Menyebarkan Cinta Kasih melalui Pelatihan Abu Putih

Jurnalis : Stella Young (Tzu Chi Batam), Fotografer : Nopianto, Susanto Tjoa (Tzu Chi Batam)


Ati Sumarno menjelaskan tata berpakaian seragam Tzu Chi menurut jenjang relawan dalam Pelatihan Relawan Abu Putih yang diadakan Tzu Chi Batam pada Minggu 25 Maret 2018 di Aula Jing Si Batam. 

Minggu pagi itu rintik gerimis yang pertama turun setelah berbulan-bulan kota Batam tidak mendapat guyuran hujan. Bagaikan siraman dharma yang membasahi batin, demikian juga Pelatihan Relawan Abu Putih yang diadakan pada Minggu 25 Maret 2018 di Aula Jing Si kali ini bagi 62 orang peserta yang hadir serta 52 orang relawan yang mendampingi.

Saat Jam baru menunjukkan pukul 7.30 pagi, relawan Tzu Chi sudah mulai mempersiapkan diri, baik itu di bagian pendaftaran, sound system, konsumsi, pelayanan, logistik, mentor, dan semua bagian terkait. Ini dilakukan dengan sungguh hati karena ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta sehingga mereka dapat fokus dan nyaman mengikuti setiap sesi pelatihan. Berangsur-angsur, Relawan Abu Putih mulai berdatangan dan mengisi daftar hadir.  Mereka semua adalah benih-benih yang akan bersama-sama relawan Tzu Chi lainnya mewujudkan misi dan visi Yayasan Buddha Tzu Chi Batam.


Di pelatihan yang diadakan oleh Tzu Chi, para peserta bukan hanya dibekali dengan pengetahuan, tapi juga diberi semangat untuk terus menjalani misi Tzu Chi.

Pelatihan dimulai dengan memberikan penghormatan kepada Sang Maha Penyayang di Atas dan Master Cheng Yen, menyanyikan Mars Tzu Chi dan membacakan 10 Sila Tzu Chi.

“Keindahan sebuah kelompok terletak pada keindahan setiap pribadi.” begitulah Kata Perenungan Master yang disampaikan oleh pembawa acara kali ini, Dewi Soejati. Materi yang pertama, yaitu Pelatihan Diri Melalui Keindahan Tata Krama yang dibawakan oleh Ati Sumarno, relawan bagian kebaktian Tzu Chi Batam. Dalam pelatihan tata krama kali ini, beberapa peserta dan relawan diajak maju ke depan untuk memperlihatkan tata krama berseragam sesuai jenjangnya.

Setelah menikmati hidangan kue yang kaya rasa dan warna, para peserta dengan rapi berbaris memasuki ruang pelatihan mengikuti arahan mentor. Para peserta pun terlihat siap untuk mengikuti sesi pelatihan yang kedua, yaitu MISI AMAL, akar dari segala misi Tzu Chi. Pada sesi ini, relawan amal Tzu Chi Batam membagikan pengalaman mereka selama menangani kasus.

“Semua relawan Tzu Chi diharapkan dapat menyebarkan cinta kasih dan menyadari bahwa hidup mereka penuh berkah, dan menghargai setiap berkah yang mereka miliki, yang kemudian kembali menciptakan berkah untuk diri sendiri dan orang lain,” ujar Siti Qing, relawan amal dan komite Tzu Chi.


Pelatihan Abu Putih yang mencakup materi Tata Karma, Misi Amal, dan Misi Pendidikan Tzu Chi dihadiri oleh 62 peserta dan 52 relawan.


drg. Wardalina, salah satu peserta serta relawan abu dilantik saat pelatihan, menyatakan tekad untuk terus berada di Tzu Chi dan menjalani misinya di bidang kesehatan.

Berbeda dengan sharing yang dibagikan relawan komite atau senior Tzu Chi, Stella, relawan yang baru bergabung di misi amal, membagikan  sisi lain di Misi Amal Tzu Chi yang seringkali terlupakan.

“Ternyata Misi amal bisa mengubah tangisan menjadi senyuman, bahkan senyuman terindah. Walaupun kadang keluarga yang kita beri bantuan belum tentu bisa keluar dari kesusahan, namun kondisi hati mereka sudah berubah dan menerima keadaan. Dengan demikian hati mereka akan terbuka dan kembali optimis mengarungi kehidupan,” ujarnya.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, tiba saatnya makan siang yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan Jenjang Relawan. Walau jatuh pada jam pelatihan di mana peserta baru saja menyantap makan siang, namun Megawati berhasil memompa semangat para peserta untuk mendengarkannya tanpa terasa kantuk. Apalagi diselipkan acara peragaan isyarat tangan yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan pendidikan budi pekerti yang dibawakan oleh Fang Fang.

Tibalah puncak acara yang ditunggu-tunggu, yaitu sesi Pelantikan Relawan Abu Putih. Setelah dilantik, beberapa peserta diundang ke depan untuk berbagi, salah satunya ialah drg. Wardalina.


Stella menyampaikan pengalaman dan pembelajaran yang ia terima sebagai relawan amal Tzu Chi Batam.


Nelly mewakili Heqi Batam menyampaikan pesan cinta kasih di penghujung acara.

“Saat mengikuti pelatihan Tzu Chi, saya belajar melihat orang lain seperti saya sendiri. Mengikuti pelatihan hari ini membuat saya bertekad untuk terus berada di sini. Di sini saya bisa berteman, berkenalan dengan semua, dan menjalankan misi saya untuk kesehatan,” seru drg. Wardalina.

Pada penghujung acara, para peserta juga mendengarkan pesan cinta kasih dari tim He Qi dan video ceramah dari Master Cheng Yen. Semoga semua peserta hari ini dapat mendalami, merenungkan dan mempraktekkan apa yang diperoleh selama pelatihan dan menyebarkan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Menghargai Waktu Dalam Sharing Dharma Bersama

Menghargai Waktu Dalam Sharing Dharma Bersama

24 Juni 2014 Mengutip kata perenungan Master, “Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antar manusia”. Memanfaatkan waktu tersebut, Minggu, 8 Juni 2014, untuk kedua kalinya di tahun 2014, Tzu Chi Medan, mengadakan pelatihan (training) relawan abu putih.
Tekad Bersama di Jalan Bodhisatwa

Tekad Bersama di Jalan Bodhisatwa

10 September 2019

Tiga bulan berlalu sejak Pelatihan Relawan Abu Putih yang ke-2 diselenggarakan Tzu Chi Batam. Agar keharmonisan kelompok dan kedisiplinan individu dalam menjalankan visi dan misi Tzu Chi yang berlandaskan budaya humanis dapat selalu terjaga, Pelatihan Relawan Abu Putih kembali diselenggarakan pada Minggu, 25 Agustus 2019.

Wadah Memperdalam Budaya Humanis

Wadah Memperdalam Budaya Humanis

18 Agustus 2015 Pada Sabtu, 8 Agustus 2015, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xie Li Kalimantan Tengah dua dan tiga melakukan pelatihan relawan abu putih di Sungai Rungau Training Center.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -