Nasi Goreng untuk Semua

Jurnalis : Siladhamo Mulyono, Fotografer : Siladhamo Mulyono
 
foto

Berlatar belakang Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Lomba Pengetahuan diadakan dengan sederhana namun penuh kemeriahan dan kekeluargaan.

Masih dalam rangkaian acara peringatan Ulang Tahun Perumahan Cinta Kasih yang ke-5, Rabu malam, 27 Agustus 2008, di balai warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat diadakan lomba memasak nasi goreng vegetarian dan lomba pengetahuan. Acara ini berlangsung sejak pukul 19.00 – 21.00 WIB. Para peserta Lomba Pengetahuan adalah perwakilan dari DAAI TV, Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Tzu Chi, pengelola, dan warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Lomba akhirnya dimenangkan oleh perwakilan warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Dalam Lomba Pengetahuan ini, peserta diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panitia. Materinya mulai dari pengetahuan umum sampai dengan siapa nama salah satu warga yang berdagang mi di lingkungan perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Selain untuk menguji pengetahuan, lomba ini juga bertujuan mendorong warga untuk lebih mengenal lingkungan tempat tinggal mereka. Sisi positif yang didapat dari lomba ini adalah ternyata warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng lebih banyak saling mengenal dengan tetangganya. Tidak seperti kebanyakan warga kota yang tinggal di suatu lokasi dan bersifat individualis –hanya mementingkan diri sendiri. Sebagai masyarakat yang mayoritas adalah kaum urban, sikap kekeluargaan sangat kental terasa, sama seperti ketika mereka berada di daerah asalnya. Sikap ini juga berpengaruh positif bagi warga asli yang bukan pendatang.

foto  foto

Ket : - Di bawah temaran lampu di lapangan voli yang diubah menjadi tempat lomba, perwakilan dari warga,
           pengelola, RSKB, dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng bersaing menjawab pertanyaan yang
           diajukan. (kiri)
         - Para istri peserta Lomba Memasak memberikan semangat kepada suaminya seraya mengingatkan agar
           jangan salah memasukan bumbu ke dalam masakan nasi gorengnya. (kanan)

Dalam lomba memasak vegetarian, yang unik adalah pesertanya bapak-bapak yang notabene tidak pernah memasak. Selain bersifat hiburan, hal ini juga merupakan cara sederhana untuk lebih mengenalkan masakan vegetarian kepada warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Dibagi menjadi enam kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari tiga Rukun Tetangga (RT). “Yang dinilai dalam perlombaan memasak nasi goreng vegetarian ini, selain variasi bahan yang digunakan, juga memenuhi nilai gizi meskipun vegetarian. Selain itu, penyajian menu agar menggugah selera, dan kebersihan sewaktu memasak,” ujar Vero, salah satu panitia lomba.

foto  foto

Ket : - Para bapak yang biasanya sangat jarang bersentuhan dengan dapur ini, dengan serius berusaha
           menyajikan masakan nasi goreng yang menggugah selera. (kiri)
         - Usai perlombaan, masakan nasi goreng vegetarian dinikmati bersama anak-anak yang sedari awal ingin
           mencicipi masakan bapaknya. (kanan)

Istri dan anak-anak dari peserta lomba sangat antusias mendukung timnya masing-masing di sekitar tempat memasak. Di saat berjalannya lomba, ada peserta yang salah memasukkan bumbu dan nasinya sehingga harus mulai memasak dari awal lagi karena rasanya yang tidak karuan. Hal ini menjadikan suasana lomba meriah dipenuhi canda dan tawa para penoton dan anak-anak. Yang paling menarik dan dipenuhi suasana kekeluargaan adalah saat dimana di akhir lomba, hasil masakan nasi goreng vegetarian dari masing-masing kelompok dimakan bersama-sama dengan anak, istri, dan juga para penonton yang ingin mencicipi hasil masakan.

 

Artikel Terkait

Waisak 2557: Membangkitkan Jiwa Kebijaksanaan

Waisak 2557: Membangkitkan Jiwa Kebijaksanaan

16 Mei 2013 Terlebih lagi, ini melambangkan bahwa setiap orang akan melangkah ke dunia dengan berpegang pada hati suci untuk secara aktif berbuat kebajikan, menghimpun berkah dan pahala.
Menolong dan Mengobati Tanpa Pamrih

Menolong dan Mengobati Tanpa Pamrih

20 Mei 2010
Cerita yang menarik dan menegangkan, yang tidak bisa dilupakan oleh tim Bakti Sosial (Baksos) Tzu Chi Bandung. Bis yang ditumpangi relawan yang mogok, hingga saat perjalanan menghadapi jalanan kecil yang berkelok tajam serta tanjakan dan turunan yang curam.
Mahasiswa Asal Indonesia di Taiwan

Mahasiswa Asal Indonesia di Taiwan

27 Oktober 2016

Tanggal 20-25 Oktober 2016, tim Universitas Tzu Chi Taiwan datang ke Indonesia untuk menggelar Sesi Pengenalan di Tzu Chi Center PIK, juga membuka stan dalam pameran pendidikan di Hotel Pulman, Jakarta dan di Medan. Saat ini mahasiswa luar negeri di Universitas Tzu Chi terbanyak berasal dari Indonesia dan Malaysia, yaitu sekitar 20 mahasiswa. Prestasi dan performance para mahasiswa asal Indonesia sangat baik dan mendapat pujian.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -