Pemberkahan Akhir Tahun : Kembali ke Filosofi Awal Tzu Chi

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi
 

foto
Lie Ing Shigu menceritakan tentang pelaksanaan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi dengan pembagian celengan bambu di perusahaan Summarecon.

Saat ini tak terasa sudah berada di akhir tahun menurut penanggalan Imlek, dimana tahun baru Imlek akan jatuh pada tanggal 31 Januari 2014. Yayasan Buddha Tzu Chi kembali mengadakan acara Pemberkahan Akhir  Tahun  yang dilaksanakan di Jing Si Tang (Aula Jing Si) Pantai Indah Kapuk. Acara ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama dimulai jam sembilan pagi hingga jam sebelas siang dan sesi kedua di mulai jam dua siang hingga jam empat sore. Pagi hari sekitar jam setengah sembilan terlihat banyak relawan dan karyawan dari berbagai badan misi Tzu Chi datang menghadiri acara ini.

Tim penyambutan sudah siap berdiri dengan wajah penuh senyum di lobby untuk menyambut semua yang hadir. Wen Yu Shigu sebagai MC membuka acara,kemudian acara dimulai dengan penampilan dari adik-adik kita yang mengenakan baju Han Bok (baju tradisional negeri Korea) dengan lemah gemulai menampilkan tarian kipas .

Untuk mengingatkan kita kembali apa yang telah terjadi di tahun 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi menampilkan Kilas Balik Tahun 2013. Kembali terkenang kejadian yang melanda Jakarta tanggal 17 Januari 2013 yang silam dimana sebagian wilayah Jakarta  tergenang air kurang lebih sekitar 7 hari , dan yang tak kalah parahnya adalah bencana topan Haiyan yang melanda Negara Filipina.

Kembali ke awal masa mulai merintis Tzu Chi, dimana MasterCheng Yen mengimbau kepada 30 orang ibu rumah tangga menyisihkan uang belanja sebanyak 50 sen setiap harinya dikumpulkan ke dalam celengan bambu untuk membantu sesama, tahun 2013 Tzu Chi Indonesia dimulai kembali program SMAT (sosialisai Misi Amal Tzu Chi) yang menggalakkan celengan bambu. Program SMAT ini dijalankan hampir di semua tempat, dari pasar tradisional, sekolah-sekolah, universitas hingga mal. Misi amal ini memang merupakan akar atau landasan Tzu Chi. Dalam SMAT yang dilangsungkan di perusahaan-perusahaan, Summarecon yang berhasil  mendistribusikan 9.000 celengan bambu.

foto   foto

Keterangan :

  • Summarecon telah membagikan 9.000 celengan bambu selama tahun 2013 (kiri).
  • Dengan menjalani berbagai suka duka, Summarecon mengajak banyak orang untuk ikut menyisihkan uang kecil dengan niat baik menolong sesama (kanan).

Lie Ing Shigu (Liliawati Rahardjo) sebagai relawan dan perwakilan dari Summarecon memberikan sharing-nya pada kesempatan hari  ini , dimulai dari bulan Agustus 2013 secara bertahap SMAT ini disosialisasikan pada semua lapisan masyarakat. Tentunya perjalanan sosialisasi SMAT ini pun melalui banyak suka dan dukanya. Salah satu kejadian yang cukup membuatnya sedih yakni ketika adanya sosialisasi pertama kali di Sport Club, dimana perkiraan tamu yang hadir sekitar 200 orang ternyata yang hadir hanya setengahnya. Hal ini mengakibatkan banyak makanan yang tersisa. Ternyata hal yang membuat banyak tamu berhalangan hadir karena acara sosialisasi yang cukup lama dan ada pula yang khawatir diminta untuk menyumbang sejumlah besar uang, di samping ada pula kekhawatiran dari para tamu Non Buddhis untuk diajak pindah agama. Ini menyadarkan Lie Ing untuk senantiasa menjelaskan pada orang-orang bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan sosial yang lintas suku dan agama. “Master Cheng Yen sendiri selalu mengatakan, ‘Tak masalah kepercayaan apapun yang dianut relawan Tzu Chi, yang paling saya khawatirkan adalah jika orang-orang tidak dapat menjalankan kepercayaan dengan baik,’ karena pada dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan,” kata Lie Ing Shigu menjelaskan. Akhirnya pada acara sosialisasi yang kedua di Sport Club berjalan sangat baik dan semua tamu yang hadir memberikan respon yang sangat baik.

Acara pemberkahan akhir tahun juga diisi dengan shou yu, kali ini menampilkan 37 Faktor Pencerahan (san she jie dao pin). Dharma yang begitu dalam semua ditampilkan dalam sajian shou yu hari ini. Agar dapat meresapi Dharma dalam 37 Faktor Pencerahan ini Wen Yu Shigu mengajak semua yang hadir untuk mengikuti bedah buku yang saat ini sedang membahas 37 faktor pencerahan. Tibalah pada akhir acara yang dinantikan yakni pembagian angpao dari Master Cheng Yen. Semoga kita dapat mempraktikkan Dharma dalam kehidupan hari-hari kita dan kita harus bergegas untuk menyongsong tahun baru dengan hati yang baru dengan penuh berkah dan kebijaksanaan.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Palembang Peduli Penanganan Covid-19

Tzu Chi Palembang Peduli Penanganan Covid-19

01 April 2020

Tzu Chi Palembang mendistribusikan bantuan berupa 36.000 buah masker, 1.200 botol air minum kemasan, dan 1.200 bungkus biskuit ke 10 Rumah Sakit serta Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Membangkitkan Kenangan Serta Mencerahkan Masa Depan

Membangkitkan Kenangan Serta Mencerahkan Masa Depan

31 Januari 2018
Untuk mengaktifkan kembali sebuah Taman Kanak-Kanak (TK), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TNI bekerja sama dalam kegiatan bedah TK Kartika X-16 di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Rabu, 31 Januari 2018.
Sekuntum Bunga dan Secangkir Teh Manis

Sekuntum Bunga dan Secangkir Teh Manis

23 Desember 2014 Tokoh anak yang memerankan peran ini sangat menjiwai karakter dengan menggerakkan tubuh serta didukung oleh ekspresi wajah. Tokoh tersebut adalah Cahyadi, salah satu siswa dari sekolah Dharma Suci. Ia memerankan anak berandal yang setelah ditangkap oleh polisi masih melawan orang tua.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -