Pekan Amal Tzu Chi 2019: Tzu Ching Power - yang Muda yang Punya Semangat

Jurnalis : Elysa, Michelle Aprilia (Tzu Ching), Fotografer : Elysa, Michelle Aprilia (Tzu Ching)


Meskipun lelah, tetapi para Tzu Ching tetap dengan sepenuh hati melayani pembeli.

Pekan Amal Tzu Chi kembali lagi. Kali ini pekan amal diadakan pada 19-20 Oktober 2019 yang diadakan di basement dan kantin Aula Tzu Chi, PIK, Jakarta. Banyak sekali relawan Tzu Chi yang ikut berpartisipasi dengan membuka stand. Dan hal itu pula yang membuat Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) juga ingin ikut berpartisipasi dan ambil bagian dalam pekan amal kali ini. 

“Bolehh sushinya, Kakak!!” seru para Tzu Ching di salah satu stand yang menjual aneka sushi. 

Stand sushi ini merupakan salah satu stand Tzu Ching wilayah Timur yang setiap tahunnya selalu ikut meramaikan pekan amal. “Dalam membuat satu stand ini, dibutuhkan waktu dan tenaga bahkan kita sampai begadang dan belajar cara buat sushi. Tetapi hal itu nggak menyurutkan niat kita buat buka stand ini karena kita liat langsung banyak pembeli yang excited dengan sushi vege ini apalagi bisa liat pembuatannya langsung,” ungkap Cecilia, PIC dari stand sushi.

Pekan Amal Tzu Chi tahun ini dimeriahkan oleh 207 stand yang terdiri dari stand makanan, minuman hingga keperluan rumah tangga lainnya. Dana hasil penjualan akan didonasikan untuk pembangunan Tzu Chi Hospital yang pada saat ini telah melewati tahapan topping off dan sedang proses interior.


Salah satu stand Tzu Ching yang mereka persiapkan sendiri, dari bahan makanan sampai dengan penyajian di saat Pekan Amal berlangsung.


Makanan yang dihidangkan oleh para Tzu Ching adalah vegan, dimana tidak memakai telur, susu, dan bawang.

Sebanyak 30 orang Tzu Ching yang dibantu oleh 31 orang xue zhang - xue jie (kakak-kakak) dan 11 orang relawan kembang dengan senang hati ikut ambil bagian dalam Pekan Amal Tzu Chi yang berlangsung selama 2 hari ini. Ada yang membuka stand ada juga yang membantu shigu shibo (panggilan untuk bibi dan paman) dalam menjaga stand.

Dengan rasa antusias, semangat dan suara lantang menawarkan produk yang dijual pada saat itu. Seperti Dicky, relawan dari Tangerang yang ikut membantu berjualan minuman saat pekan amal. “Ya, bantu jadi relawan di sini saya antusias karena daripada saya di rumah malas-malasan mendingan saya isi waktu dengan jadi relawan. Saya juga dapat pengalaman baru tentang gimana caranya nawarin produk ke pengunjung dan dapet temen baru juga selama di sini. Seru seruan dan bersumbangsih bareng bareng,” kata Dicky. 


Selain membuka stand, para Tzu Ching juga memeriahkan panggung pada Pekan Amal dengan menampilkan isyarat tangan Ai Zai Bi Hai Lan Tian dan I’m Powerfull.


Angeline (ketiga dari kanan), PIC dalam kampanye zero waste mengajak para pengunjung untuk mulai membawa kantong belanja dan alat makan sendiri.

Dalam pekan amal kali ini, pengunjung juga diharapkan untuk membawa tas ramah lingkungan dan peralatan makan sendiri. Hal ini juga yang mendorong para Tzu Ching untuk melakukan kampanye atau mensosialisasikan kenapa harus menjaga bumi ini. 

Angeline Fransisca, relawan Tzu Ching yang menjadi PIC untuk kampanye ini merasakan bahwa kesadaran manusia mengenai pemanasan global sudah mulai menipis. Banyak yang masih memakai barang-barang sekali pakai dikarenakan praktis tetapi tidak memikirkan efek jangka panjangnya.

“Sekarang bumi kita sudah sakit, dan cuaca di luar semakin hari semakin panas dikarenakan pemanasan global. Salah satu cara untuk menyelamatkan bumi yaitu adalah dengan mengurangi pemakaian barang sekali pakai seperti mengganti penggunaan plastik belanja dengan menggunakan tas ramah lingkungan, mengganti pembelian botol plastik dengan tumblr atau botol minum sendiri dan juga dengan bervegetaris. Tentu tidak mudah untuk mengubah kebiasaan pola makan daging menjadi sayuran. Tetapi dengan sudah datang ke bazar sudah mengurangi konsumsi daging sehari, yang artinya sudah selangkah lebih maju menyelamatkan bumi dibandingkan orang-orang yang di luar sana,” jelasnya.


Total 193 pengunjung ikut menandatangani poster kampanye Pelestarian Lingkungan.

Dalam kampanye ini, sebanyak 13 orang Tzu Ching yang dibagi menjadi beberapa tim berkeliling sambil membawa poster dan menyampaikan informasi tentang barang-barang sekali pakai yang tidak baik untuk lingkungan. Mereka juga mencoba mengajak pengunjung untuk membawa alat makan dan kantong belanja sendiri serta belajar mengurangi makanan mengandung daging atau bervegetaris. Untuk mendukung kampanye ini pengunjung menandatangani poster dan berikrar kepada diri sendiri untuk menguranginya. 

Melalui campaign menyelamatkan bumi dan juga ikut membuka stand telah menjadi bukti bahwa #TzuChingPower (yang muda yang punya semangat) alias Tzu Ching juga dapat bersumbangsih.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Semarak Pekan Amal Tzu Chi

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Semarak Pekan Amal Tzu Chi

21 Oktober 2019

Di sudut area kantin yang menjajakan makanan vegetarian, terlihat Tina Lee dan sejumlah relawan sedang sibuk berjualan, menggoreng, menyiapkan minuman, dan lain-lain. Mereka adalah relawan dari Da Ai Mama Tzu Chi School, yang sudah berpartisipasi dalam pekan amal sejak 2015.


Pekan Amal Tzu Chi 2019: Tzu Ching Power - yang Muda yang Punya Semangat

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Tzu Ching Power - yang Muda yang Punya Semangat

22 Oktober 2019

Pekan Amal Tzu Chi kembali lagi. Kali ini pekan amal diadakan pada 19-20 Oktober 2019 yang diadakan di basement dan kantin Aula Tzu Chi, PIK, Jakarta. Banyak sekali relawan Tzu Chi yang ikut berpartisipasi dengan membuka stand. Dan hal itu pula yang membuat Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) juga ingin ikut berpartisipasi dan ambil bagian dalam pekan amal kali ini.

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

20 Oktober 2019
Di pekan amal ini, relawan Tzu Chi Padang menyediakan 105 kg kripik balado potongan panjang, 100 kg kripik balado potongan bulat, dan 38 kg kripik original potongan bulat. Selain kripik singkong, ada juga opak, rendang vege, dan yang paling juara adalah sate padang vege tentunya.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -