Rasa Syukur dalam Bersumbangsih

Jurnalis : Beti Nurbaeti (He Qi Barat 2), Fotografer : Binawan Tandanu, Jankie Sugiono (He Qi Barat 2)

doc tzu chi indonesia

Lily Santoso (ketiga dari kanan) Koordinator Baksos Kesehatan Umum dan Gigi ketika mengikuti upacara pembukaan baksos kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor.

Rasa syukur adalah mata air yang paling menghangatkan dalam kehidupan” Petikan Kata Perenungan Master Cheng Yen ini menginspirasi barisan relawan Tzu Chi yang terdiri dari 40 dokter Tzu Chi International Madical Association (TIMA) Indonesia, 10 perawat, 50 karyawan DAAI TV, 30 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2, dan 11 siswa SMA Pahoa Gading Serpong, pada Minggu, 25 Maret 2018. Inspirasi tersebut tertuang saat mereka membantu para santri Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor dalam kegiatan baksos kesehatan gigi dan masalah kesehatan umum.

Keceriaan dari 1000 santri Pondok Pesantren Nurul Iman tergambar jelas ketika acara baksos kesehatan ini dibuka oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman Parung Bogor, Umi Waheeda. Para santri yang didampingi oleh relawan Tzu Chi secara teratur rapi baris di depan kelas-kelas yang difungsikan sementara menjadi poliklinik dalam kegiatan baksos tersebut.

Lily Santoso Sj (56), relawan Tzu Chi yang menjadi ketua kegiatan baksos kesehatan ini mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial kesehatan ini memang kegiatan yang telah diagendakan sebelumnya. “Kegiatan bakti sosial kesehatan ini merupakan kegiatan rutin setiap 6 bulan sekali yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui komunitas relawan He Qi Barat 2 kepada Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor,” ungkapnya.

doc tzu chi indonesia

Wasiman dan Louisa Samantha wakil dari SMA Pahoa Gading Serpong yang sangat berbahagia bisa turut serta dalam acara baksos kesehatan umum dan gigi di Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor.

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 yang sedang mendata para santri di bagian poli gigi.

Selanjutnya Lily Santoso juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan perpanjangan tangan dari Misi Kesehatan Tzu Chi yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengadakan pengobatan gratis, mendirikan rumah sakit, sekolah kedokteran, dan poliklinik.  “Hati akan dipenuhi rasa bersyukur apabila kita dapat membantu santri-santri yang memiliki keluhan kesehatan disini. Dan saya sangat bersyukur kegiatan ini berlangsung lancar dan semua relawan saling bahu membahu demi kelancarannya,” pungkas Lily Santoso.  

Ladang Bersumbangsih
Ada hal yang menarik di kegiatan baksos kesehatan kali ini yaitu keterlibatan 11 Siswa SMA Pahoa Gading Serpong yang didampingi oleh Pembina OSIS SMA Pahoa, Wasiman (35). Kegiatan ini pun dinilai sangat berguna, Wasiman pun mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur dapat terlibat dengan kegiatan ini. “Saya menemukan keluarga baru di sini,  bangga dan bahagia melihat bentuk kasih sayang yang Tzu Chi berikan tanpa memandang perbedaan,” ungkapnya terharu. Selain itu, Wasiman juga menyatakan bahwa kegiatan baksos kesehatan ini menjadi awal jalinan jodoh yang baik sehingga kedepannya SMA Pahoa semakin dapat terlibat langsung dalam kegiatan Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 dibantu salah satu relawan DAAI TV membantu pasien bagian poli umum yang sedang sakit untuk mendapat perawatan.

Hal yang sama juga dirasakan oleh  Louisa Samantha (16), siswa kelas SMA Pahoa sekaligus Ketua OSIS di SMA tersebut. Ia mendapatkan kesan mendalam karena santri-santri ini mahir berbahasa Mandarin dan tanpa sungkan berinteraksi dengannya. “Saya merasa beruntung berada di sini, baksos kesehatan ini menambah pengalaman batin saya dalam hal kemanusiaan, saya akan bagikan pengalaman ini pada teman-teman saya di sekolah,” ujar Louisa Samantha.

Kegiatan baksos kesehatan tersebut mengajarkan siswa-siswa SMA Pahoa Tangerang bagaimana kesigapan para relawan Tzu Chi dalam menangani santri-santri yang sakit. Mulai dari mendampingi, pendaftaran, pemeriksaan, sampai dengan pengambilan obat. Selain itu, para relawan juga menghibur santri-santri dengan kata-kata penyejuk jiwa sehingga para santri menjadi terhibur dikala mereka sakit.  

Kegiatan ini memberi banyak kesan bagi semua yang terlibat di dalamnya, serta mencerminkan sebuah ujaran kasih dari Master Cheng Yen.“Bersumbangsih secara langsung disertai rasa syukur membuat kita sungguh merasakan nilai sebuah kehidupan.”

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

09 November 2022

Relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Tangerang bergegas menuju Kampung Simpak di Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang yang merupakan desa binaan Tzu Chi untuk mengadakan penuangan celengan bambu, bakti sosial kesehatan umum, serta kelas budi pekerti.

Mencari Terang ke Kota Singkawang

Mencari Terang ke Kota Singkawang

10 Agustus 2016

Katarak telah membatasi ruang gerak banyak orang. Namun, tak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan akses operasi katarak. Lewat baksos katarak, Yayasan Buddha Tzu Chi Singkawang menciptakan akses tersebut.

Ungkapan Syukur Melalui Baksos Manula

Ungkapan Syukur Melalui Baksos Manula

20 November 2014 Sebanyak 108 pasien secara bergantian melakukan pemeriksaan kesehatan didampingi oleh para relawan. “Pelan-pelan jalannya, Nek. Biar saya bantu,” ucap salah satu Tzu Ching dengan lembut.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -