Persiapan Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh

Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana Astuti

Tim Medis dan relawan Tzu Chi mulai melakukan screening kepada para pasien yang sudah terdaftar dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi di Aceh ini. 

Pascatsunami Aceh meninggalkan kenangan yang tak luput dari ingatan. Banyak warga Aceh yang menjadi korban dalam bencana tersebut. Mereka membutuhkan perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun sesama insan manusia. Tzu Chi terpanggil untuk meringankan derita masyarakat Aceh pada masa itu.

Tzu Chi datang ke Aceh dengan membawa semangat Master Cheng Yen: “menenteramkan raga, menenteramkan hati, dan memulihkan kehidupan” para korban tsunami. Tahap awal adalah menenteramkan raga, dimana di masa ini bantuan diprioritaskan berupa makanan, obat-obatan (penanganan medis), dan kebutuhan pokok lainnya. Tahap selanjutnya menenteramkan batin dengan menyediakan hunian sementara sambil menunggu selesainya pembangunan perumahan. Di masa ini relawan memberikan perhatian, membina, dan membangkitkan semangat warga untuk menata kehidupannya. Tahap akhir, Tzu Chi memberikan rumah layak huni yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Desember 2005. Selama dua tahun masa pembangunan perumahan, relawan terus mendampingi dan memberikan semangat kepada para korban tsunami yang mengungsi di Kampung Tenda Tzu Chi. Sebanyak 2.566 unit rumah layak huni berdiri di tiga tempat: Panteriek, Banda Aceh (716), Neuheun, Aceh Besar (850), dan Meulaboh, Aceh Barat (1.000).

Sepuluh Tahun Pascatsunami

Perhatian insan Tzu Chi kembali terjalin setelah 10 tahun pascatusnami, dimana Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia merangkul  warga Aceh dengan mengadakan baksos kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Baksos yang ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh pada 5-6 Desember 2014. Pada baksos ini akan mengobati penyakit seperti, katarak, bibir sumbing, pytergium, hernia, dan benjolan kecil (minor). Sebelum baksos dimulai relawan dari Tzu Chi Jakarta melakukan koordinasi dengan relawan Aceh dan juga anggota TIMA yang langsung diberangkatkan menuju Serambi Mekah.

Supandi Shixiong, relawan Tzu Chi Aceh dibantu anggota TNI menurunkan peralatan medis dari mobil tentara.

Tahapan demi tahapan telah dilakukan oleh relawan Tzu Chi dimulai dengan adanya screening pasien yang berlangsung sejak 22 November 2014 lalu dan akan berlanjut pada 5 Desember 2014. Selain melakukan screening, relawan pun menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan dalam baksos berupa peralatan medis, ranjang pasien,  dan obat-obatan. Setelah seluruh peralatan selesai disiapkan maka giliran relawan mengatur tata letak ruangan yang akan dijadikan tempat pemeriksaan. Kesibukan terlihat pada saat proses persiapan. Semua mengambil peran masing-masing, tidak ada yang berpangku tangan. “Sebetulnya kesibukan itu sudah terjadi setelah Baksos Kesehatan di Batam. Jadi sebagian peralatan baksos  dikirim langsung dari Batam setelah baksos di sana. Pengiriman yang dilakukan melalui Medan (Belawan) lalu langsung ke Aceh. Peralatan yang tidak dikirim langsung yaitu, baju dokter setelah baksos Batam yang langsung dicuci di Jakarta dan obat-obatan.  Nah, di sini persiapan tata letak, pemasangan peralatan itu dimulai dari 1 Desember kemarin,” papar Atiam Shixiong, relawan Tzu Chi Jakarta.

Seluruh relawan saling bahu membahu untuk mempersiapkan baksos kesehatan ini. Persiapan memegang kunci keberhasilan pelaksanaan baksos kesehatan ini. 

Sementara itu, relawan masih harus mempersiapkan ruang untuk pemeriksaan dan pengobatan bedah mayor (Hernia). Berlangsungnya Baksos ini pun adanya kerjasama antara Yayasan Buddha Tzu Chi dengan TNI Aceh. Kedatangan Yayasan Buddha Tzu Chi sendiri sangat berperan untuk membantu masyarakat Aceh dalam bidang kesehatan, khususnya mereka yang kurang mampu. "Semua persiapan, baik dari peralatan dan berlangsungnya agenda ini sudah diatur semua oleh relawan Tzu Chi Jakarta. Kami relawan Aceh mendukung kegiatan ini. Terlebih saat kegiatan ini pun ada kerjasama dengan pihak TNI. Adanya baksos kesehatan membuat kami (relawan Tzu Chi Aceh) dapat belajar bersama dengan relawan Jakarta," kata Fenny, Koordinator Relawan Tzu Chi Aceh.

Relawan Tzu Chi membantu proses screening dan mendampingi para pasien.


Artikel Terkait

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -