Meringankan Beban saat Banjir Melanda

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi, Galvan (Tzu Chi Bandung)

Tzu Chi Bandung menyalurkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari seperti selimut, pakaian, dan peralatan mandi kepada para korban banjir di posko pengungsian. Banjir telah melanda wilayah selatan Bandung ini sejak 18 Desember 2014.

Bencana memang terjadi tanpa diduga. Pada tanggal 18 Desember 2014, bencana banjir menerjang sembilan kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Bandung. Bencana ini menggenangi 36.000 unit rumah dan menyebabkan 5.300 warga terpaksa mengungsi. Pada beberapa wilayah ketinggian air dapat mencapai tiga meter.

Relawan Tzu Chi di wilayah Bandung tergerak untuk membantu warga yang tertimpa musibah ini. Sehingga, pada tanggal 27 Desember 2014, sepuluh relawan Tzu Chi meluncur ke tiga lokasi pengungsian untuk menyalurkan bantuan yaitu posko pengungsian di Kecamatan Baleendah (Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah) dan Koramil di Kecamatan Dayeuhkolot. Bantuan berupa biskuit, selimut, handuk, pakaian anak dan dewasa, serta peralatan mandi diberikan kepada 358 kepala keluarga di posko – posko tersebut.

Relawan Tzu Chi memanfaatkan kesempatan pembagian bantuan untuk berbincang-bincang dengan korban banjir.

“Kita ingin itu sasaran Tzu Chi adalah mencari tempat pengungsian yang memang kebutuhannya belum terpenuhi, seperti yang di sini (Kecamatan Dayeuhkolot),” tutur ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja.

Menurut Camat Dayeuhkolot, Drs. Eep Syarif Hidayatullah, bantuan ini membantu para warganya. "Tanggapan kami tentunya atas apresiasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi kami ucapkan terima kasih bahwa atas bantuan yang telah diberikan ini tentunya memang suatu bagian yang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat. Ya tentunya kami sangat senang hati untuk bisa meringankan beban-beban warga masyarakat kami yang memang sedang dalam korban musibah, korban banjir ini," pungkasnya.

Kartinah (38), salah satu warga yang rumahnya terendam banjir menuturkan bahwa banjir ini menyebabkan dirinya harus merelakan harta bendanya. Hal ini menyebabkan dirinya memerlukan bantuan berupa barang kebutuhan sehari-hari.

Anak-anak yang juga menjadi korban banjir mendapatkan biskuit dari para relawan Tzu Chi Bandung.

Penyebab banjir di kawasan Bandung Selatan ini karena hujan deras yang terus mengguyur daerah hulu Citarum sehingga air meluap dari Sungai Cisangkuy. Warga yang bermukim di wilayah tersebut pun tidak bisa berbuat banyak dan harus merelakan rumahnya terendam banjir. "(banjir) dari belakang dari (sungai-red) Citarum langsung kena, mungkin banyak sampah itu di Citarum jadi mendet. Keadaan (rumah-red) ya bau, bau sampah jeung (dan) lembab,” tutur Kartinah.

“Perasaannya ya pusing, kurang tidur, mikiran di rumah itu kan belum bersih-bersih, kalo ngungsi kan kurang tidur banyak nyamuk, gitu. Perasaan seneng gitu bisa dibantu (Tzu Chi) pakaian terendam semua.  Jadi bisa diganti,” ujarnya.


Artikel Terkait

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -