Perpisahan Awal dari Pertemuan

Jurnalis : Tcering Zoma Chen (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Tcering Zoma Chen, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Tzu Shao. Sebanyak 99 orang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sabtu, 15 Juni 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Tzu Shao) yang dihadiri oleh para anak-anak remaja SMP-SMA dari berbagai sekolah negeri maupun swasta di Tanjung Balai Karimun. Tepat pada pukul 18.30 WIB, Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mulai dipadati oleh para anak-anak remaja dan Tzu Shao. Antusiasme mereka sangat luar biasa. Ada 99 orang yang berpartipasi dalam kegiatan kali ini.

Malam itu, kegiatan diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan menyaksikan video Master Cheng Yen Bercerita. Tzu Shao yang bernama Beverly Clara dan Listania selaku pembawa acara pun membacakan sinopsis dari kisah tersebut. Kisah yang diceritakan oleh Buddha ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam berteman, kita jangan membeda-bedakan dari status sosialnya. Sesungguhnya, semua orang adalah setara. Jadi, kita harus menjalin jodoh baik secara luas. Selain menjadi teman baik di kehidupan ini, kita juga berharap di kehidupan mendatang, kita bisa saling membantu dan mendukung.


Tyshelle Florenza Lin (13) mengenal Tzu Chi dari tetangganya yang relawan Tzu Chi. Ia merasa sangat senang bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi karena bisa mengenal banyak orang dan belajar banyak hal yang baik.


Saya (Wiyzhien Lim) kali ini membawakan materi memberikan sebuah permainan yang berjudul "Get To Know You." Permainan ini harus mengisikan nama teman-temannya untuk mengenal satu sama yang lainnya.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan Tzu Shao baru. Anak-anak yang baru bergabung pun dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kepada teman-temannya. Tyshelle Florenza Lin (13), salah satu murid Tzu Shao yang baru bergabung mengenal Tzu Chi dari tetangganya yang juga relawan dari Tzu Chi. Ia merasa sangat senang bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi karena bisa mengenal banyak wajah baru dan bisa mempelajari banyak hal yang baik di sini. ”Saya awalnya tahu Tzu Chi dari tetangga, mereka mengajak saya untuk bergabung di Tzu Chi, tapi Papa nggak kasih (izin), tapi nggak tahu kenapa akhirnya Papa izinkan. Saya sangat bahagia bisa bergabung di Tzu Chi karena bisa mempelajari banyak hal baru dan baik di sini,” ungkap Florenza.


Farsya Tri Amanda (11) yang baru bergabung dengan Tzu Chi merasa senang bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi. Di Tzu Chi, ia juga mendapatkan banyak teman baru.


Beverly Clara Lim (17), salah satu Tzu Shao yang akan menempuh pendidikan yang lebih tinggi di kota lain. Ia berjanji akan tetap menjalankan Tzu Chi walaupun di tempat yang jauh.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi dari saya (Wiyzhien). Tema materi kali ini adalah Pilihan dan Akibatnya. Anak-anak diberikan sebuah tayangan yang menceritakan tentang menentukan pilihan dan akibat. Setelah itu, mereka diajak bermain game yang berjudul ”Get To Know You”. Di sini, anak-anak harus mengisi kertas yang diberikan dengan menuliskan nama-nama temannya untuk saling mengenal satu sama yang lainnya.

Farsya Tri Amanda (11) yang baru bergabung di Tzu Chi merasa sangat senang bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi, salah satunya pengumpulan celengan yang baru ia ikuti pada hari Sabtu, 15 Juni 2019. “Saya senang bisa ikut Tzu Chi karena bisa mendapatkan banyak teman baru di sini," ucapnya.


Para Tzu Shao, Beverly Clara Lim, Listania, dan Paulina yang akan menempuh pendidikannya (kuliah) di kota lain mendapatkan suvenir kenang-kenangan yang berisi foto-foto mereka selama mengikuti kegiatan Tzu Shao.

Perpisahan merupakan awal dari suatu pertemuan. Seperti kata pepatah “ada pertemuan pasti ada perpisahan”. Kegiatan kali ini juga sebagai perpisahan bagi beberapa anak-anak Tzu Shao yang akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi di perkuliahan. Mereka nantinya juga akan menempuh pendidikan di berbagai tempat yang jauh dari Karimun sehingga mereka tidak bisa rutin mengikuti kegiatan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ke depannya. Pada kegiatan ini, mereka pun bercerita tentang masa-masa mereka saat mengikuti kegiatan di Tzu Chi. Mereka merasa nyaman saat berada di Tzu Chi, bahkan saat liburan pun mereka pergi ke Tzu Chi. Salah satunya Beverly Clara (17), ”Walaupun saya (sedang berada) di tempat lain, saya tetap akan menjalankan Tzu Chi. Saya mengikuti Tzu Chi sejak dari balita, jadi saya merasa Tzu Chi sudah menjadi bagian dari gaya hidup saya." Beverly berharap anak-anak Tzu Shao, baik yang baru maupun lama bisa menggunakan masa-masa mudanya dengan baik dan bermanfaat. "Pesan saya adalah saya berharap mereka menggunakan masa masa muda mereka untuk melakukan hal yang baru dan baik. Seperti melakukan kebajikan dan tidak menyia-nyiakan waktu mereka begitu saja," kata Beverly. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Berbuat kebajikan harus dilakukan sesegera mungkin pada setiap kesempatan yang ada sehingga nantinya tidak ada penyesalan di dalam hidup."

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Ungkapan Cinta dan Hormat untuk Orang Tua

Ungkapan Cinta dan Hormat untuk Orang Tua

05 Desember 2017

Penutupan kelas budi pekerti Tzu Chi diadakan pada tanggal 26 November 2017 di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk diikuti sebanyak 30 anak. Mereka juga merangkai bunga yang dipersembahkan untuk orang tua sebagai tanda kasih sayang dan ungkapan terima kasih.

Belajar Lapang Dada, Toleransi, Pengertian, dan Bersyukur

Belajar Lapang Dada, Toleransi, Pengertian, dan Bersyukur

17 April 2023
Kelas Budi Pekerti di He Qi Pusat kali ini mengajarkan tentang sikap-sikap teladan yang harus dipraktikkan semua orang. Salah satunya tentang berlapang dada.
Memberikan Pemahaman Tentang Pemanasan Global

Memberikan Pemahaman Tentang Pemanasan Global

19 Maret 2018
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Tzu Shao yang mengusung tema tentang Pemanasan Global (global warming). Murid-murid jadi semakin paham mengapa setiap orang harus bertindak nyata untuk menjaga kelestarian bumi.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -