Menuju Indonesia Emas, Menggapai Indonesia Bersih

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Siswa-siswi dengan antusias menunjuk tangan untuk mengikuti permainan edukatif.

Menanam kebiasaan baik sejak usia dini adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai, terutama dalam menjaga lingkungan dan melakukan daur ulang. Untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas, kita perlu merawat dan membina bibit-bibit unggul dalam lingkungan yang positif dan inspiratif, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi bangsa. Kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembentukan generasi ini. Oleh karena itu, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merencanakan dan melaksanakan program pelestarian lingkungan KASIH (Karimun Bersih) di berbagai institusi pendidikan di Tanjung Balai Karimun.

MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta) Nurul Huda, yang memiliki sekitar 570 siswa, berlokasi dekat dengan kantor penghubung baru Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, menjadikannya mitra pertama dalam program ini. Pada Senin, 27 Mei 2024, terjalin hubungan awal antara Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun dan MIS Nurul Huda. Perwakilan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bertemu dengan pihak sekolah untuk membahas kerjasama ini.

Seorang siswi mencoba melempar botol plastik ke dalam tempat penampung melalui ring basket dalam permainan.

Siswa yang memenangkan permainan mendapatkan hadiah berupa paket alat belajar, yaitu: buku tulis, pensil warna, pena, pensil, peraut, penghapus, dan tas kecil ramah lingkungan.

Jumat, 19 Juli 2024 pukul 08.00 WIB, bertepatan dengan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah di MIS Nurul Huda, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan yang seru dan inspiratif. Dalam suasana yang penuh semangat, siswa-siswi MIS Nurul Huda menyambut acara ini dengan antusias. Mereka mendengarkan penjelasan Beverly dengan seksama dan berpartisipasi dalam permainan edukatif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, pemenang permainan juga mendapatkan hadiah paket alat belajar.

“Tahu nggak adik-adik kalau plastik itu umurnya panjang banget lho! Botol plastik air mineral yang dibuang begitu saja, umurnya mencapai 450 tahun. Lama-kelamaan, botol plastiknya bakal terurai jadi mikroplastik yang ukurannya kecil banget, nggak terlihat oleh mata kita,” jelas Beverly.

“Kalau mikroplastiknya tak sengaja kita makan, itu nggak bagus buat kesehatan kita, bisa buat kita kena gangguan imun, pencernaan, dan bahkan gangguan jantung loh adik-adik, bahaya sekali ya. Jadi kita harus mengurangi dan mendaur ulang plastik,” lanjut Beverly.

Beverly dan Listania, perwakilan bidang misi pelestarian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawakan sosialisasi pelestarian lingkungan di MIS Nurul Huda dengan seru.

Tentu tak hanya sosialisasi, Tzu Chi juga menyediakan berbagai fasilitas daur ulang. Fasilitas tersebut meliputi 9 tempat sampah dengan 3 warna untuk memisahkan jenis-jenis barang daur ulang, x-banner edukatif untuk meningkatkan kesadaran, 3 paket kantong sampah, dan 2 ring basket kecil yang dirancang untuk mendorong anak-anak membuang barang daur ulang pada tempatnya. Selain itu, Tzu Chi juga membantu menghubungkan pihak sekolah dengan pengepul barang daur ulang, sehingga membentuk siklus pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Sama antusiasnya dengan siswa-siswi MIS Nurul Huda, Zainudin, S.Pd.I selaku guru di sekolah MIS Nurul Huda menyampaikan tanggapan mengenai kedatangan Yayasan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun di sekolah MIS Nurul Huda “Kami sangat welcome dengan kegiatan yang bergerak dalam bidang amal, apalagi Yayasan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dengan adanya kegiatan ini anak-anak jadi tahu bagaimana caranya memilah sampah yang bisa didaur ulang agar lingkungan bisa tetap sehat,” ucapnya.

“Kegiatannya juga menarik buat anak-anak karena ada perlombaan kecil tadi antusias anak-anak semangat sekali, ada praktik langsungnya juga sehingga anak-anak lebih mudah paham, kalau hanya materi biasanya tidak begitu cepat paham,” lanjut Zainudin.

Bapak Zainudin, S.Pd.I, bersama dengan guru-guru lainnya di MIS Nurul Huda, menyambut dengan positif kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Barang-barang daur ulang yang terkumpul akan dijual, dan hasil penjualannya akan digunakan sesuai kebijakan MIS Nurul Huda, baik untuk keperluan sekolah maupun kegiatan amal. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di lingkungan sekolah.

Dengan adanya program KASIH, diharapkan siswa-siswi sekolah MIS Nurul Huda semakin termotivasi untuk mengurangi penggunaan plastik dan aktif dalam kegiatan daur ulang. Semoga kerjasama antara Tzu Chi dan sekolah MIS Nurul Huda terus terjalin erat dan membawa manfaat bagi kita semua, menciptakan generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa edukasi lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, dan melalui kolaborasi yang baik, kita bisa menciptakan perubahan besar untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

23 April 2019

Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Selatan mengadakan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang Tzu Chi di Singapore International School (SIS), Minggu 14 April 2019.

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang Selalu Seru

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang Selalu Seru

10 Maret 2023

Hujan deras mengguyur wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu 8 Maret 2023. Namun murid-murid di Sekolah Surya Dharma tetap semangat mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan.

Menghargai Alam Dengan Daur Ulang

Menghargai Alam Dengan Daur Ulang

31 Oktober 2019

“Saya sangat mendukung kegiatan pelestarian lingkungan dari pintu ke pintu ini. Kegiatan ini sangat bagus karena sejak kecil anak-anak sudah diajarkan untuk mengumpulkan sampah, mengolah kembali dan hasilnya bisa membantu orang yang tidak mampu,” kata Sidi, pekerja di salah satu toko di Jalan Wahidin.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -