Mensyukuri Kondisi yang ada Saat Ini

Jurnalis : Crisella Tiodora(He Qi Barat 1), Fotografer : Darningsih ((He Qi Barat 1)


Relawan dan anak-anak Tzu Shao Zhen Shan Mei SMK Cinta Kasih Tzu Chi, yaitu Crisella terharu melihat keadaan Agus.

Pagi itu, Minggu 26 Agustus 2018, relawan Tzu Chi dan siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng berkumpul untuk mengadakan kunjungan kasih kepada penerima bantuan Tzu Chi. Ada tiga pasien kasus yang dikunjungi. Mereka pun dibagi menjadi tiga tim.

Salah satu pasien kasus yang dikunjungi relawan adalah Agus yang tinggal di Bambu Larangan, Cengkareng. Agus lahir dengan kondisi yang tidak sempurna, sebagian tubuh seperti tangan dan kaki tidak bertumbuh dengan baik. Ibu dan ayah Agus berpisah saat agus dilahirkan. Ibunya sempat pergi ke Taiwan menjadi TKW (tenaga kerja wanita). Selama ibunya kerja di taiwan, Agus dirawat oleh neneknya. Kini ibunya sudah kembali ke Indonesia dan bekerja di kawasan Pantai Indah Kapuk dan di Mangga Dua. 

Belum lama ini nenek Agus wafat, sekarang Agus dirawat oleh tetangganya yang berbaik hati merawat Agus dengan setulus hati. Kondisi Agus yang sekarang adalah tidak bisa melihat, sementara kaki kanannya tidak bisa diluruskan lagi, badannya juga sedikit bengkok ke samping. Kondisi fisik ini membuatnya tidak bisa berdiri dan duduk. Agus hanya bisa berbaring. Apabila Agus ingin buang air kecil, ia akan menangis dan setiap malam Agus dipakaikan popok.

Meski memiliki gigi yang lengkap, Agus tidak dapat mengunyah makanan. Tubuhnya sendiri kaku dan tidak dapat digerakkan. Beruntung bibi yang merawat Agus sangat sabar memberikan Agus makan. Agus suka sekali makan buah pisang.


Relawan dan anak-anak Tzu Shao mendapat banyak pelajaran berharga dari kunjungan kasih ini.

Sementara itu, setelah selesai kunjungan kasih, para  relawan pun kembali ke Ruang Budaya Humanis di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Relawan dapat mengambil banyak sekali makna dari kunjungan ini, salah satunya hendaknya bisa bersyukur mempunyai kondisi fisik yang sehat.

“Dengan fisik yang sehat, kita dapat bersumbangsih, dan mengajak orang yang ada di sekeliling untuk bersyukur dan tidak mengeluh,” kata para relawan.

Selain itu kita juga harus jadi orang yang kuat dan tidak mudah mengeluh karena masalah yang kita hadapi tidak sebanding dengan masalah orang- orang di luar sana. Setiap orang harus mempunyai semangat hidup tinggi untuk dapat berhasil dan jangan sekali-kali lupa bersyukur atas apa yang kita punya sekarang.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Hernia Hilang, Rizky pun Tumbuh Cemerlang

Hernia Hilang, Rizky pun Tumbuh Cemerlang

02 November 2020

Tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia mengunjungi Muhammad Rifai Rizky (12). Ia merupakan salah satu pasien operasi hernia yang berhasil ditangani oleh TIMA Indonesia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-120 di Rumah Sakit Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso pada 26-28 September 2017 lalu. 

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

19 Januari 2021
Lisa Hariana (38) berlinangan kala menceritakan masa sulit yang tengah dihadapinya. Lisa mesti merawat lima orang anak yang masih kecil-kecil seorang diri. Di tengah kepedihan yang dirasakan, Lisa bersyukur permohonan bantuannya ke Tzu Chi disetujui. Sudah tiga bulan ini ia menerima bantuan biaya hidup, susu, serta diapers. 
Semua Karena Cinta

Semua Karena Cinta

24 November 2020

Cerita tentang seorang anak yang akhirnya bisa mendengar berkat bantuan implant koklea tak lepas dari gigihnya perjuangan orang tua mereka. Cerita kali ini datang dari Zhafran (7), si anak tampan dengan gangguan pendengaran berat 100 desibel, kiri maupun kanan. Kabar baiknya, Zhafran sudah mengalami kemajuan. 

Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -