Pendidikan = Harapan bagi Masyarakat
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto|
|
| ||
Nilai-nilai itulah yang ditanamkan dalam kurikulum Sekolah Tzu Chi, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Pada tanggal 28 Januari 2013, Sekolah Tzu Chi mengadakan kegiatan Ren Wen Week (Minggu kebudayaan humanis). Kegiatan diadakan di lantai basement untuk Kelas K1 (Kindergarten) dan lantai 2 untuk kelas K2. Dalam kegiatan ini, para murid diajarkan untuk turut peduli terhadap kesehatan bumi melalui pengenalan pemilahan sampah rumah tangga berdasarkan jenis barang untuk didaur ulang, melihat kisah seorang bocah yang hanya memiliki satu kaki tapi dapat melakukan renang seperti anak normal lainnya, belajar untuk menghargai teman, dan bekerja sama untuk saling bersinergi. “Inti dari semua kegiatan yang kita adakan hari ini ialah, agar murid-murid dapat belajar untuk bersyukur karena dikaruniai tubuh yang sehat dan komplit, serta menjaga tubuh agar tetap sehat. Selain itu juga melatih kerjasama antar murid agar mereka dapat saling membantu dan mengasihi teman-temannya,” terang Iing Felicia Joe Principal Nursery School (Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak) Sekolah Tzu Chi. Iing juga menambahkan jika dalam keseharian, murid-murid sudah diajarkan untuk mandiri dan mengasihi semua makhluk dan benda, tetapi di kegiatan Ren Wen Week ini murid-murid lebih diajak untuk ikut merasakan sendiri bagaimana sulitnya jika tidak memiliki anggota tubuh yang sempurna melalui melompat melewati beberapa rintangan dengan satu kaki sambil membawa beban, serta bagaimana cara untuk bekerjasama yang baik dan bersinergi antar sesama murid.
Keterangan :
Hati yang Polos
Keterangan :
Begitu juga dengan Swiluva Sigalovada Swilly Sumardy MA atau akrab disapa dengan sebutan Suma. Suma yang duduk di kelas N2 (Kelompok bermain) Sekolah Tzu Chi telah dapat memahami arti mandiri dan bertanggung jawab. Terbukti ketika melihat makanan yang ia makan jatuh berserakan di lantai, Suma langsung berinisiatif mengambil pengki dan sapu, menyapu makanan tersebut agar tidak menggangu teman-teman yang lain beraktivitas. Sungguh anak yang mengemaskan dan polos. Melihat murid-murid telah dapat menyerap setiap pelajaran yang diberikan oleh para guru dengan baik, maka harapan akan dunia yang lebih baik di masa yang akan datang bisa saja tercapai. Seperti yang diucapkan oleh Master Cheng dalam ceramahnya, jika hati anak kecil sangatlah polos dan murni. ”Melihat angkatan demi angkatan wisudawan yang menerima pendidikan kita, saya merasa lebih tenang. Pendidikan adalah harapan bagi manusia, juga merupakan harapan bagi masyarakat. Anak-anak harus dibimbing dengan baik agar setelah lulus sekolah, mereka bisa berkontribusi bagi masyarakat dan menjadi insan yang berkualitas,” ujar Master Cheng Yen dalam ceramahnya. | |||
Artikel Terkait
Perhatian Bagi Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi Asal Pekanbaru
11 Desember 2023Sebagai rasa empati dan dukungan, Tzu Chi Pekanbaru memberikan perhatian bagi empat keluarga korban erupsi Gunung Marapi yang berasal dari Pekanbaru.
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-127 di Manokwari, Papua
05 Agustus 2019Untuk memberantas penyakit mata di wilayah Papua, Tzu Chi mengadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-127 di Rumah Sakit Bhayangkara Lodewijk Mandatjan, Papua Barat. Baksos yang diadakan pada 19-21 Juli 2019 ini ada 259 orang yang berhasil dioperasi. Pasien katarak 204 orang, dan pterygium sebanyak 55 orang pasien.
Memahami Pola Anak Asuh Zaman Now
03 Desember 2019Minggu, 24 November 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 64 orang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang dimulai pada Pukul 09.00 WIB.










Sitemap