Pelatihan Relawan Abu Putih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Beverly, Mie Li, Pungki (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Relawan dari Tzu Chi Batam, Budi menyampaikan materi tentang "Mengapa Harus Pelatihan Relawan Abu Putih” kepada para peserta dan relawan.

Relawan dari Tzu Chi Batam, Budi menyampaikan materi tentang "Mengapa Harus Pelatihan Relawan Abu Putih” kepada para peserta dan relawan.

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih. Pada pelatihan yang digelar Minggu, 18 September 2016 ini, hadir pula beberapa relawan dari Tzu Chi Batam dan relawan dari Tanjung Batu Kecil/Kundur.

Para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyambut hangat para peserta yang berjumlah 17 orang dengan tepuk tangan dan di iringi dengan lagu Huan Ying Ge atau Selamat Datang. Semangat para peserta untuk mengikuti pelatihan pun bertambah. Mereka dipersilahkan duduk dan bersiap menyerap materi pelatihan. Pengisi materi atau mentor kali ini adalah para komite dan calon komite baik dari relawan Tanjung Balai Karimun maupun dari Batam.

Para peserta diajak mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen yang berjudul Melenyapkan Kegelapan Batin dan Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengajak setiap orang untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. “Semua orang adalah manusia awam. Semua orang mempunyai buah karma yang tidak dapat dikendalikan, dan selapis demi selapis noda batin dan hawa nafsu dari kehidupan ke kehidupan terus bertambah dan harus dilenyapkan. Oleh karena itu kita harus melenyapkan kekotoran batin dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.”

Para peserta mendengarkan dan menyimak Lentera kehidupan dari Master Cheng Yen yang berjudul “Melenyapkan Kegelapan Batin dan Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan.”

Lie Fong Shigu (tengah) menceritakan perkembangan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun.

Setelah mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen, peserta diajak menyimak sharing dari salah seorang relawan, Dwi, dengan tema “Mengapa Harus Dilantik“. Dwi mengajak agar menjadikan sila sebagai pelindung. “Mari kita jadikan 10 Sila Tzu Chi ini menjadi pelindung.  Jangan menjadikannya sebagai beban. Sila Tzu Chi harus kita taati,” ujar Dwi.

10 Sila Tzu Chi yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, tidak minum minuman beralkohol, tidak merokok, tidak narkoba, tidak makan pinang, tidak berjudi (berspekulasi), mematuhi peraturan lalu lintas, berbakti kepada orang tua, dan menjaga sikap serta tidak berpolitik. Setelah mendengar sharing, para peserta rehat sejenak. Panitia konsumsi mempersilahkan para relawan dan peserta menikmati hidangan yang disediakan. Para Tzu Shao menawarkan teh, teh bunga, dan kopi kepada relawan dan tamu. Usai rehat, para relawan menampilkan lagu isyarat tangan Ing Wei Ni, Ing Wei Wo.

Para relawan makan bersama sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya.

Pemateri berikutnya adalah Budi dari Relawan Tzu Chi Batam. Budi mengatakan, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kini semakin berkembang, karena itu harus sering menggelar pelatihan. “Saya berharap kita dapat merekrut lebih banyak orang untuk bergabung ke Tzu Chi Karimun untuk menyebarkan dharma Master Cheng Yen. Sering-seringlah mengadakan pelatihan dan Gong Xiu agar lebih banyak orang yang mengetahui dharma Master Cheng Yen. Kita harus lebih mendidik orang yang berbakat karena Tzu Chi Karimun sudah berkembang dan harus membawa orang dan sangat membutuhkan orang yang berbakat,” ujar Budi.

Senada dengan Budi, Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Lie Fong bersyukur kini makin banyak relawan baru. “Kami pelan-pelan merekrut relawan dan mengadakan Gong Xiu. Saat itu masih belum punya kantor untuk melakukan kegiatan tersebut. Sejak terbentuknya kantor saya merasa sangat terharu karena sekarang sudah banyak relawan baru. Ini menandakan bahwa Tzu Chi Karimun ada perkembangan,” kata Lie Fong.

Di akhir acara, para peserta dan relawan membaca ikrar “Li Yuan Wen” dan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen.


Artikel Terkait

Filosofi dan Semangat Tzu Chi sebagai Dasar yang Kokoh Menapaki Jalan Bodhisatwa

Filosofi dan Semangat Tzu Chi sebagai Dasar yang Kokoh Menapaki Jalan Bodhisatwa

08 November 2021

Relawan Tzu Chi Pekanbaru pada Minggu, 31 Oktober 2021 mengadakan pelatihan dan pelantikan menjadi relawan Tzu Chi. Kegiatan berangsung di kantor perwakilan Pekanbaru.

Pelatihan 4 in 1 : Menghimpun Niat Baik dan Menyucikan Hati Manusia

Pelatihan 4 in 1 : Menghimpun Niat Baik dan Menyucikan Hati Manusia

29 Mei 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menggelar Kamp Pelatihan Relawan 4 in 1 yang berlangsung selama dua hari, yakni 28-29 Mei 2016 di  Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebanyak 710 relawan yang terdiri dari mentor dan peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Pelatihan 4 in 1: Yakin Bertekad Menjalankan

Pelatihan 4 in 1: Yakin Bertekad Menjalankan

31 Mei 2016
Tidak mudah bagi pasangan Surya Kheng (34) dan Suriyanti Bakri (32) tinggal selama dua tahun di negeri orang. Terlebih bagi Suriyanti, yang mesti menjalani pengobatan di RS Tzu Chi Hualien, Taiwan. Beruntung kedua muda-mudi Tzu Ching yang menikah ini dapat menerima cobaan ini dengan tabah. Sekembalinya ke tanah air, keduanya bersemangat untuk mengikuti Kamp Pelatihan 4 in 1.
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -