Pondasi Masa Depan Telah Dibangun

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 

fotoPekerja bangunan menyiapkan pile cap untuk pengecoran pondasi dasar pembangunan gedung 3 lantai STABN Sriwijaya Tangerang.

 

Setelah 3 bulan berjalan pembangunan gedung aula 3 lantai STABN Sriwijaya Tangerang, kini proses pengerjaannya telah sampai tahap pengecoran pondasi dasar gedung, sedangkan penancapan tiang-tiang pancang telah selesai dilakukan.

 

 

 

Menurut manajer proyek, Gerry, pengerjaan pengecoran pondasi dasar ini membutuhkan waktu satu bulan. ”Sekitar satu bulan pengerjaannya, abis itu cor tiang pondasi sekitar dua hari, langsung pengerjaan dak lantai satu dan lantai dua itu sekitar 2 minggu,” jelas Gerry yang merupakan Site Manager PT Cahaya Sedayu Gemilang, kontraktor pembangunan. Saat ini para pekerja sedang membuat cetakan-cetakan dari papan untuk mengecor pondasi dasar, dan yang lainnya membuat kerangka besi untuk pengecoran tiang-tiang ke atas.

Gedung yang pembangunannya dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini di mulai pada tanggal 28 Agustus 2009 lalu dengan luas 21 x 14 meter persegi yang terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 dipergunakan untuk laboratorium Dharma, lantai 2 untuk perpustakaan, dan lantai 3 untuk ruang serbaguna. Total keseluruhan bangunan yang sedang dibangun lebih kurang 800 meter persegi. 

foto  foto

Ket: - Dua orang pekerja sedang membuat kerangka besi untuk pengecoran tiang-tiang gedung. (kiri).
        - Seorang pekerja sedang menyiapkan kolom-kolom untuk pengecoran pondasi dasar gedung.  (kanan)

Awal mula Tzu Chi menabur benih cinta kasihnya di STABN Sriwijaya dari pertemuan para guru agama Buddha se-Jakarta pada akhir tahun 2007 lalu. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memperkenalkan misi budaya humanis Tzu Chi di sekolah mereka. Dari beberapa kali pertemuan tersebut mulailah relawan Tzu Chi mengadakan survei ke sekolah-sekolah. Dari hasil survei ke beberapa sekolah itulah ternyata kondisi bangunan STABN Sriwijaya sangat memprihatinkan, para mahasiswa yang berjumlah lebih kurang 150 orang menggunakan 3 ruang kelas yang juga dipakai untuk ruang tidur mereka.

Malah sebagian dari mahasiswa itu dikontrakkan sebuah rumah yang dihuni oleh 20 orang. “Kondisi ini tidak kondusif terhadap pembelajaran materi yang dibicarakan. Kalau kita berbicara suatu budaya humanis yang mestinya ada dalam setiap pembelajaran agama Buddha, apalagi kebanyakan dari mereka akan menjadi guru agama Buddha, bagaimana mereka bisa belajar dengan baik apabila kondisi kehidupan mereka juga masih memprihatinkan,” ujar Hong Tjhin, relawan Tzu Chi.

foto  foto

Ket: - Pekerja bangunan bekerja keras agar bangunan 3 lantai ini dapat selesai pada awal tahun 2010.   (kiri).
        - Area gedung tiga lantai yang sedang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini memiliki luas             21x14 meter persegi. (kanan) 

Dengan latar belakang inilah pada tanggal 28 Agustus 2009 lalu Tzu Chi menanamkan benih cinta kasihnya di kampus STABN Sriwijaya yang berada di Jl. Engineering Pagarhaur, Kampung Tegal RT 02/01, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang Banten yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung aula 3 lantai. Rencananya pengerjaannya akan selesai awal tahun 2010. “Kalau tidak ada halangan pengerjaan gedung ini selesai awal 2010,” ujar Gerry.

 
 

Artikel Terkait

Pengobatan untuk Warga Korban Banjir Bandang di Desa Bena, NTT

Pengobatan untuk Warga Korban Banjir Bandang di Desa Bena, NTT

17 April 2021

Tim Medis Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan di halaman Gereja Jemaat Betel Toinunu, Nusa Tenggara Timur.Sebanyak 94 orang warga korban banjir bandang mendapatkan pelayanan kesehatan.

Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

16 Maret 2009 Satu hal lagi yang membuat Vivi salut kepada Tan Nio adalah jiwa sosialnya yang sangat tinggi. Dalam kondisinya sekarang yang memprihatinkan, uang maupun makanan, Tan Nio tetap berusaha untuk bisa berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan ataupun tetangganya. “Walaupun nggak punya uang, tapi dia tetap menyisihkan sedikit untuk orang lain.
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-127 di Manokwari

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-127 di Manokwari

24 Juli 2019

Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan ke-127 di RS Bhayangkara Lodewijk Mandatjan, Manokwari, Papua Barat. Dalam pelaksanaan baksos kesehatan selama tiga hari (19 – 31 Juli 2019) ini berhasil ditangani 259 orang pasien (katarak 204 orang dan pterygium 55 orang). Firemon Ullo (65) dan Subrina (62) salah satunya.

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -