Polri dan Tzu Chi Peduli Sesama

Jurnalis : Stella Young (Tzu Chi Batam), Fotografer : Stella Young, Supardi (Tzu Chi Batam)


Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Didid Widjanardi, SH, didampingi oleh dr. Ruth Oni A, MARS, dokter anggota TIMA Indonesia, mensurvei setiap bagian baksos. 

Menyambut HUT Bhayangkara ke-72 yang jatuh pada 1 Juli 2018, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kepri, Polri Satgas Nusantara dan TIMA (Tzu Chi Internasional Medical Association) Indonesia bekerja sama menyelenggarakan Baksos Kesehatan Operasi. Tim TIMA dari Jakarta yang berjumlah 19 orang (5 dokter, 8 asisten bedah/perawat, dan 6 orang teknisi/logistik) berhasil melakukan screening kepada 76 pasien pada tanggal 23 Juni 2018 dan operasi kepada 55 orang pasien pada tanggal 30 Juni 2018.

Pihak RS. Bhayangkara Kota Batam sangat senang atas pelaksanaan baksos operasi ini. Sepanjang pelaksanaan baksos ini, Kombespol dr Djarot Wibowo, Kepala Biddokkes Polda Kepri, terus memonitor kondisi kesehatan serta kenyaman para pasien yang hadir. Kepada relawan Tzu Chi yang bersumbangsih dalam baksos ini, ia juga terus memberikan senyuman hangat dan sorotan mata penuh rasa syukur. Mengenal Tzu Chi selama puluhan tahun, Djarot Wibowo merasa tidak ada yayasan yang lebih baik dari Tzu Chi dalam mengadakan baksos kesehatan.


Bertempat di ruang Instalasi Bedah, RS. Bhayangkara Batam, Baksos Kesehatan Tzu Chi berhasil mengobati 55 pasien katarak, hernia ataupun jenis benjolan lainnya.

"Kita bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi karena Yayasan Buddha Tzu Chi sudah berpengalaman dalam hal pelayanan kesehatan, khususnya bakti sosial. Sudah berpuluh-puluh tahun Yayasan Buddha Tzu Chi berpengalaman dan sudah menjadi partner Polri," Jelas Kombespol dr Djarot Wibowo.

"Dengan kerja sama ini, saya berharap anak-anak ini (staf rumah sakit) bisa punya pengalaman dan punya visi ke depan tentang bagaimana instansi bedah sentral ini dan bagaimana mengoperasionalkan gedung ini,” tambahnya.

Pembangunan Rumah Sakit  Bhayangkara tingkat IV Batam Polda Kepri ini telah dirintis sejak tahun 2005. Kini rumah sakit yang diresmikan  pada 1 Juni 2016, dua tahun silam ini telah berdiri kokoh di Jalan Dang KM 2 Batu Besar, Nongsa, Batam. Kebijakan pembangunan tersebut didasarkan bahwa kesehatan merupakan pilar penting yang terkait langsung dengan peningkatan kualitas, harkat dan martabat, baik personil Polri, keluarga besar Polri dan masyarakat umum seutuhnya.


Ibu Mariana sesaat sebelum memasuki ruang operasi mata.


Di ruang kartu kuning, kartu menandakan lulus screening, 76 pasien menantikan hasil tes kesehatan mereka.

Komitmen Polri ini juga diwujudkan dengan didirikannya Instalasi Bedah pada tanggal 27 September 2017. Dan di baksos operasi yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2018, fasilitas Instalasi Bedah ini pertama kali dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

Salah satu pasien yang menjalani operasi katarak pada baksos kali ini ialah Ibu Mariana Saleh (65), seorang mantan guru ngaji. Berbeda dengan pasien lainya yang terlihat khawatir, ia terlihat santai dan ceria walau sedang menunggu di ruang operasi. Sudah lama, Ibu Mariana menderita katarak, namun satu tahun terakhir ini untuk baca Al-Quran pun ia tidak bisa. Anak dan menantunya pun melarang Mariana untuk mengendong cucunya karena mereka khawatir Ibu Mariana bisa tersandung perabotan.


Bagi pasien yang membutuhkan penanganan khusus, relawan Tzu Chi Batam menyarankan untuk melapor khusus ke Kantor Tzu Chi Batam.

Begitu mendapat kabar dari anak dan menantunya bahwa ada operasi katarak secara gratis, Ibu Mariana tidak berpikir panjang langsung bergegas mendaftarkan diri. "Harapan saya bisa normal kembali seperti sedia kalah. Semua sholat saya kerjakan, tapi baca Al-Quran itu saya tidak bisa. Bukan hanya Al-Quran, baca apa saja tidak bisa. Dan bisa mengendong cucu,” ucap Ibu Mariana.

Berhasilnya kegiatan kali ini, selain totalitas tuan rumah, tidak terlepas dari kontribusi relawan TIMA, khususnya drg. Juanna Soehardy, MARS selaku kordinator bakti kesehatan kali ini. Walaupun merupakan pengalaman pertamanya menjadi koordinator baksos Tzu Chi, drg. Juanna dapat dengan terampil berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, baik itu relawan Tzu Chi Batam, TIMA Indonesia ataupun pihak kepolisian.


Petugas rumah sakit membantu sekaligus mempelajari bagaimana baksos kesehatan Tzu Chi dilaksanakan.

"Buddha Tzu Chi yang awalnya diminta mata, operasi katarak, tapi bersama dengan waktu bertambah akhirnya Buddha Tzu Chi pun membantu untuk hampir semuanya. Jadi tim dari jakarta yang turun tangan. Kita relawannya dari sini jadi kita saling kerja sama. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih lancar lagi," tutur drg. Juanna.

Koordinator baksos ini juga berharap agar Rumah Sakit Bhayangkara tingkat IV Batam dapat memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, prima dan tetap dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ekonomi yang terbatas. Hal ini juga sejalan dengan misi dan visi Yayasan Budha Tzu Chi yang ingin menyucikan hati manusia, menciptakan masyarakat aman dan tenteram serta dunia bebas bencana.

Editor: Khusnul Khotimah

Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Didid Widjanardi, SH, disampingi oleh dr. Ruth Oni A, MARS, dokter anggota TIMA Indonesia, mensurvei setiap bagian baksos.


Artikel Terkait

Melawan Kesulitan Menyalin Sutra

Melawan Kesulitan Menyalin Sutra

09 November 2023

Tzu Chi Batam mengajak para relawan untuk menyelami Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan intisari dari Ajaran Jing Si dan Mazhab Tzu Chi, salah satunya melalui kelas menyalin Sutra. 

Kelas Menyalin Sutra Bukan Sekadar Belajar Kaligrafi

Kelas Menyalin Sutra Bukan Sekadar Belajar Kaligrafi

04 Agustus 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Batam kembali melakukan kegiatan Menyalin Sutra Makna Tanpa Batas pada Hari Minggu, 31 Juli 2022. Kegiatan ini merupakan pertemuan ke-9 yang sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi.

Menyalin dan Menyelami Dharma

Menyalin dan Menyelami Dharma

30 April 2018
Suasana tenang dan khidmat menyapu seluruh ruang kelas di Tzu Chi University Continuing Education Center, Gan En Lou, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Minggu 29 April 2018. Empat kelas di learning center tersebut dipenuhi oleh 93 relawan Tzu Chi yang tengah belajar menyalin Sutra Wu Liang Yi Jing dengan teknik kaligrafi.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -