Sahabat Kreatif 3 in 1 : Menulis dengan Baik dan Efektif

Jurnalis : Yunita Margaret (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara)
 
 

foto Rabu, 31 Juli 2013, kegiatan Sahabat Kreatif bagi relawan 3 in 1 kali ini bertema “Belajar Menulis dengan Baik dan Efektif”.

Hari Rabu, 31 Juli 2013, para relawan dokumentasi (atau biasanya disebut relawan 3 in 1) Tzu Chi berkumpul di Jing Si Books & CafePluit pada pukul 19.00 WIB untuk mengikuti kegiatan Sahabat Kreatif dengan tema “Belajar Menulis dengan Baik dan Efektif”. Dibawakan oleh Apriyanto Shixiong dan Hadi Pranoto Shixiong, kegiatan ini dihadiri oleh 23 relawan. Pertama, Apriyanto Shixiong menjelaskan tata cara penulisan yang efektif.

Menurut Apriyanto Shixiong, menulis yang efektif adalah penulisan yang bersifat mengerucut dimana setiap paragraf menunjukkan tujuan penulis, memiliki alur cerita yang jelas dan mengalir, serta konsep yang jelas. Konsep harus sudah ada di awal penulisan karena berupa ide rancangan, dapat diibaratkan sebuah menu makanan. Contoh beberapa tipe menu, yaitu: Hidangan Eropa (mempunyai menu pembuka, menu utama dan menu penutup), Hidangan Asia (terdiri dari menu pembuka dan utama), sedang Hidangan Indonesia hanya berisi menu utama saja. Dalam penulisan kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi.

Untuk jenis tulisan yang perlu diteliti dahulu, kita bisa menggunakan tipe Hidangan Eropa yang memiliki beberapa menu, akan tetapi antar menu tersebut harus serasi, merupakan kombinasi yang pas serta saling melengkapi. Menu penutup bisa berupa kesimpulan, pemahaman atau sesuatu yang mengharukan. Untuk jenis tulisan yang tidak perlu pembahasan terlalu panjang bisa menggunakan tipe Hidangan Asia. “Dan untuk tulisan yang sederhana, hasil liputan singkat ataupun kisah inspiratif akan sangat baik jika menggunakan tipe Hidangan Indonesia yang hanya memiliki menu utama, singkat dan padat, karena jika kisah inspiratif dibuat panjang maka akan membosankan kecuali cerita profil orang,” ungkapnya.

Setelah mendengar sharing berharga ini, salah seorang relawan pun bertanya, “Apakah inti cerita boleh diawal kalimat?” Apriyanto Shixiong menjelaskan bisa saja inti cerita di awal kalimat, contohnya adalah tipe tulisan berita. Ada juga pertanyaan, “Bagaimana jika tulisan mengandung kontradiktif?” Menurut Apriyanto, walau ada pro dan kontra, penulis harus menetapkan hatinya memilih yang mana, apakah yang setuju atau tidak setuju, lalu diberi faktor pendukung dan terakhir mempunyai kesimpulan.

Keterangan :

  • Menurut Apriyanto Shixiong, menulis yang efektif adalah penulisan yang bersifat mengerucut dimana setiap paragraf menunjukkan tujuan penulis, memiliki alur cerita yang jelas dan mengalir, serta konsep yang jelas.

Tips Untuk Penulis
Sharing dilanjutkan oleh Hadi Pranoto Shixiong yang membawakan tema Tips menjadi penulis.  Beberapa tips tersebut diantaranya adalah: menggunakan bahasa sendiri atau cara alami, menggunakan pilihan kata yang singkat padat jelas, memberikan suasana hidup dengan kutipan, mimik ataupun bahasa tubuh. Selain itu juga harus menjaga keterkaitan alinea, menggunakan kalimat aktif, pernyataan tegas dan buang kata yang tidak perlu. Lalu tempatkan penulis di background, bekerja dengan rancangan, gunakan kata benda dan kata kerja serta kurangi kata sifat. Kemudian hindari qualifier (seperti kata banyak, sedikit, sedang, lumayan). Kita juga harus menggunakan ejaan baku. Selalu memperhatikan konsep 5W 1H yaitu Who (Siapa), What (Apa), Where (Dimana), Why (Kenapa), When (Kapan) dan How (Bagaimana). Terakhir, jadilah diri sendiri dan pahami siapa pembaca supaya tujuan penulis tercapai. Sebelum acara ditutup, Apriyanto Shixong menambahkan bahwa kita boleh menggunakan singkatan ataupun istilah Tzu Chi dalam tulisan tetapi kita juga harus memasukkan penjelasannya.

Demikianlah kegiatan Sahabat Kreatif yang berlangsung setiap hari Rabu itu. Para relawan sangat bersyukur karena dapat belajar banyak, dapat mempergunakannya untuk mengembangkan potensi menulis mereka sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan efektif.
  
 
 

Artikel Terkait

Beras Cinta Kasih Untuk Penghuni Panti

Beras Cinta Kasih Untuk Penghuni Panti

02 Desember 2014 Pada kesempatan kali itu, tim 3 yang diketuai oleh Alex mengunjungi Panti Bina Daksa yang merupakan tempat menampung orang jompo yang sebelumnya terlantar. Di panti yang dihuni oleh 100 orang ini  diberikan 20 karung beras.
Demi Kesembuhan Aden

Demi Kesembuhan Aden

15 Agustus 2017

Sejak lahir Aden (1,5) mengalami bibir sumbing. Kekurangan ini membuat khawatir kedua orang tuanya. Dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-119 di RS Sentra Medika Cikarang, Aden menjadi satu dari 19 pasien bibir sumbing yang berhasil dioperasi.

Terang di Tengah Ketidakpastian

Terang di Tengah Ketidakpastian

31 Mei 2022

Tzu Chi Batam menyalurkan Beras Cinta Kasih Tzu Chi sebanyak 1.455 sak beras 10 Kg kepada warga prasejahtera di berbagai titik di Kota Batam.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -