mudahan apa yang telah dilakukan sekarang ada manfaatnya bagi warga yang datang ke sini,”ucap Asep.

Asep merupakan warga blok Ager Sari RT 06 RW 10. Profesinya hanyalah sebagai buruh serabutan dimana ada yang membutuhkan tenaga atau jasa dirinya, baru Ia mendapatkan upah dari hasil kerjanya. Asep pun bercerita, yang ia takutkan ketika penyakit datang menghinggapinya, ia tidak bisa berobat pada dokter atau klinik kesehatan terdekat. Menurutnya biaya pengobatan dinilai cukup memberatkan baginya. Sehingga ia pun memilih untuk membeli obat-obatan yang dijual oleh warung setempat, tanpa mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Ia pun memaksakan diri untuk menkonsumsi obat yang dijual bebas.

Dengan adanya baksos kesehatan ini, Asep merasa sangat terbantu dan ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. “Saya sering sakit kepala di bagian belakang, tadi juga sewaktu di tensi katanya darah saya tinggi jadinya saya sering sakit kepala, yaa pusing-pusing gitu. Kata dokter saya punya asam urat jadinya saya harus jaga pola makan saya,” katanya. “Mudah-mudahan ada lagi baksos seperti ini jangan hanya hari ini saja, tetapi bisa diadakan secara rutin mungkin dua bulan sekali pokoknya tergantung dari kesiapan relawan-relawan ini,” lengkap Asep.

Suara Asep mungkin menwakili suara para kaum marginal yang mengeluhkan betapa sulitnya roda kehidupan yang diperjuangkan. Selain faktor ekonomi persoalan kesehatan pun menjadi rintangan berat yang harus dijalani setiap waktu. Seringkali masyarakat kecil selalu mendapatkan dikriminasi oleh pelayanan kesehatan yang telah disediakan. Walaupun telah memiliki surat atau kartu jaminan kesehatan, tak menjamin untuk mendapatkan kemudahan dalam berobat.

Dalam himpitan masalah tersebut Tzu Chi hadir guna memahami serta merasakan penderitaan yang mereka rasakan. Ditopang dengan niat yang tulus untuk membantu sesama demi memberantas kemiskinan melalui misi kesehatan Tzu Chi. Semoga dengan adanya bakti sosial pelayanan kesehatan menjadi jembatan untuk mengikat tali persaudaraan dengan masyarakat setempat, serta semakin meluas lagi cinta kasih Tzu Chi yang diberikan.

Artikel Terkait

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -