Perayaan Imlek Bersama Keluarga Besar Bakung

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir (Tzu Chi Medan)

Perayaan Imlek

Relawan Tzu Chi dan warga Bakung menikmati perayaan Imlek layaknya keluarga besar yang tengah berkumpul.

Pada tanggal 6 Februari 2012, menjelang perayaan Cap Go Meh, si jago merah mengamuk di Gang Bakung, Medan. Kebahagiaan warga menyambut perayaan Cap Go Meh terganti dengan duka pasca kebakaran. Merespon kejadian itu, relawan Tzu Chi Medan segera turun menenangkan hati para korban. Tak sampai di situ, Tzu Chi juga menurunkan bantuan untuk membangun kembali rumah yang telah rata dengan tanah. Sebanyak 66 rumah dibangun kembali untuk para korban. Setahun kemudian, perumahan ini diresmikan yang kemudian dikenal sebagai Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung.

Benih cinta kasih pun disemai. Yayasan Buddha Tzu Chi mengajak warga Bakung juga ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi. Penuh rasa syukur, warga Bakung dengan antusias menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi –mengulurkan tangan membantu yang membutuhkan. Hingga saat ini, sebanyak 10 warga Gang Bakung telah bergabung dalam barisan Tzu Chi.

Perayaan Imlek

Rasa syukur para warga dan relawan tercermin melalui ucapan syukur dalam doa bersama.

Hal ini yang mendasari para relawan Tzu Chi untuk menjalin silaturahmi dengan warga Bakung dalam suasana tahun baru ini. Maka, pada tanggal 28 Februari 2015, relawan Tzu Chi yang berjumlah 52 orang mengadakan acara Imlek bersama warga di Gang Bakung. Sedikitnya 300 warga Bakung ikut serta dalam kegiatan ini. Adalah Aswin yang mendapat mandat menjadi koordinator acara ini. Menurut Aswin, warga Bakung semakin giat ikut bersumbangsih. Terbukti dari antusiasme warga Bakung dalam pementasan kesenian isyarat tangan dalam Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014 KP Medan.

"Bersama beberapa relawan kami membuat acara Imlek bersama dengan harapan warga Bakung akan menjadi lebih kompak. Selain itu, tujuan perayaan Imlek ini supaya bisa menggalang hati para warga Bakung agar bisa menjadi Bodhisatwa dunia. Sehingga ikut memperpanjang barisan relawan dengan bersumbangsih di Tzu Chi," tutur Aswin.

Atmosfir kekeluargaan terasa begitu kental. Keceriaan terpancar dari wajah dan relawan Tzu Chi bak sebuah keluarga besar yang tengah berkumpul. Saat relawan Tzu Chi melakukan persiapan acara seperti dekorasi bernuansa Imlek dan menyusun meja, beberapa warga Bakung menyuguhkan beragam kue dan air tahu untuk dikonsumsi bersama.

Perayaan Imlek

Chai Cin Sien, warga Bakung merasa sangat bersyukur dengan jalinan jodohnya dengan Tzu Chi.

Seperti yang dirasakan oleh Chai Cin Sien (70) yang telah tinggal di Bakung selama enam dekade. Dia menuturkan dirinya merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Tzu Chi dalam kehidupannya. “Semenjak Yayasan Buddha Tzu Chi membantu kami mendirikan kembali rumah kami yang hangus terbakar, saya merasakan perhatian yang diberikan relawan Tzu Chi sangat luar biasa. Warga kami yang kurang mampu dan memerlukan biaya pemgobatan selalu dibantu oleh Tzu Chi termasuk istri saya sendiri juga dibantu Tzu Chi setiap bulannya karena penyakit hipertensi yang dideritanya," pungkasnya.

Mengutip kata perenungan Master Cheng Yen: "Bila mampu menerapkan makna kata ‘harmonis’ dengan baik, maka masalah akan dapat teratasi tanpa halangan dan tiada hal yang tidak berhasil dilakukan." Dengan demikian warga Bakung dapat menerima kehadiran para relawan Tzu Chi  di tengah keluarga besar perumahan Cinta Kasih Tzu Chi bakung.


Artikel Terkait

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -