Menyaksikan Indahnya Pengembangan Diri Sang Buah Hati
Jurnalis : Sukmawati (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, Lissa (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Minggu, 15 Januari 2023, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan kelas budi pekerti. Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, Lissa Mama membawakan materi yang menarik, ringan, dan mudah dipahami oleh anak-anak mengenai sejarah Imlek dan berbagai tradisinya.

Anak-anak kelas budi pekerti membuat kerajinan tangan dari piring kertas menjadi sebuah topeng kelinci yang imut. Dalam sesi membuat kerajinan tangan, anak-anak dilatih untuk mengerjakan sendiri dengan dampingan Da Ai Mama.

Dengan dampinan Da Ai Mama, Anak-anak kelas budi pekerti berhasil membuat topeng kelinci. Mereka terlihat sangat senang dan bahagia dengan hasil karya sendiri.

Orangtua Deamanggalani Lim yang bernama Sri Susanti bahagia melihat anaknya bisa belajar banyak hal positif di kegiatan kelas budi pekerti.

Terlihat anak kelas budi pekerti yang bernama Deamanggalani Lim, dengan pelan dan telaten membuat setiap tahap kerajinan tangan yang akan menjadi topeng kelinci.

Anak-anak kelas budi pekerti beserta Da Ai Mama bersama-sama mengabadikan momen bahagia membuat topeng kelinci.
Artikel Terkait
Belajar Memanfaatkan Waktu
03 April 2018Memasuki minggu keempat di bulan Maret 2018, komunitas He Qi Utara 2 kembali mengadakan kelas budi pekerti Tzu Chi dengan mengusung tema Memanfaatkan Waktu. Para murid diajak untuk belajar menentukan mana saja kegiatan yang seharusnya menjadi prioritas untuk didahulukan.
Hubungan Orang Tua dan Anak yang Makin Erat
24 November 2017Kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini Minggu, 19 November 2017 diadakan di alam terbuka, yakni Pantai Pongkar. Kegiatan ini diisi dengan berbagai materi dan games menarik yang membuat hubungan orang tua dan anak makin dekat.
Belajar Ketangkasan dan Kerja Sama
31 Agustus 2018Pada kelas kali ini, anak-anak bermain ketangkasan serta kerja sama. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya memiliki satu batang bambu kecil yang harus diangkat secara bersamaan dengan jari manis, lalu berjalan hingga kembali lagi ke tempat semula.







Sitemap