Pemberkahan Akhir Tahun di Makassar
Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar) , Fotografer : Robin Johan (Tzu Chi Makassar)
|
| ||
Dalam kegiatan ini, relawan dan donatur yang hadir turut membawa serta celengan bambu yang telah mereka miliki dan diisi setiap harinya. Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi berharap setiap hari para relawan dan masyarakat umum dapat memunculkan niat baik dalam dirinya. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu orang yang kurang mampu dan pengobatan pasien Tzu Chi.
Keterangan :
Di akhir acara, dibagikan angpau yang merupakan pemberian dari Master Cheng Yen sebagai rasa syukur atas sumbangsih para relawan dan donatur Tzu Chi Indonesia dan doa tulus dari Master Cheng Yen agar para relawan dapat melatih diri. Angpau yang diberikan berisi sebuah koin dengan hiasan tiga butir padi. Makna dari tiga butir padi adalah Sila, Samadhi, dan Kebijaksanaan. Master Cheng Yen berharap semoga berkah dan jiwa kebijaksanaan relawan bisa berkembang dari tahun ke tahun. Diharapkan setiap benih cinta kasih yang tumbuh akan menjadi tak terhingga dan benih cinta kasih Tzu Chi tersebut dapat berkembang ke seluruh dunia agar semua orang terinspirasi menjadi Bodhisatwa. Sebelum pembagian angpau seluruh relawan dan hadirin memeragakan isyarat tangan “Da Chan Hui” (Pertobatan Besar) dengan dipandu oleh beberapa relawan Tzu Chi. Semoga setiap orang dapat menyerap Dharma dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari | |||
Artikel Terkait
Membagikan Bantuan Sosial Peduli Covid-19 dari Kampung ke Kampung
26 Maret 2021Sebanyak 200 paket Bantuan Sosial Peduli Covid-19 dibagikan di Kampung Rawa Sengon, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 25 Maret 2021. Relawan dibantu pihak Koramil 06/ Kelapa Gading berkesempatan memberikan langsung ke beberapa rumah warga. Para relawan juga menyemangati warga agar tetap semangat menjalani hari-hari.
Juara 1 (Foto): Manusia Berharap, Tuhan yang Menentukan
28 November 2014 Tidak terasa sudah setahun gunung Sinabung bangun dari tidurnya dan selama ini pulalah Sinabung tidak berhenti mengeluarkan isi perutnya berupa guguran lava pijar dan asap putih tebal, sehingga yang dulunya dari kejauhan nampak Gunung sinabung yang gagah berdiri dengan dihiasi hutan yang hijau, sekarang hanya tinggal kenangan karena Gunung Sinabung sekarang bagaikan batuan yang hangus terbakar, tidak ada lagi hutan hijau yang menemaninya, semuanya kering dan hanya nampak asap tebal yang keluar bergantian di titik-titik yang berbeda.Tzu Ching Camp 2015: Sekaranglah Saatnya
25 Agustus 2015Pertama kali mengikuti Tzu Ching Camp, Fatah dipenuhi dengan semangat. Setelah camp ini, ia ingin menerapkan apa yang sudah ia pelajari selama camp dan bergabung dalam barisan relawan Tzu Ching.








Sitemap