My Dream Menginspirasi Ribuan Penonton di Medan

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lily Hermanto (Tzu Chi Medan)

Dalam rangka 10 tahun berkarya, DAAI TV Indonesia mempersembahkan konser amal DAAI NIGHT 2017 dengan pertunjukkan spektakuler My Dream di tiga kota; Medan, Jakarta, dan Surabaya. Di Medan, pementasan My Dream telah diadakan dalam dua sesi yaitu pada 22 Juli 2017 dan 23 Juli 2017. 

My Dream adalah sebuah pertunjukkan seni para difabel dari Beijing (China Disabled People's Performing Art Troupe) yang dinobatkan UNESCO sebagai duta seniman untuk perdamaian dunia. Pertunjukan seni dari My Dream telah menginspirasi jutaan penonton di 97 negara. Kali ini, dalam rangka 10 tahun berkarya, DAAI TV Indonesia mempersembahkan konser amal DAAI NIGHT 2017 dengan pertunjukkan spektakuler My Dream di tiga kota; Medan, Jakarta, dan Surabaya.

Di Medan, Daai Night dengan pementasan My Dream telah diadakan dalam dua sesi yaitu pada 22 Juli 2017 dan 23 Juli 2017. Tiket yang terjual masing-masing sebanyak dua ribuan lembar.

"Sebenarnya bukan kuantitas penjualan tiket yang kita kejar, tujuan kita dengan hadirnya Team My Dream adalah dengan kondisi fisik yang kurang sempurna, ada yang buta, ada yang tuli dan bisu, namun mereka punya tekad dan mental yang kuat sehingga bisa mengadakan pementasan ke 97 negara,” kata Mujianto selaku Direktur Utama DAAI TV Medan.

Semangat dari team My Dream diharapkan dapat menginspirasi penonton maupun tamu tentang semangat juang dalam hidup. 

Mujianto menambahkan, dengan melihat semangat dari team My Dream, diharapkan penonton maupun tamu undangan seperti anak-anak, dan para penyandang disabilitas dari Yayasan Pendidikan Tuna Netra yang turut diundang bisa terinspirasi dan memperoleh semangat juang dalam hidup.

Pada sesi pertama, DAAI TV mengundang 36 sponsorship dan 15 PSA (Public Service Announcement). Ini sebagai wujud terima kasih DAAI TV atas dukungan para sponsorship dan PSA sehingga terus dapat menyebarkan cinta kasih. DAAI TV juga memberikan penghargaan berupa Daai Inspiration awards  kepada narasumber yang terpilih sebagai acara yang paling banyak menginspirasi pemirsa televisi.

Sementara di sesi kedua, hadir pula Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, para pemuka agama dan anggota Sangha. DAAI TV juga mengundang 400 anak-anak pesantren dan 39 tamu  dari Rumah Sakit Harapan Jaya Pematang Siantar, serta 20 orang dari  Sekolah Luar Biasa Santalusia  Lau Dendang.

Daai TV juga mengundang 36 sponsorship dan 15 PSA  yang selama ini mendukung DAAI TV.


Pementasan My Dream dihadiri Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan para pemuka agama, serta anggota Sangha.

Suara gendang dan gema genta (zhonggu) mengawali acara Daai Night, yang dibawakan 54 relawan dengan semangat dan  begitu bersungguh hati sehingga memukau seluruh penonton. Menabuh genderang memiliki makna untuk mengingatkan para praktisi ajaran Buddha hendaknya tekun dan giat mempraktekkan Dharma sedangkan suara lonceng selain menggemakan keharmonisan dan kedamaian, juga menyampaikan penghormatan dan pemberkatan terhadap semua orang.

Pementasan lonceng dan genderang Jingsi merupakan sebuah inovasi di mana semangat yang terkandung dalam lonceng dan genderang Jingsi, walaupun berukuran kecil namun lonceng dan genderang sebagai simbol mewariskan Mazhab Tzu Chi dan ajaran Jingsi. Mazhab Tzu Chi adalah cinta kasih, welas asih, suka cita, dan keseimbangan batin. Sedangkan ajaran Jingsi adalah ketulusan, kebenaran, keyakinan dan kejujuran. Dengan gerakan yang penuh semangat yang diiringi lagu "Ketekunan" dimaksudkan memberikan semangat kepada setiap insan untuk berjalan di jalan Bodhisatwa.

Semangat dari para personil My Dream membuat para penonton introspeksi diri.


DAAI Night juga mengundang 400 anak-anak pesantren dan 39 tamu dari Rumah Sakit Harapan Jaya Pematang Siantar, serta  20 orang dari  Sekolah Luar Biasa Santalusia  Lau Dendang.

Shofwan, Ketua Muhammadiyah Sumatera Barat juga turut hadir dalam acara Daai Night. “Untuk pementasan My Dream ini, saya sangat mengagumi mereka. Di satu sisi mereka ada kekurangan secara fisik, namun mental dan semangat mereka harus kita teladani. Pertunjukkan dari para difabel ini perlu ditonton semua segmen masyarakat,” kata Shofwan.

Ketua Muhammadiyah Sumatera Barat ini juga menambahkan, semua orang punya kasih sayang, tapi banyak orang yang lupa membagikannya kepada orang lain. “Sebuah kalimat yang saya petik adalah kasih sayang itu universal, orang miskin atau orang kaya punya kasih sayang, ini berarti sebenarnya semua orang punya kasih sayang. Saya sangat berharap suatu saat ada kelompok seni seperti My Dream di tanah air kita ini,” imbuhnya.  

Penonton yang memadati Sky convention Hall, Komplek Cemara Asri Medan ini pun tampak begitu semangat mengikuti tiap pertunjukan. Sebagian dari mereka juga tampak meneteskan air mata.

Bagi DAAI TV, mengundang team My Dream dan memberikan award untuk para difabel juga membuktikan komitmen DAAI TV untuk terus menyebarkan cinta kasih agung dan welas asih agung.

Melihat antusias para penonton, Sylvia Chuwardi selaku koordinator acara berterima kasih kepada semua relawan yang begitu bersatu hati dan bertanggung jawab di bidangnya masing-masing demi kesuksesan acara DAAI NIGHT 2017 ini.

“Acara Daai Night kali ini mengangkat nama Tzu Chi dan DAAI TV. Masyarakat dan donatur semakin yakin dan percaya karena selama ini kegiatan Tzu Chi selalu mengamalkan cinta kasih dan welas asih dengan sukacita. Kali ini mengundang team My Dream dan DAAI TV Award untuk para difabel membuktikan cinta kasih agung dan welas asih agung,” kata Sylvia Chuwardi.


Artikel Terkait

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -