Namaku Bahagia

Jurnalis : Marlina, Triana Putri (He Qi Utara 2), Fotografer : Marlina, Novita, Triana Putri (He Qi Utara 2)


Para peserta Qin Zi Ban kecil mengikuti kelas pertama kali melalui aplikasi Zoom.

Dunia anak-anak adalah dunia yang dipenuhi dengan kegembiraan, kebahagiaan, dan keseruan bermain. Dalam masa pandemi covid-19 ini, anak-anak pasti merindukan waktu bermain bersama teman, belajar bersama, pergi ke sekolah, juga rindu untuk bermain di taman, makan bersama keluarga di restoran dan lain-lain. Namun tetap di rumah bersama keluarga adalah yang terbaik dalam kondisi saat ini, ini demi menjaga diri kita dan keluarga selalu dalam keadaan sehat. Selain itu kita juga dapat menikmati waktu kita bersama keluarga lebih banyak. 

Untuk mengobati kerinduan akan wajah-wajah ceria anak-anak, kelas Budi Pekerti di komunitas Tzu Chi He Qi Utara 2, kelas Qin Zi Ban kecil mengadakan pertemuan pertama secara online (Zoom) pada Minggu 26 juli 2020 pukul 09.00, dengan dihadiri 26 partisipan (16 Murid dan 10 dui fu mama). Pada jam yang sama dengan Zoom ID yang berbeda, pertemuan perdana untuk kelas Qin Zi Ban besar juga berlangsung dengan dihadiri 46 partisipan.


Genecia menjelaskan hal yang dilakukannya saat di rumah yaitu makan sayur, makan buah, rajin cuci tangan, memakai masker, rajin bersih-bersih, dan hemat listrik.

“Halo, zao an xiao phu sa (selamat pagi anak-anak), apa kabar semuanya? Shigu (panggilan kepada relawan yang lebih tua) sangat kangen sekali dengan kalian.”

Ayok semuanya Sapa Shigu-shigunya,” sapa Youmi Shigu dengan sangat gembira.

“Zao an Shigu… Zao an Shigu,” jawab para xiao phu sa dengan semangat

“Ada yang mau cerita nggak ke Shigu, selama di rumah apa saja yang kalian lakukan?”

“Makan sayur, makan buah, rajin cuci tangan, pakai masker, rajin bersih-bersih, hemat listrik,” jawab Genecia, salah satu murid.

“Genecia ada main gadget terus nggak di rumah?” tanya Youmi Shigu.

“Tadi dikatakan di dalam video, kalau main gadget jangan kelamaan dan jangan di ruangan yang gelap. Kita harus menjaga mata kita, mata kan paling berguna untuk melihat, jika tidak bisa melihat kan tidak enak kan? Tidak bisa melihat teman, pemandangan, jadi jangan banyak main gadget ya?” ungkap Youmi Shigu lebih lanjut.

Xiao phu sa, kalo keluar rumah jangan lupa untuk memakai masker dan membawa cairan pencuci tangan ya dan selalu jaga jarak.”


Youmi Shigu menjelaskan, Kebahagian itu saat kita sehat dan bisa berkumpul dengan keluarga.”

Perlahan lahan Youmi Shigu menyapa satu-satu anak yang hadir di pertemuan Zoom ini dan menanyakan apa saja yang dilakukan di rumah. Tidak hanya itu, Youmi Shigu juga bertanya: Apakah kalian tahu apa itu bahagia?”

Kebahagian itu saat kita sehat dan bisa berkumpul dengan keluarga. Tadinya kan papa mama sibuk kerja jarang di rumah, sekarang karena ada covid-19 semuanya jadi ada di rumah. Jadi xiao phu sa senang nggak?

“Senang,” jawab salah satu murid.

“Jadi kita harus sering liatin papa mama jangan liatin gadget terus ya. Selain membuat mata kita rusak, waktu kita juga banyak terbuang. Waktu berjalan sangat cepat dari hari ke hari, jadi xiao phu sa harus bener-bener genggam waktu saat ini karena kesempatan ini hanya datang satu kali. Jadi kalian harus punya waktu untuk bermain dan berkumpul bersama keluarga ya, jangan main gadget terus di kamar,” penjelasan dari Youmi Shigu.


Antonius Chen melakukan diskusi bersama para xiao phu sa melalui pertanyaan-pertanyaan.

Tidak hanya Youmi Shigu, beberapa shigu lainnya juga menyapa murid-muridnya. Tapi terlihat beberapa para murid malu-malu untuk bercerita.

Berbeda dengan kelas Qin Zi Ban kecil, xiao phu sa di kelas Qin Zi Ban besar sepertinya melepas rindu dengan teman-temannya. Mereka tiada henti melakukan interaksi di chat room saat kelas sedang berlangsung.  Menyiasati hal ini, Antonius Chen, pengisi acara pun memanggil nama beberapa anak dan memberikan mereka pertanyaan yang bersangkutan dengan tema Menghargai Kebersamaan Dengan Keluarga.

“Saya merasa bahagia saat bermain sepeda bareng papa mama,” ujar Leliana tersipu manis saat ditanya hal yang membuatnya bahagia ketika berada di rumah.


“Saya happy saat bisa makan bersama keluarga di rumah,” ujar Tristan.

Dari cerita Xiao Li Zi episode 1 dengan judul Mencari Harta Karun, Antonius Chen menyampaikan kepada para xiao phu sa yang hadir bahwa hidup bahagia tidak hanya terletak pada materi saja. Kita tidak akan pernah bahagia bila tidak bisa puas dan selalu menuntut.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan para xiao phu sa pun sudah terlihat lelah. Sebelum mengakhiri pertemuan ini, Youmi Shigu tidak lupa mengingatkan kepada xiao phu sa untuk selalu menjaga diri, banyak makan bergizi, menjaga kebersihan, selalu sehat, dan selalu berbahagia.

Kelas pun diakhiri dengan foto bersama.

Editor: Metta Wulandari  


Artikel Terkait

Merentangkan Jalan Yang Bajik

Merentangkan Jalan Yang Bajik

04 Desember 2018

Tanpa terasa perjalanan kelas bimbingan budi pekerti di Tzu Chi Tebing Tinggi sudah berjalan hampir satu tahun. Pada Minggu, 25 November 2018 diadakan penutupannya. Kegiatan yang dimulai pada pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh 41 Bodhisatwa cilik dan juga 40 relawan dari Tebing Tinggi dan Laut Tador.

Belajar Membina Diri Melalui Kelas Budi Pekerti

Belajar Membina Diri Melalui Kelas Budi Pekerti

02 Desember 2022

Relawan Tzu Chi dari komunitas He qi Utara 2 pada 19 November 2022 mengadakan pelatihan relawan pendidikan yang berlangsung di Fu Hui Ting, Aula Jing Si.  

Belajar Merawat Bumi Sejak Dini

Belajar Merawat Bumi Sejak Dini

25 Maret 2015
Untuk menanamkan sikap peduli pada lingkungan, maka harus kita mulai sejak dini. Dari sinilah kita dapat belajar bagaimana cara merawat, menjaganya agar bumi dapat memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia. Untuk menanmkan sikap peduli terhadap lingkungan, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengajak orang untuk menjaga bumi kepada anak-anak Kelas Budi Pekerti yang dilaksankan pada hari Minggu, 15 Maret 2015.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -