Rumahnya Direnovasi, Oma Vonny Kini Tak Khawatir Lagi

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Gunting pita menandai rampungnya renovasi rumah Oma Vonny. Denni Syaefudin, Lurah Kebon Jeruk juga hadir dalam penyerahan kunci rumah salah satu warganya tersebut. 

Melalui program Bedah Rumah, Tzu Chi Bandung memberikan bantuan renovasi rumah kepada Vonny Maryanie (79), warga RT 04/RW 08 Kelurahan Kebun Jeruk, Andir, Kota Bandung. Sejak tahun 50-an, Vonny menempati rumah tersebut. Selama itu pula tak pernah ada perubahan atau perbaikan sehingga material rumah pun termakan usia.

“Atapnya sudah rapuh, dinding kamar sudah keropos, sering takut roboh,” kenang Vonny.

Ketika hujan datang, nyaris setiap sudut rumahnya tergenang. “Kalau hujan datang listrik rumah dimatikan dulu, takut ada aliran listrik yang nyentuh ke air,” katanya.


Relawan Tzu Chi memberikan celengan bambu kepada Oma Vonny agar ia juga dapat bersumbangsih bagi mereka yang kesusahan. 


Oma Vonny sangat bahagia dengan rumahnya yang kini terlihat kokoh, indah dan sehat.

Hal tersebut berlangsung sejak tahun 1980 saat Vonny masih mampu berjualan kue basah. Namun keuntungan dari penjualan kue basah tersebut tidak cukup untuk biaya memperbaiki rumah.

Memasuki tahun 1998, Vonny memutuskan berhenti berjualan. Selain kekurangan modal, juga karena faktor usia. Vonny yang kini berusia 79 tahun hidup dalam kesendirian.

“Dari dulu di rumah ini memang sendiri, sekarang sudah tua, sudah ngga bisa jualan lagi jadi sehari-harinya dikirim sama keponakan untuk makan dan lain-lain,” ucap Vonny.

 

Relawan Tzu Chi bahu-membahu, mengeluarkan sisa bangunan rumah Oma Vonny sebelum dimulainya renovasi rumah. 


Kondisi rumah Oma Vonny sebelum direnovasi oleh Tzu Chi Bandung.

Angan memperbaiki rumah kian pupus, apalagi kondisi fisik yang tidak sanggup lagi berkatifitas. Jalinan jodohnya dengan Tzu Chi pun terjalin di bulan November 2020. Setelah melalui survei dan hasil rapat akhirnya rumah Vonny mendapatkan renovasi yang meliputi atap rumah, dinding kamar, dan pengecatan ulang rumah.

Dalam kurun waktu 30 hari, renovasi rumah Vonny rampung dan penyerahan kunci rumah pun dilaksanakan pada 21 Desember 2020. Kini tampilan rumahnya terlihat indah dan sehat. Ia pun tak perlu khawatir ketika hujan tiba, atap yang kokoh berlapis baja ringan siap menangkal air hujan masuk ke dalam rumahnya.

“Bersyukur dan sangat terima kasih sekali dengan adanya bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini, sungguh luar biasa yang tidak saya kira dengan dibangun sedemikin bagusnya,” tutur Vonny.

 

Kondisi rumah Oma Vonny setelah mendapatkan bantuan renovasi.


Oma Vonny kini tak khawatir lagi saat hujan, rumahnya sudah tak bocor lagi.

Kebahagaian turut dirasakan relawan Tzu Chi yang selalu mendampingi dan rajin datang untuk mengontrol renovasi rumah Vonny.

“Kesan saya melihat ini sangat luar biasa sekali bantuannya, dari rumah yang saya sering ke sini sangat tidak layak huni yang pada rusak atapnya sekarang sudah bagus,” ucap Hari, relawan Tzu Chi.

Apresiasi turut disampaikan Denni Syaefudin, Lurah Kebon Jeruk atas kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung dalam memberikan bantuan bagi masyarakat yang tidak mampu. Terutama bagi Vonny salah satu warganya yang telah lanjut usia.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Turut Bahagia Menyaksikan Orang Lain Bahagia

Turut Bahagia Menyaksikan Orang Lain Bahagia

21 Februari 2023

Kehadiran rombongan relawan Tzu Chi di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara Sabtu (18/2/2023) pagi itu diwarnai gerimis tipis. Dengan mengenakan jas hujan, beberapa tampak menenteng peralatan yang bakal digunakan untuk mengecat rumah. 

Bedah Rumah Pademangan Barat: Kenangan Tentang Rumah Kolam

Bedah Rumah Pademangan Barat: Kenangan Tentang Rumah Kolam

04 Februari 2016 Hujan tak sedang mengguyur. Tapi, rumah milik pria bernama Sugiyono yang tinggal bersama adiknya, Sugiarto, di Pademangan Barat ini selalu tergenang air.
Ladang Berkah Menciptakan Rasa Syukur

Ladang Berkah Menciptakan Rasa Syukur

25 Maret 2022

Bertahun-tahun menyaksikan sendiri perubahan yang sedikit demi sedikit tercipta di Kamal Muara, bukanlah satu hal yang mudah, tapi juga bukan yang melelahkan untuk Teksan Luis. Ia mengaku lebih banyak menerima pelajaran berharga. Seperti itu pula rasa syukurnya.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -