Pengalaman yang Luar Biasa Menjadi Anggota Paskibraka 2023

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Dokumentasi pribadi Audrey dan Michelle

Setelah melalui serangkaian tes baik fisik dan akademis, Michelle (kiri) dari kelas 11 Compassion dan Audrey (kanan) dari kelas 11 Joy terpilih menjadi anggota Paskibraka Jakarta Utara dan Provinsi DKI Jakarta.

Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka memiliki peran penting dalam upacara 17 Agustus. Karena itu, terpilih menjadi Paskibraka benar-benar menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Audrey Wang dan Michelle Angana, siswi Tzu Chi School Indonesia.

Audrey menjadi anggota Paskibraka Provinsi DKI Jakarta yang bertugas di Monumen Nasional (Monas). Sementara Michelle menjadi anggota Paskibraka Jakarta Utara yang bertugas di Halaman Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

“Sangat berkesan sekali,” kata keduanya kompak.

Audrey merasakan banyak perubahan positif menjadi Paskibraka, salah satunya bisa bersosialisasi dengan para anggota dari berbagai wilayah DKI Jakarta serta memperluas cara pandangnya.

Pengibaran bendera merah putih menjadi momentum sakral dalam perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Keduanya pun memberikan performa yang terbaik. Meski dua hari sebelum hari-H, Michelle bahkan masuk rumah sakit.

“Masuk rumah sakit dua kali karena kecapekan, karena latihan intensifnya 10 hari, yang biasanya hari Minggu saja tiba-tiba 10 hari berturut-turut latihan. Jadi pas hari-H deg-degan sekali takut salah. Tapi pas langkah pertama itu sudah tak terasa. Rasanya kayak yang penting kita kasih yang terbaik. Trus kakak-kakak juga bilang sukses pengibarannya,” kata Michelle tersenyum.

Menjadi anggota Paskibraka sudah menjadi impian Michelle sejak duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Setelah mengikuti serangkaian pelatihan ketahanan fisik dan mental selama beberapa bulan untuk meningkatkan kemampuan, banyak sekali impact positif yang dirasakan keduanya. Mereka menjadi sosok yang tidak gampang menyerah, memiliki mental yang lebih tangguh, serta stamina yang lebih kuat. Yang tak kalah penting, kecintaan mereka kepada Indonesia semakin besar.

“Di sana kami dilatih tentang pengetahuan kebangsaan, benar-benar di setiap session-nya, jadi saya makin interested, apalagi sebelumnya saya juga sudah tertarik dengan sejarah Indonesia,” kata Audrey.

“Wawasan kebangsaan kami bertambah, trus sekarang saya melihat semua orang dengan sopan santun,” sambung Michelle.

Michelle dan 43 anggota Paskibraka tingkat Jakarta Utara usai bertugas pada pengibaran bendera saat upacara HUT RI ke-78 di Halaman Kantor Walikota Jakarta Utara, 17 Agustus 2023.

Setelah pengibaran bendera merah putih pada HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, baik Audrey dan Michelle memiliki masa bakti satu tahun ke depan sebagai anggota Paskibraka. Audrey pada Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober mendatang juga akan kembali bertugas dalam upacara yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo.

“Itu buat saya membanggakan banget karena kami itu latihan panjang bukan untuk 17 Agustus saja tapi juga buat tugas-tugas lainnya,” pungkas Audrey.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Minggu Budaya Humanis Sekolah Tzu Chi

Minggu Budaya Humanis Sekolah Tzu Chi

26 Februari 2014 Selama 1 minggu lamanya, para murid Sekolah Tzu Chi mempelajari beberapa Kata Perenungan Master Cheng Yen melalui praktik nyata, salah satunya dengan pelestarian lingkungan.
TK Tzu Chi School Wakili DKI Jakarta dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

TK Tzu Chi School Wakili DKI Jakarta dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

07 Agustus 2019

TK Tzu Chi Indonesia atau TK Tzu Chi School mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional kategori TK/RA. TK Tzu Chi menjadi satu di antara 25 sekolah di 25 provinsi lainnya yang ikut dalam perlombaan. Berbagai kriteria tersemat dalam perlombaan yang penilaiannya didasarkan pada acuan strata Paripurna ini.

Kita Semua Satu

Kita Semua Satu

11 April 2014 Drama musikal ini menceritakan mengenai kehidupan sekelompok anak SD di desa yang penduduknya terdiri dari beragam suku. Meski berbeda, mereka saling kompak dan saling mendukung.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -