Merayakan Imlek Bersama Bodhisatwa Cilik

Jurnalis : Henny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Muljono Irsan, Augustina (Tzu Chi Medan)
doc tzu chi

Xiao Pu Sa yang hadir dengan bergembira menyambut Chai Sen Ye (Dewa Rezeki) membagikan koin emas berisi coklat kepada Xiao Pu Sa.

Pada Minggu, 05 Februari 2017, 92 Xiao Pu Sa (Bhodhisatwa Cilik) kelas lanjutan yang tergabung dalam Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan merayakan Imlek bersama di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan. Sejak pukul 08.00 WIB, para Xiao Pu Sa sudah terlihat berdatangan untuk hadir pada acara yang diberi tema “Xin Chun Tuan Bai” yang artinya Merayakan Imlek Bersama. Sebelumnya, para relawan DAAI Mama dan Relawan Tim Misi Pendidikan Tzu Chi Medan juga sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk acara tersebut.

Seperti biasanya, begitu hadir di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, para Xiao Pu Sa mengisi absensi kehadiran untuk mendapatkan stempel bukti kehadiran. Dari bukti stempel tersebut pada penutupan kelas di akhir tahun, para Xiao Pu Sa akan mendapatkan hadiah berupa souvenir sebagai apresiasi atas kerajinan mereka yang selalu hadir pada setiap kegiatan kelas bimbingan budi pekerti. Selesai  absensi, para Xiao Pu Sa melepaskan sepatu kemudian duduk di ruang tunggu sesuai dengan grup mereka masing-masing yang telah di tentukan oleh DAAI Mama.

doc tzu chi

Mujianto (Ketua He Qi Medan) berinteraksi dengan Xiao Pu Sa Antonio. 

Menjelang siang, relawan DAAI Mama mulai membawa para Xiao Pu Sa ke aula Tzu Chi Medan.  Anak-anak Xiao Pu Sa yang mengikuti kegiatan ini berbaris rapi mulai dari grup 1 sampai grup 16. Vera Suman yang bertugas sebagai MC memulai acara dengan melakukan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen, kemudian dilanjutkan menyanyikan Mars Tzu Chi dan membacakan 10 sila Tzu Chi. Setelah itu para Xiao Pu Sa dipersilahkan duduk untuk mengikuti sesi “Jing Xin” (menenangkan diri).

Gong Xi, Gong Xi, Xiao Pu Sa, Xin Nien Khuai Lek,” ucap Vera membuka acara dengan ucapan tersebut, kemudian Xiao Pu Sa dengan penuh semangat dan bergembira kembali mengucapkan “Gong Xi, Gong XI, Shigu”.

Sesuai tema pada hari itu, yakni perayaan tahun baru Imlek, para Xiao Pu Sa disuguhkan sebuah cerita tentang asal usul perayaan hari Imlek. Konon, perayaan Imlek berawal dari kisah di sebuah desa di Tiongkok, dimana desa tersebut di setiap akhir musim dingin selalu di datangi monster yang bernama “Xi‘‘. Sehari sebelum musim semi, desa itu sangat sepi dan semua pintu tertutup rapat karena takut akan Monster tersebut. Datanglah Bocah kecil utusan Dewa namanya ‘‘Nian‘‘ untuk melawan ‘‘Xi‘‘ dengan menggunakan kain merah dan suara petasan dari bambu.

Atraksi Barongsai yang dibawakan oleh Xiao Pu Sa ikut memeriahkan acara Imlek bersama.

‘‘Xi‘‘ yang melihat kain merah dan mendengar suara petasan itu tidak tahan dan berhasil dikalahkan oleh ‘‘Nian‘‘, sejak itu setiap sehari sebelum musim semi dinamankan ‘‘Chu Xi‘‘ yang artinya membasmi monster yang bernama ‘‘Xi‘‘ dan musim semi hari pertama semua penduduk merayakan ‘‘Xin Nian‘‘ demi mengenang  jasa ‘‘Nian‘‘, serta menempelkan dua kertas merah di kiri dan di kanan pintu di barengi dengan menyalakan petasan.

Begitulah akhirnya perayaan imlek menjadi budaya turun temurun dengan atribut bernuansa merah. Para anak Xiau Pu Sa pun terlihat menyimak dengan antusias cerita dari Vera. Usai bercerita, para  Xiao Pu Sa diajak untuk menonton video asal mula Imlek, serta mengapa Malam Imlek ada makan bersama di meja bundar yang disebut dengan Duan Yuan, mengapa Imlek ada Nian Gao (kue bakul), Huat Kue (kue mangkok), Ong Lai (nanas), serta makanan berbentuk ikan dan manisan-manisan.

Selanjutnya, 17 anak Xiao Pu Sa menampilkan isyarat tangan dengan judul lagu “Wo Hen Xing Fu”, “Da Jia Lai Zuo Huan Bao” dan “Kam Sia Thi Kam Sia Te”. DAAI Mama juga ikut memeriahkan acara ini, 18 relawan DAAI Mama mempersembahkan isyarat tangan “Gong Xi Gong Xi” yang diikuti oleh para Xiao Pu Sa yang hadir. Seperti acara Imlek pada umumnya, terdapat atraksi Barongsai yang dibawakan oleh Xiao Pu Sa serta Dewa Rezeki yang tidak ketinggalan ikut memeriahkan acara ini. 

Relawan Tim Akomodasi dan Konsumsi Xiang Ji Mama sedang mempersiapkan sayuran untuk steamboat.

Chai Shen Dao,” video lagu Dewa Rezeki mulai dilantunkan, Dewa Rezeki atau yang biasa disebut dengan “Chai Shen Ye” mulai memasuki aula. Xiao Pu Sa terlihat sangat  bergembira melihat Dewa Rezeki memasuki ruangan sehingga semua berdiri menyambut sang Dewa Rezeki. Dewa Rezeki membagi-bagikan koin emas yang berisi coklat di dalamnya kepada seluruh Xiao Pu Sa, mereka pun terlihat bergitu ceria sehingga acara berlangsung sangat meriah.

Mujianto selaku Ketua He Qi Medan juga turut hadir pada acara ini dan memberikan pesan cinta kasih kepada Xiao Pu Sa dengan melakukan interaksi aktif dengan salah seorang Xiao Pu Sa yang bernama Antonio. Mujianto berpesan kepada Xiao Pu Sa agar uang angpao yang di dapat harus di tabung dan dipakai untuk keperluan yang baik, tidak lupa untuk menyisihkan sedikit untuk membantu yang kurang mampu. Acara pun ditutup dengan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen dan Berdoa bersama.

Kehangatan dan Kebersamaan Xiao Pu Sa makan bersama DAAI Mama. Roswati, salah seorang DAAI Mama tampak sedang mengambil sayuran steamboat untuk dibagikan kepada Xiao Pu Sa.

Puncak acara hari itu adalah makan bersama dengan suasana kehangatan Imlek seperti di rumah Xiao Pu Sa sendiri yaitu makanan steamboat vegetarian. Suasana terasa begitu hangat bersama 30 orang relawan baik DAAI mama, tim akomodasi, serta Xiang Ji mama. Melalui kegiatan ini, diharapkan para relawan dapat terus bersumbangsih dalam memberikan pendidikan budi pekerti yang didasari cinta kasih kepada para anak didik.


Artikel Terkait

Bekerja Sama Mengemban Misi Pendidikan (Bag.1)

Bekerja Sama Mengemban Misi Pendidikan (Bag.1)

15 Juli 2013 Pelatihan yang dilaksanakan pada 5-9 Juli 2013 di Xi She Ting, Aula Jing Si, PIK, (dua hari untuk guru Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng dan dua hari untuk guru Sekolah Tzu Chi Indonesia) ini dihadiri oleh 94 guru Sekolah Cinta Kasih dan 109 guru Sekolah Tzu Chi Indonesia.
Membina Diri Sejak Usia Dini

Membina Diri Sejak Usia Dini

13 Agustus 2014 Minggu 13 Juli 2014, untuk pertama kalinya Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang membuka kelas budi pekerti untuk anak usia 8-12 tahun. Kelas budi pekerti ini merupakan salah satu misi pendidikan Tzu Chi.
Melatih Jiwa Bodhisatwa

Melatih Jiwa Bodhisatwa

07 September 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan yang bertujuan menggalang relawan yang lebih banyak untuk memperluas barisan Bodhisatwa khususnya di Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 28 Agustus 2016.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -